Chapter 45

358K 15.7K 552
                                    

Kido memasuki kelas. Ia langsung disambut teman-teman sekelasnya. Kolel dan Hayati langsung mendudukkan Kido di bangku paling. Mata mereka melotot penuh selidik.  Sementara teman-teman yang lain juga ikut berjubel di sekeliling Kido untuk mengetahui kabar yang sebenarnya.

"Kido, apa benar elo udah menikah?" tanya Hayati ngotot.

Kido hanya mengangguk lalu meletakkan tasnya di atas bangku. Semua orang spontan bersorak riuh dan heboh dengan sendirinya. Mereka semua mendelik kaget. Ada yang jingkrak-jingkrak kegirangan, ada pula yang speechless.

"Berarti lo sudah berpengalaman dong," tanya Kolel lalu meringis senang.

"Berpengalaman apa?" Kido melihat satu per satu temannya. Ia masih belum paham apa yang ditanyakan Kolel.

"Pengalaman di ranjang, bego!" Hadi mendorong kepala Kido dari belakang.

"Oooh." Kido mengangguk paham.

"Jadi? Elo udah berpengalaman atau enggak?" tanya Kolel ngotot.

"Enggak." Kido menggeleng. Memang sebenarnya ia dan Yura tak pernah melakukan apa yang semua orang pikirkan. Ia dan Yura hanya pernah ciuman. Itu pun jarang.

"Waaah si Kido pembohong," tuduh Hadi.

"Gue nggak bohong. Emang gue nggak punya pengalaman apa-apa kok." Kido memasang wajah innocent.

"Jangan bohong, Do!" kata Hayati.

"Kalau di sini ada yang punya pengalaman, minta resep dong biar tahan lama pas malam pertama." Kido meringis tanpa tahu malu.

"Jadi, lo sudah menikah selama setahun lebih, bahkan hampir dua tahun, dan lo masih belum merasakan malam pertama?" Hayati menyimpulkan.

"Kasihaaan," ucap semua teman Kido.

"Jangan-jangan lo cuma bercanda!" tebak Kolel.

"Enggak. Gue nggak bercanda kok," jelas Kido.

"Eh Kido, walaupun si Yura itu cupu, tapi dia itu cantik. Ditambah lagi, dia selalu memakai pakaian longgar. Gue yakin, dia pasti menyembunyikan harta karun yang besar," ungkap Hayati. "Seperti kata pepatah, ada udang di balik batu."

Kido melihat satu per satu temannya yang tampak membayangkan apa yang dikatakan Hayati. Kido mendesis kesal. Ia tak terima jika ada cowok lain yang membayangkan hal-hal aneh mengenai Yura. Kido langsung mengambil buku dan memukul kepala Kolel, Hadi, dan beberapa orang lainnya.

"Jangan dibayangin, bego!" bentak Kido marah.

"Ciyeee marah," goda Hayati.

Kido berdehem kikuk. Lalu ia meneguk ludah mengingat apa yang dikatakan Hayati. Kalau dipikir-pikir lagi, Yura memang tak pernah sekali pun memakai pakaian yang agak ketat. Semua pakaian Yura sangat longgar. Ia tak pernah berpikir kalau Yura memiliki tubuh sexy seperti artis Hollywood.

"Jadi, lo udah ngapain aja?" tanya Hadi penasaran.

"Kenapa kalian jadi interogasi gue kayak gini sih?" Kido mulai menaikkan oktaf suaranya. Ia mulai terganggu dengan pertanyaan yang bertubi-tubi dilontarkan oleh teman-temannya.

"Kido, kita ini cuma penasaran. Cepat atau lambat, kita semua pasti nikah. Kita interogasi elo biar bisa mengambil edukasi pra-nikah," kilah Hadi mencari alasan.

"Oh iya juga ya." Kido membenarkan ucapan Hadi dengan polosnya.

"Jadi gimana? Elo udah punya pengalaman nggak?"

"Enggak." jawaban Kido masih sama.

"Terus lo sama Yura selama ini ngapain aja?"

"Pegangan tangan, pelukan, ciuman, tidur bareng. Udah itu aja."

"Terus, elo nggak napsu sama dia? Apa jangan-jangan, lo itu homo?"

"Nggak napsu gimana? Gue tiap malam nahan napsu."

"Kasiaaan," ucap teman-teman Kido serempak.

"Dia bilang, dia belum siap. Jadi gue menghargai keputusannya. Selagi dia ada di samping gue setiap saat, gue sudah bersyukur banget karena telah menikahi dia," jelas Kido.

"Lo itu STI banget ya." Kolel beropini. "Kalau gue jadi lo, gue bakal minta hak gue sebagai suami."

"Ada apa ini kok rame-rame?!" tegur Bu Tutik.

Semua orang spontan menoleh ke sumber suara. Mereka langsung cepat-cepat kembali ke tempat duduk masing-masing. Bu Tutik melirik sebentar ke arah Kido lalu mengulum tawa. Ia tak menyangka kalau muridnya yang paling menjengkelkan ternyata sudah menikah. Kini Bu Tutik tak heran jika Kido sudah agak mahir Matematika. Rupanya Kido telah menikahi salah satu siswi terpandai di sekolah. Sedikit banyak, Yura pasti memberikan dampak positif untuk Kido.

"Do, saya dengar kamu sudah menikah." Bu Tutik ikut-ikutan mengkonfirmasi kabar yang sedang viral.

"Iya, Bu. Emang saya sudah nikah." Kido membenarkan.

"Waaah waaah kok bisa kamu mendahului saya?"

"Ah Bu Tutik bisa saja." Kido meringis malu sembari menggaruk tengkuknya yang tak terasa gatal.

***

Reon kini mengerti alasan mengapa Yura memutuskan hubungan dengannya. Semua itu karena Yura sudah menikah dengan Kido. Meskipun tak dapat dipungkiri bahwa hati Reon begitu sakit, tapi sekarang Reon dapat mengerti dan menerima alasan Yura.

"Sekarang, gue ngerti kenapa lo mutusin gue. Pasti karena pernikahan lo dengan Kido," kata Reon lembut dan penuh harap.

"Bukan hanya karena pernikahan gue doang. Gue mutusin elo karena gue sudah cinta sama Kido," ungkap Yura.

"Gue akan nunggu elo, Ra."

"Jangan nunggu gue, Yon."

"Hubungan lo sama Kido diawali dengan keterpaksaan. Dan gue yakin, hubungan seperti itu cepat atau lambat, pasti akan berakhir, Ra."

"Enggak." Yura menggeleng. "Gue nggak bakal akan cerai sama Kido."

"Mungkin itu adalah keputusan lo saat ini. Tapi gue akan tetap menunggu lo. Gue masih punya waktu banyak buat nungguin lo."

"Yon, lo itu pintar, berprestasi, anak orang kaya pula. Banyak cewek yang mau sama lo. Ngapain lo nungguin gue?"

"Mungkin banyak cewek yang mau sama gue. Tapi hanya lo yang mampu bikin gue nyaman, Ra."

"Yon, gue nggak bakal cerai sama Kido. Lagian, jika suatu saat nanti gue cerai, otomatis gue akan jadi janda. Lo jangan gila!"

"Kita udah pacaran bertahun-tahun, Ra. Lo selama ini udah nyaman bersama gue. Dan gue yakin, gue bisa bikin lo jatuh cinta lagi sama gue."

"Lo gila, Yon!" bentak Yura. "Gue ini istri orang. Dan lo masih cinta sama gue?"

"Iya, gue gila. Gue gila karena mencintaimu."

Yura menggeleng tak percaya. Ia mendorong bahu Reon dan berlari pergi. Reon masih berdiri mematung di tempatnya. Ia melihat punggung Yura yang semakin menjauh. Reon tersenyum miris. Kini sangat sulit mendapatkan Yura kembali. Ia tak hanya kehilangan raga Yura. Ternyata ia juga sudah kehilangan hati Yura.

🐶🐶🐶🐶🐶
Zaeemaazzahra

Follow ya!

Comment dan vote ya

Vote 85 dan comments 20++

KIDO VS YURA [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Where stories live. Discover now