32

203K 7.6K 63
                                    

Putri dan Devano menempati satu set meja yang kosong. Devano segera memanggil pelayan untuk meminta buku menu lalu sibuk memilih makanan apa saja yang akan dirinya pesan, sedangkan Putri hanya sibuk sedaritadi menyapu pandangannya sekeliling restaurant mewah ini. Dengan desain mewah yang berkelas mampu membuat Putri sedikit terpana. Hanya orang-orang berkelas saja yang bisa makan direstaurant seperti ini.

Devano lalu berdehem dan membuat Putri menoleh. "Kau ingin pesan apa?" tanya Devano

Putri sama sekali tidak tahu apa saja menu makanan yang ada direstaurant ini, dirinya bingung harus menjawab apa.

"Sama kan sama dengan dirimu," jawab Putri tidak mau ambil resiko

Devano mengangguk lalu segera memberitahu semua pesanannya kepada pelayan. Pelayan pun segera melakukan tugasnya.

"Aku merasa disini hanya diriku yang mengenakan seragam sekolah," ujar Putri sedikit risih

Devano kembali terkekeh lalu melipat kedua tangannya diatas meja. "Kau berbeda dari yang lain disini,"

"Kau sih, mengajakku kesini," gerutu Putri

"Kapan kau menyelesaikan sekolah mu itu?" tanya Devano

"Tidak lama lagi,"

"Itu artinya tidak lama lagi kau akan menikah dengan adik ku,"

Putri lalu terdiam.

Tak lama kemudian pelayan datang membawakan dua gelas minuman dan diletakkan diatas meja. Putri melihat minuman yang asing dimatanya.

Pelayan kemudian datang lagi dan meletakkan makanan utama diatas meja. Putri hanya meneguk salivanya, matanya menatap asing pada makanan-makanan yang tersaji diatas meja itu. Dirinya belum pernah liat ataupun makan makanan seperti ini.

Pelayan pun kembali ketempatnya saat semua pesanan sudah tersaji dimeja. Devano segera mengambil sebuah garpu serta pisau untuk memotong daging.

"Makan lah," ujar Devano

Putri diam sejenak lalu mengikuti Devano yang mengambil sebuah garpu serta sendok. Jujur dirinya tidak tahu bagaimana cara memakan makanan seperti ini.

Devano terkekeh saat baru menyadari bahwa Putri kebingungan. "Kau lihat saja gerakan ku gimana caranya aku memotong daging ini,"

Putri mengangguk mengiyakan lalu mulai memperhatikan gerak-gerik tangan Devano yang begitu lincah memotong daging matang diatas piring datar menggunakan pisau serta garpu ditangannya.

"Coba lah," ujar Devano saat sudah mempraktikannya kepada Putri

Putri menganguk lalu mulai mempraktikan apa yang Devano tunjukkan kepadanya tadi.
Perlahan-lahan dirinya mulai memotong daging pesanannya tadi menggunakan pisau khusus.

"Nah seperti itu caranya. Kau bisa melakukannya dengan baik," ucap Devano sambil tersenyum

Putri membalas senyuman Devano dengan kikuk. Devano pun segera melahap makanannya dengan santai.

---

Putra melangkahkan kakinya menghampiri Jack, dirinya ingin pergi kesuatu tempat untuk sekedar refreshing sejenak. Dilihatnya Jack sedang santai duduk didekat garasi.

Jack langsung bangkit dari posisinya saat mendapati majikannya berjalan kearahnya.

"Jack antarkan aku," ujar Putra

"Kemana tuan?"

"Nanti akan kuberitahu,"

"Tetapi mobil biasanya sedang dibawa oleh tuan Devano,"

Putra yang mendengar itu mengerutkan dahinya. "Kemana dia?"

"Dia membawa mobil biasanya bersama calon isterimu, Sepertinya mengantarkan pulang."

"Putri maksud mu?"

Jack mengangguk. "Iya,"

"Yasudah pakai mobil yang lain saja,"

Jack mengangguk dan segera menyiapkan mobil lain.

---

"Dia mau menerima perjodohan itu," ucap Emily berbicara pada suaminya lewat telefon.

"Baguslah, itu artinya berita menjijikan itu akan segera lenyap." balas Sean

"Tapi dia menerima perdohan itu hanya karena harta,"

"Apa maksudmu?"

"Ku kira dia gadis yang polos, ternyata dia juga menginginkan harta kita," ujar Emily

"Apa dia memberi syarat?"

Emily menghela nafasnya sejenak.
"Kau pulang lah, aku akan jelaskan nanti saat kau sudah tiba dirumah,"

"Baiklah-baiklah sampai nanti,"

Emily langsung mematikan sambungan telfon itu secara sepihak.

-----

Putri baru tiba dirumah saat langit sudah mulai gelap. Putri baru mengenal sosok Devano hari ini, dia sangat berbeda jauh sekali dengan Putra. Devano baik padanya tidak seperti Putra yang selalu berbicara ketus.

Kakinya baru melangkah masuk kedalam rumah tiba-tiba sang adik sudah berteriak dengan begitu kerasnya lalu berlari kerahanya dan memeluk tubuhnya erat.

Putri yang mendapati tingkah adiknya yang tidak biasa barusan itu membuatnya terbengong karena bingung.

"Aku tidak marah lagi padamu kak!" ujar Viona masih sambil memeluk kakaknya dengan erat.

"Kenapa kau tiba-tiba memelukku?!"

Viona lalu melepas pelukannya dan menunjuk kearah televisi yang sedang menyiarkan sebuah berita mengenai perjodohan dirinya dan Putra.

Putri langsung melongo lebar serta kedua matanya membulat.

"MENGAPA CEPAT SEKALI BERITANYA TERSEBAR?!" pekik Putri

"Akhirnya kau mau menerima perjodohan itu," ujar Viona

Putri langsung berjalan mendekat kearah televisi dan melihat berita apa yang disiarkan. Disana tampak jelas sekali terdapat selembar fotonya yang dipegang oleh Sean Marvel, foto yang sama persis didalam bingkai rumahnya yang diletakkan diatas meja.

Putri langsung menoleh kearah meja dimana bingkai fotonya itu diletakkan.
"Kemana fotoku?!" tanya Putri

"Lihatlah dia memegang foto mu, itu artinya foto mu sudah diambilnya," balas Viona

"Kenapa kau berikan fotoku?!" omel Putri

Viona menggeleng. "Aku tidak memberikannya, Aku pun tidak tahu kalau foto itu ada ditangan billionaire itu,"

Putri langsung mengacak-acak rambutnya frsutasi. Dirinya takut besok akan dimusuhi teman-temannya karena sudah menyembunyikan tentang ini. Sudah bisa dipastikan mulai besok hidupnya tidak akan tenang dimanapun berada.

"Jangan kau tonton berita itu, HOAX!" ujar Putri dan langsung melangkahkan kakinya menuju kamar.

Viona mengerutkan dahinya. "Hoax?"

----

Disisi lain, Kate juga menonton acara televisi yang menayangkan sebuah berita yang menjadi trending topic akhir-akhir ini.

Kedua tangannya mengepal kuat-kuat, ini benar-benar diluar dugaannya bahwa gadis childish itu ternyata gadis yang akan dijodohkan dengan mantannya.
Tentu saja dirinya tidak akan tinggal diam, Kate akan terus melakukan berbagai cara agar Putra bisa kembali menjadi kekasihnya.

.
.
.
TBC

Putra, Putri, & Perjodohan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang