MP #22

2.6K 612 167
                                    

Backsound
IU- ending scene

Kuharap kau menemukan seseorang yang mencintaimu lebih dari dirinya sendiri

Aku menyesal karena orang itu bukan diriku

Aku benar-benar serius,

Kau pantas menjadi lebih bahagia

***

Yui duduk di atas kursi yang berhadapan dengan jendela yang terbuka, gadis itu bahkan mengangkat kedua kakinya lalu memeluknya dan meletakkan kepalanya di atas lekukan kakinya.

Anginnya sedikit kencang, langitnya pun terlihat mendung.

Tiga botol kaleng bir berserakan di bawah kakinya, setidaknya tiga kaleng bir itulah yang menemaninya semalam suntuk.

Yui bahkan tak ingin memejamkan matanya karena jika dia melakukannya maka wajah Chanyeol yang memandangnya dengan perasaan jijik kembali terlintas.

Pelacur,

Itulah rangkuman jelas dari tatapan Chanyeol saat terakhir mereka bertemu.

Yui masih ingat dengan jelas bahwa Chanyeol tak pernah suka jika dirinya duduk di depan jendela terbuka seperti ini, kau bisa masuk angin, katanya.

Dan untuk saat ini, tersimpan sedikit harapan dihatinya bahwa pria itu akan datang menutup jendela itu, memeluknya agar merasa hangat lalu memarahinya habis-habisan karena melanggar perkataannya.

Tapi tidak, itu sama sekali tidak mungkin.

Ponsel Yui kembali bergetar, gadis itu hanya melihat nama si penelepon tanpa ada niat sedikitpun untuk mengangkatnya sampai akhirnya panggilan itu berakhir.

43 missed call

Dan semuanya dari Kim Woo Jin.

Yui melirik ponselnya lagi hanya untuk melihat notifikasi pesan baru yang dia terima.

Kim woo jin:
Aku mohon angkatlah teleponku, kita harus mengambil hasil dari CT scan mu agar kita bisa mengambil langkah cepat untuk menyembuhkanmu.

"Siapa yang ingin sembuh," gumam Yui.

"Aku bahkan sudah tidak perduli mau ini kanker stadium dua atau sudah masuk stadium akhir sekalipun," lanjutnya pada dirinya sendiri.

Karena bagi Yui saat ini hidupnya pun sudah tak begitu menarik, memangnya apa yang dia lakukan selama ini?

Membanggakan orang tua? Rasanya tidak, bahkan jika orang tuanya tau tentang penyakit sialan ini maka dirinya hanya akan membuat beban baru untuk ayah dan ibu.

Bahkan Yui juga merasa tak berguna untuk dirinya sendiri. Yui tau ini adalah bagian dari anxiety dan seharusnya sekarang yang dia lakukan adalah meminum obatnya.

Tapi tidak, lagi pula untuk apa. Bukankah segala pemikirannya saat ini adalah benar, obat hanya membuatnya semakin jelas membohongi diri.

Sesekali manusia memang perlu untuk berpikir seberapa buruk dirinya, bukannya malah memotivasi dan menutup mata bahwa dirinya berharga. Tidak, Yui tidak berharga. Dia sadar akan hal itu.

Bahkan satu-satunya orang yang menginginkannya kini juga memilih untuk pergi.

Bisa jadi karena pria itu sudah sadar bahwa dirinya memang buruk dan Chanyeol juga sudah sadar bahwa dia pantas dapat yang lebih dari sekedar gadis miskin penyakitan seperti Yui.

MEDIA PLAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang