MP #12

3.1K 605 163
                                    

If you forgot who i am

I am the same girl

That placed all her priorities second

And placed you first

***

First snow in 2015

Yui berlari sambil mengeratkan mantel tebal miliknya, salju pertama yang benar-benar dingin.

Sekitar setengah jam yang lalu teman satu shift nya di toko musik baru saja menelponnya untuk menyuruhnya menggantikan shift jaganya karena ada keperluan mendadak.

"Ahh, sukurlah kau datang dengan cepat," ucap Jia dengan wajah bersyukur.

Yui menggosok kedua tangannya yang hampir membeku karena lupa menggunakan sarung tangannya, "aku buru-buru kesini setelah mendapat telepon darimu, bagaimana bisa taksi itu menabrak ibumu?"

"Aku tak tau pasti, aku hanya menerima telepon dan langsung panik setelah adikku mengatakan bahwa ibuku tertabrak taksi, aku akan menceritakan detailnya padamu nanti, aku pergi dulu," ucap Jia sambil menyambar mantel dan tasnya lalu pergi dengan tergesa.

"Ah iya." Jia berhenti di ambang pintu, "disana ada gitar yang telah selesai di servis, pemiliknya akan mengambilnya hari ini." Kemudian Jia pergi setelah mengatakan hal itu pada Yui.

Yui menghela nafas sambil menggosok tangannya dan menempelkannya pada wajahnya. Padahal hari ini adalah jadwal off nya, dan saat Jia menelpon tadi dia sedang membuat susu vanilla panas dan ingin bersiap meringkuk di bawah selimut sambil membaca novel girl on the train yang belum selesai dirinya baca. Tapi apa mau dikata, Jia lebih membutuhkan bantuannya.

Getaran ponsel membuat Yui merogoh tasnya,

Kim my love is calling...

Mata Yui terbelalak melihat nama kim my love di layar ponselnya, siapa yang mengubah nama kontaknya? Seingatnya dia tak pernah mengganti nama Kim Woo Jin di kontak ponselnya.

"Halo."

"Kenapa lama sekali mengangkat teleponnya? Kau sibuk?"

"Tidak juga, aku hanya kagum melihat nama kontakmu di ponselku," sindir Yui, karena dia tau ini pasti ulah Woo Jin.

Terdengar tawa dari seberang sana, tawa yang mau tidak mau membuat Yui tersenyum lebar.

"Aku sudah beberapa kali menyuruhmu untuk mengganti namaku di ponselmu tapi kau tak pernah menghiraukan, jadi yaaa... aku ganti sendiri."

"Tapi nama yang kau ganti terlalu berlebihan."

"Aku rasa tidak berlebihan, aku saja memberi nama Yui my love di ponselku dari beberapa tahun yang lalu, aku rasa tidak adil jika hanya aku yang menggunakan nama seperti itu... lagipula, memangnya aku bukan your love?"

Yui menghela nafasnya, "kau terlalu banyak berkutat dengan buku kedokteran makanya otakmu agak kacau ya?" Ada jeda cukup lama untuk Yui mempertimbangkan ucapannya, "tentu saja... tentu saja kau adalah my love." Ya tuhan Yui akan menerima jika siapa saja mengatakannya terlihat menjijikkan saat ini.

MEDIA PLAY Où les histoires vivent. Découvrez maintenant