MP #13

3.2K 623 179
                                    

You left me so easily

It make me wonder

If i ever meant anything at all

***

Yui berjalan di lorong kampus dan berbelok ke kanan untuk sampai ke perpustakaan kampus yang masih sepi, tentu saja sepi, memangnya manusia mana yang cukup rajin untuk ke perpustakaan sepagi ini. Hanya Yui, dengan sebuah buku Lang Leav dan segelas Americano.

Senyum penjaga perpustakaan menjadi pembuka yang hangat di pagi yang dingin dengan langit yang gerimis, "mau mencari literatur lagi?" Tanya penjaga perpustakaan sambil tersenyum.

Yui hanya membalasnya dengan anggukan disaat bukan itu tujuannya kemari sepagi ini. Beberapa hari ini dia sedang malas untuk berbicara dengan siapapun bahkan jika ada orang yang bertanya padanya maka Yui memilih untuk hanya mengangguk atau menggeleng tanpa bersuara sedikitpun.

Tujuannya ke perpustakaan pagi ini adalah untuk mencari ketenangan sambil menghabiskan membaca satu buku yang Kang Ryu pinjamkan padanya kemarin.

Yui berjalan hingga ujung lorong rak buku, meletakkan tas selempangnya lalu mendudukkan dirinya sambil bersandar pada tembok. Rasanya sudah sangat lama dia tidak melakukan hal seperti ini.

Sekitar tiga puluh menit dirinya larut dalam dunia dan bukunya sampai suara derap langkah dari lorong sebelah membuatnya sedikit terganggu tapi Yui memilih untuk tidak perduli dengan itu karena perpustakaan adalah tempat umum, siapa saja boleh dat...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sekitar tiga puluh menit dirinya larut dalam dunia dan bukunya sampai suara derap langkah dari lorong sebelah membuatnya sedikit terganggu tapi Yui memilih untuk tidak perduli dengan itu karena perpustakaan adalah tempat umum, siapa saja boleh datang kemari.

Tapi derap langkah itu semakin lama semakin mendekat membuatnya mau tidak mau melepaskan atensinya pada buku yang ada di tangannya.

"Hai."

Seorang pria yang kini berjalan ke arahnya menyapa dengan senyum lebar, sangat lebar dengan mata yang berbinar.

Membuat tubuh Yui kaku di tempat dan pikiran untuk segera melarikan diri begitu saja terlintas. Tapi jangankan untuk berdiri, untuk mengalihkan pandangannya dari pria itu saja rasanya tidak bisa.

"W-wo Jin?"

Pria itu nampak berbeda, berbeda dalam artian lebih terlihat dewasa dan matang.

Kim Wo Jin mendudukkan dirinya persis di sebelah Yui, ikut meluruskan kakinya dan menyandarkan punggungnya pada tembok.

"Aku tak menyangka akan bertemu dengan mu disini," woo jin tersenyum sambil mengulurkan tangannya, "apa kabar?"

"Aku baik," balas Yui tanpa menyambut uluran tangan Wo Jin, membiarkan tangan pria itu menggantung di udara.

Wo jin yang sepertinya paham bahwa saat ini Yui merasa canggung padanya ingin berusaha mencairkan suasana.

MEDIA PLAY Where stories live. Discover now