MP #20

2.7K 570 163
                                    

Backsound
Hyoring- crazy of you

Seolah kau dekat

Aku pikir aku bisa menangkapmu

Namun ternyata kau menjauh seperti angin

***

Yui berdiri di depan pintu dokter spesialis Onkologi bersama Kim Woo Jin yang berada disampingnya. Entahlah, rasanya dia tidak siap untuk melakukan semua ini, rasanya dia terlalu takut untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut kalau-kalau hasilnya bisa lebih mengerikan dari yang dia bayangkan.

"Jangan takut," ucap Woo Jin sambil mengusap bahu Yui pelan.

Yui menoleh pada pria itu, "kalau seandainya kanker di otakku tidak bisa di sembuhkan, apa yang.."

"Tidak, tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya. Kau pasti sembuh jika kau mau berusaha."

Perkataan Woo Jin sedikit banyak telah menimbulkan harapan bagi Yui, Yui memejamkan matanya untuk mencoba meyakinkan hatinya bahwa dia bisa melewati semua ini, seketika wajah Chanyeol yang tersenyum padanya tiba-tiba saja terlintas. Chanyeol adalah salah satu alasan kenapa dirinya ingin bertahan hidup.

Tak pernah ada yang tau seberapa besar keinginan Yui untuk mewujudkan semua yang Chanyeol katakan padanya kemarin. Menikah, hidup bersama, melewati susah dan senang bersama, punya mertua, kakak ipar, dan juga anak-anak yang lucu. Semu begitu indah jika di bayangkan.

Yui mengangguk pada Woo Jin, pria itu membuka pintu ruang dokter lalu melangkah masuk yang diikuti oleh Yui di belakangnya.

"Silahkan duduk," sapa dokter itu ramah.

Dokter perempuan dengan nama Kim Ahn di papan namanya.

Yui duduk berseberangan dengan dokter Ahn lalu meletakkan sebuah map berisi rekam medisnya.

Dokter itu membuka mapnya lalu membaca dan mempelajarinya dengan seksama, "kau tidak langsung melakukan tindakan medis saat dokter memvonis mu dengan penyakit kanker otak?"

Yui tertunduk kemudian menggeleng, "dokter sudah meyakinkan saya untuk segera melakukan tindakan medis tapi saya terlalu takut untuk itu sehingga saya memilih untuk hanya mengkonsumsi obat."

"Kanker itu ibarat sebuah kotoran yang menyumbat saluran yang ada di otakmu, obat saja tidak akan cukup, semestinya harus segera di angkat dengan jalan operasi karena jika tidak begitu maka kemungkinan besar kanker akan menyebar."

Yui tau itu, seharusnya memang itu yang dirinya lakukan. Tapi keadaan membuatnya harus menempuh jalan yang tidak seharusnya.

Melihat Yui yang sepertinya tidak ada respon membuat dokter itu kembali melakukan wawancara untuk mendiagnosis lebih dalam tentang kanker pasiennya.

"Apakah akhir-akhir ini kau merasakan sakit kepala yang terjadi semakin sering?"

Yui mengangguk karena itulah yang akhir-akhir ini dia rasakan, "saya juga sering merasa lelah padahal saya tidak melakukan aktivitas apapun," ucap Yui menambahkan.

Membuat dokter itu mengerutkan keningnya karena seharusnya kanker otak stadium awal tidak mengalami gangguan tersebut.

"Apakah kau juga sering muntah-muntah tanpa alasan yang jelas?" Tanya dokter itu lagi.

Yui kembali mengangguk membenarkan, "apakah itu bisa terjadi karena pola makan saya yang tidak teratur sehingga membuat asam lambung meningkat?"

"Tidak,"dokter itu menyanggah dengan cepat, "mudahan apa yang saya pikirkan tidak benar, itu adalah gejala dari kanker otak stadium 2. Mudahan saja saya salah, kita akan melakukan CT scan lagi untuk memastikan."

MEDIA PLAY Where stories live. Discover now