50. Plan that Unplanned

1K 37 0
                                    

Heyoo!

Selamat malam minggu. Kalau kalian baca ini berarti tandanya kalian lagi malam mingguan sama Wattpad, nih.

Ciee, tenang aja kalian nggak sendiri. Ada Shab di sini, unchh..

Ohiya jangan lupa tinggalin v o t e kalian, luf ya!

🎹 🎹 🎹

Esok harinya keadaan di sekolah menjadi berbeda. Kedekatan Arin dan Tasya membuat Rizky dan Dika kebingungan.

Kini di kelas IPA, Tasya terlihat senang tidak seperti biasanya. Ia merasa lega telah berbaikan dengan Arin. Ia juga senang pada dirinya sendiri karena mau membuka hatinya untuk mendengar penjelasan dari Arin. Bila saja ia masih menutup hatinya, ia tidak mungkin akan mendengarkan penjelasan sebenarnya dari Arin.

Rizky yang duduk di sampingnya menatap Tasya bingung karena ekspresinya yang tampak bahagia. "Tasy, kamu sama Arin..."

"Ya, aku baikan sama Arin. Kenapa? Ada Masalah?" tanya Tasya dengan alis yang bertautan.

"Tasya," ucap Rizky dengan nada bicara ditekan, "dia udah jadian sama pacar lo— maksud gue mantan pacar lo."

"Dia punya alasan soal itu," jelas Tasya dengan cuek.

"Dan lo percaya dengan alasannya?" tanya Rizky yang sebenarnya tidak bisa disebut sebagai pertanyaan karena nada meremehnya.

"Iya," tegas Tasya.

"Memang apa alasannya?" tanya Rizky penasaran.

Tasya tidak mungkin menjelaskan bahwa Rizky lah alasan mengapa Arin berpacaran dan putus. Ia merasa tidak punya hak untuk menceritakan hal ini. Harus Arin. Lalu Tasya mencondongkan badannya pada Rizky dan berkata, "Kalau lo mau tahu, tanya dia langsung."

"No way!"

"Ky, please kasih dia kesempatan buat jelasin."

"Nggak akan pernah, titik!"

Tasya mendengkus keras karena kesal dengan sifat keras kepala Rizky. "Terserah lo, deh," ucapnya dengan nada malas.

Beberapa menit kemudian Tasya melihat dari jendela kelasnya Keisha yang sedang berjalan sambil tertawa dengan teman-temannya. Melihat geng itu —terutama Keisha—membuat Tasya muak. Ia tidak menyangka, semua ini Keisha lakukan untuk balas dendam dengan dirinya dengan ketiga sahabatnya.

Gara-gara Keisha, hubungannya dengan Dika kini berakhir.

Hmm, Dika?

Mengapa ia  memikirkan si kapten basket itu. Tidak-tidak, singkirkan itu dari benakmu, Sya, batinnya menegaskan dirinya sendiri.

🎹

Tak hanya Rizky yang mengintimidasi Tasya, Arin pun juga sama diintimidasi oleh Dika di kelas. "Kemarin gimana? Kalian benar-benar sudah baikan?"

Arin mengangguk tersenyum.

"Syukurlah. Lalu apa dia bercerita soal, umm... Soal gue?"

Arin mendesah. "Dia cerita. Tapi dia bener-bener masih marah sama lo, Dik. Maaf ya gue nggak bisa bikin Tasya mau maafin lo," ucap Arin yang kini menjadi tidak enak.

"Ya sudahlah, biarin aja,"  ucap Dika dengan nada lesu.

Arin kini menatap Dika dengan penuh prihatin. Baru saja Dika menjalin hubungan, dan sekarang sudah putus dengan Tasya.

Lalu terlintas di benak Arin soal Keisha. Ia masih tidak percaya Keisha yang mengambil foto itu dari tong sampah dan memberikannya dengan Rizky. Sebegitu besarnya kah perasaan dendam Keisha dengannya. Kini tergerak dari dalam hati Arin untuk melakukan suatu hal.

Arina EllaWhere stories live. Discover now