6. Bad Dreams

1.9K 69 0
                                    

"In the fairytale, to have a beautiful life, they must through the problems

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"In the fairytale, to have a beautiful life, they must through the problems."

🎹 🎹 🎹

Tasya dan Dika sudah pulang lebih dulu dari rumah sakit. Kini, Arin berada di mobil Om Radit bersama Rizky menuju rumahnya. Kepalanya disandarkan pada jendela mobil sambil menatap jalanan yang agak ramai. Lokasi rumah sakit menuju rumah Arin agak jauh, sehingga ia pun tertidur di mobil. Syok berat yang dialaminya hari ini membuatnya kelelahan.

Saat sampai di depan rumah, baik Rizky mau pun Om Radit sama-sama tidak tega membangunkan Arin. Rizky pun memutuskan menggendong Arin. Setelah berpamitan dengan Om Radit, Rizky membopong Arin ke kamar tidurnya. Sesuai permintaan Ayah Arin, Rizky menginap dan tidur di kamar tamu yang bersebelahan dengan kamar Arin.

🎹

Dari jendela, sinar matahari menyilaukan mata Arin dan membuatnya terbangun. Arin melihat keyboard miliknya yang berada di dekat jendela kamar. Melihat tuts keyboard membuatnya teringat Bunda. Bunda apa kabar di sana? batin Arin. Ia pun bangkit dari kasur untuk bermain keyboard agar rasa rindu dengan bundanya sedikit terobati.

Saat jarinya hendak mendekati tuts keyboard, tiba-tiba ada sesuatu hingga akhirnya membuat Arin berteriak dengan keras.

PRAAAANGGGG!!

Dinding atap rubuh menghancurkan keyboard. Jari-jari Arin sedikit terluka, namun mengapa tidak terasa sakit? Dan hal yang membuatnya bingung, mengapa dirinya tidak tertimpa reruntuhan juga, padahal keyboard di depannya sudah hancur berkeping-keping.

 Jari-jari Arin sedikit terluka, namun mengapa tidak terasa sakit? Dan hal yang membuatnya bingung, mengapa dirinya tidak tertimpa reruntuhan juga, padahal keyboard di depannya sudah hancur berkeping-keping

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lalu terdengar suara retak dari dinding tepat di atas Arin berdiri. Saat Arin melihat ke atas, tak disangka-sangka, dinding atap jatuh dan Arin menyilangkan tangannya di atas kepala, "TOLOOOOOONG!!!!"

"Arin, Arin! Gue di sini, tenang," Rizky mengelus puncak kepala Arin.

Arin membuka mata dan ternyata semua itu hanya mimpi. Kamarnya masih gelap. Tubuhnya masih dibaluti gaun pink susu. Kepala dan punggung Arin saat ini sudah basah dengan keringat. "Ky, Gu-guee..." Arin menangis tersedu-sedu, "...Gue takuuuut."

Arina EllaWhere stories live. Discover now