37. Mess

932 35 0
                                    

Jessie Ware - Hearts

Maaf ya udah dua kali lagu Jessie Ware muncul, soalnya selain nge fans, emang lagu-lagunya luar biasa bikin galau (":

Jangan lupa komentar yaa, PLEASEEEEE ((((:

🎹 🎹 🎹

Kini Rizky membuka tas bagian depan dengan perlahan karena takut tasnya akan basah dengan air danau yang masih ada di sekujur tubuhnya. Setelah membuka, ia mengambil sebuah kertas putih yang di belakangnya terdapat sebuah tulisan.

Arin tahu persis tulisan siapa itu dan membuatnya menjadi membeku saat melihatnya. Bagaimana foto usangnya dengan Dika bisa berada di tangan Rizky?!

Raut wajah Rizky terlihat penuh dengan amarah. Kemudian Rizky membalik kertas foto tersebut dan membaca sebuah tulisan yang tadi telah Arin lihat: Best Moment with You -2016-

Setelah membaca, Rizky mengangkat kepalanya dan menatap Arin dengan tajam. Kini Rizky menunjukkan foto di tangannya pada Arin. "Apa ini Arin?!" tanyanya dengan rahang yang mengeras.

Benar dugaan Arin. Terpampang wajah dirinya dan Dika dengan wajah yang begitu dekat pada foto itu. "Ky, aku bisa jelasin semua ini," ucap Arin yang kini memberanikan diri untuk mendekati Rizky.

"Jadi ini alasannya kamu tadi nggak balas-" Rizky enggan menyebutkan kata ciuman karena bahkan itu belum bisa disebut sebagai ciuman bila Arin tidak membalasnya.

Arin memahami apa yang dimaksud oleh Rizky adalah ciuman. "Bukan gitu, Ky. Tadi bibir aku nggak tahu kenapa tiba-tiba beku," jelas Arin yang kini matanya sudah berkaca-kaca karena menahan air mata.

Rizky memasang wajah tidak peduli dengan alasan Arin. "Pantas saja saat tadi aku tanya kamu suka siapa, kamu nggak berani jawab," ucap Rizky dengan sinis. "Kamu suka Dika, huh?!"

Arin menjawab dengan lemah dan juga mata yang penuh air mata. "Ky, dengerin penjelasan aku dulu."

Rizky memotong sambil menunjuk foto Arin dan Dika dengan pemandangan pantai. "Jadi pas liburan di pantai waktu itu, kalian udah pacaran di belakang aku sama Tasya?"

"Rizky, aku sama Dika nggak bermaksud begitu. Tapi sekarang semua udah berubah," jelas Arin yang air matanya kini sudah membasahi pipi. Entah mengapa Arin jadi bingung untuk mulai menceritakannya dari mana.

"Kamu udah bohongin aku! Kamu juga udah bohongin Tasya!" geram Rizky dengan volume maksimal. "Jangan-jangan sekarang kalian masih pacaran dibelakang aku dan Tasya?" tanya Rizky dengan sinis.

"Semua udah berakhir sejak lama," jelas Arin sambil terisak-isak karena tangisannya. "I ended it. Aku sama Dika nggak punya perasaan apa-apa satu sama lain."

"Unbelievable!" tukas Rizky sambil melipat kedua tangan di depan dada.

Lalu Rizky tersenyum sinis pada Arin. "Tapi tenang aja Rin, aku nggak akan kasih tahu ini ke Tasya. Karena apa?!" tanya Rizky yang menatap tajam Arin. "Karena kalau Tasya sampai tahu foto ini, ia pasti bakal marah besar dan putus sama Dika. Jadi intiya, aku peduli sama Tasya, bukan karena peduli sama kamu."

"Oya, satu hal lagi. Soal tadi di danau, anggap aku nggak pernah ngelakuin hal itu, atau bahkan anggap kita nggak pernah sahabatan. Aku tarik ucapan yang tadi ingin kukatakan saat kita di danau!" Rizky memungut tasnya, berbalik, dan pergi meninggalkan Arin sendiri di jembatan.

Arin menangis dengan kerasnya sambil menutup wajahnya karena merasa bersalah dan malu pada dirinya sendiri. Semua terlambat untuk dijelaskan karena Rizky juga tidak ingin mendengar penjelasan darinya.

Arina EllaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang