🎹

Setelah Arin ditinggal oleh Rizky, ia langsung menelepon Pak Pram, meminta untuk menjemputnya di danau. Untunglah Pak Pram pernah ke danau waktu itu, sehingga Pak Pram bisa menjemput Arin di danau.

Saat tiba di rumah, Arin membuka pintu rumahnya perlahan. Bagas yang sudah berada di rumah begitu terkejut melihat anaknya masuk ke rumah dengan rambut dan baju yang basah. Meski wajahnya basah, Bagas tahu air di wajah Arin bukanlah air seperti di bajunya. Bagas tahu itu adalah air mata karena raut wajah Arin menunjukkan kesedihannya.

"Arin," Bagas bangkit dari sofa dan menghampiri Arin, "kamu kenapa?"

Arin menggeleng-gelengkan kepalanya dan mulai menangis tersedu.

Bagas segera memeluk anak semata wayangnya itu, meski dengan bajunya yang basah kuyup. "Kamu bisa ceritain semua sama ayah," ujar Bagas yang kemudian mengecup puncak kepala Arin.

Kecupan itu mengingatkan Arin kembali pada kecupan Rizky tadi di danau. Arin menangis semakin keras dan memeluk erat ayahnya. Setelah itu Arin melepas pelukannya dan pergi dari ruang tamu menuju kamarnya.

Karena panik, Bagas langsung mencari ponselnya untuk menelepon seseorang yang selalu diandalkan disaat Arin seperti ini. Dari tangga Arin melihat ayahnya sudah memegang ponsel. Kini ia tidak jadi ke kamar dan berbalik untuk menahan ayahnya. "Ayah, jangan telepon Rizky."

"Kalau begitu kamu jelasin ke ayah. Kamu kenapa, Sayang?" tanya Bagas yang menaruh ponselnya kembali.

"Arin berantem sama Rizky," ucapnya dengan lemah.

"Jangan-jangan kamu basah kuyup begini karena Rizky?!" tanya Bagas sekali lagi dengan nada yang tidak terima.

"Bukan begitu, Yah. Baju Arin basah karena lain hal, bukan karena Rizky," jelas Arin.

"Perlu Ayah menelepon Tante Anita untuk menegur Rizky?"

"Ayah, tolong jangan katakan apa-apa sama Tante Anita," pinta Arin dengan mata yang masih berkaca-kaca.

Tatapan Arin membuat bagas menjadi lemah dan terpaksa menganggukan kepalanya. "Ayah yakin kalian nantinya akan baik-baik saja," ucap Bagas menenangkan.

"Nggak, kali ini sepertinya nggak akan bisa, Yah," ucap Arin yang menyerah dengan keadaan.

"Oh, Arinaku," Bagas memeluk Arin sekali lagi. "Ya sudah, kamu bersih-bersih diri. Setelah itu kita pergi nonton, bagaimana?" ajak Bagas sambil tersenyum, mungkin film akan menghibur Arin.

"Arin mau di rumah aja," tolak Arin dengan halus.

"Baiklah," ujar Bagas yang pasrah.

🎹

Sekarang Arin berendam di bathtub dengan air hangat yang sudah ditetesi banyak essential oil beraroma lavender. Ia pikir aroma lavender bisa sedikit membuatnya relaks, ternyata tidak. Arin menutup wajahnya dan menangis sekeras-kerasnya. Arin merasakan telapak tangannya menyentuh bibirnya yang dingin.

Kini jari telunjuknya memegang bibir bawahnya. Ia pun semakin menangis karena mengingat ciuman pertamanya harus berakhir seperti ini.

Kejadian hari ini bisa dibilang hampir sempurna ditambah Rizky yang nyaris akan mengungkapkan perasaannya. Namun sayang, dewi fortuna tidak memihak pada Arin hari ini, karena foto itu merusak segalanya.

Arin mencoba mengingat kembali kapan terakhir ia melihat foto itu. Arin sangat ingat dirinya sudah meremas dan membuang foto tersebut di tong sampah. Saat Rizky menunjukkan fotonya waktu tadi, fotonya memang terlihat sudah lecak. Tandanya ada seseorang yang rela memungut dari tong sampah untuk memberikannya pada Rizky.

Orang pertama yang Arin pikirkan adalah Keisha. Yang terakhir ia ingat saat dirinya membuang foto itu Keisha sempat berada di gerbang sekolah yang jaraknya tidak terlalu jauh namun juga tidak terlalu dekat. Lalu terbayang oleh Arin rencana untuk melabrak Keisha dan melawannya. Namun ia tahan karena ia tidak bisa menuduh Keisha sembarangan tanpa adanya bukti atau pun saksi. Ah, semua menjadi kalut! Kemudian Arin memutuskan untuk menyudahi berendam di bathub.

Usai berendam, Arin mengganti piamanya lalu beranjak ke kamar. Seketika ia menjadi lesu saat melihat bingkai foto yang ia pajang di atas laci samping kasurnya. Arin berjalan ke arah laci dan memasukkan  bingkai yang terpajang foto Rizky dengan dirinya ke dalam laci. Ia tidak ingin melihat wajah Rizky lagi, karena hal itu hanya akan menambah air matanya semakin membanjiri.

🎹  🎹  🎹

Jangan lupa tinggalin v o t e kalian

Luff yaa,
Shabrina Huzna😘

Instagram: shabrinafhuzna

Arina EllaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora