"Baik, Ratu" Okta mengawal tepat di samping kanan Ratu Manda.

~~~

Ratu Naomi dan pasukannya tiba, tak lama setelah Ratu Manda dan pasukannya disana.

"Apa benar disini?" Tanya Ratu Naomi.

"Begitu lah yang aku terima dari Tuski. Dia melihatnya secara langsung." Jawab Ratu Manda.

"Tapi aku tidak melihat apapun di tempat ini" Ucap Ratu Naomi.

"Portal itu  sudah di tutup atau bisa saja disembunyikan." Ucap Vino.

"Panglima Okta. Bisakah kau membekukan hutan disekitar sini?" Tanya Vino.

"Kenapa?"

"Aku hanya ingin memastikan sesuatu"

Okta pun tidak bertanya lagi. Ia maju beberapa langkah ke depan dan mengaktifkan kekuatannya.

"Jangan ada yang bergerak atau pergi dari sini" Ucap Vino. Tanpa mereka semua sadari, Vino sedang membuat sihir pelindung untuk semuanya.

Okta menempelkan telapak tangan kanannya ke tanah, dan hawa dingin itu menjalar bergitu cepat dan membekukan hutan itu.

"Benar dugaanku" Vino berjalan mendekat pada Parajurit pemanah nya.

"Aku pinjam senjatamu"

Vino mengambil Busur dan anak panah dari prajuritnya lalu mulai membidik sasaran.

Vino memanah tiga batang pohon, dan tepat mengenai bagian tengahnya.

"Apa yang kau lakukan Panglima?" Tanya Ratu Naomi.

"Perhatikan pohon itu Ratu"

Semua yang ada ditempat itu pun memperhatikan pohon yang menjadi sasaran Vino.

"Hanya tiga pohon itu yang tidak membeku karena sihir dari panglima Okta." Ucap Vino.

"Jadi.."

"Disekitar pohon itu portal nya berada. Profesor Arnold pernah berkata, Walaupun sebuah portal telah tertutup dan disembunyikan. Tapi, hawa panas nya tetap tersisa. Dan itulah sebabnya, pohon itu tidak membeku" Jelas Vino.

"Lalu? Apa yang harus kita lakukan sekarang? Portal itu bahkan tidak terlihat." Tanya Manda.

"Kita akan memaksa mereka keluar" Ucap Vino, ia melirik kearah Okta yang juga melihat kearanya. Mereka sama-sama tersenyum tipis.

"Siapa lagi yang bisa menggunakan sihir Es selain Panglima Okta?" Tanya Vino.

"Aku dan Tuski" Jawab Panglima Riea.

"Baiklah, itu sudah cukup" Vino juga mengajak dua satu orang prajuritnya dan juga Panglima Arthur.

Vino mengatur masing-masing posisi mereka dan mengomando mereka untuk menggunakan sihir mereka, memusatkannya ke tengah di antara tiga pohon yang sebelumnya dipanah oleh Vino.

Tidak butuh waktu lama, portal itu perlahan muncul.
Semua prajurit memuji tindakan Vino. Ratu Manda mendengar hal itu merasa tidak suka dan memandang kesal pada Vino.

Tiba-tiba, dari portal itu keluar Griffin/Gryphon yang berukuran sangat besar. Membuat mereka semua yang memaksa poral itu terbuka pun terpental cukup jauh.

 Membuat mereka semua yang memaksa poral itu terbuka pun terpental cukup jauh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Two Moon [END]Where stories live. Discover now