ICE PRINCESS ❄ 27 | Penilaian (1)

214K 13.1K 249
                                    

"Kamu tau sesuatu yang diam-diam cinta sembunyikan? Adalah sebuah lirikan penilaian di awal pertemuan. Ia bukan hanya melihat dari segi rupa. Kadang kebaikan hati, juga bisa menjadi alasan utama."

ㅡ ICE PRINCESS ㅡ

.

Cahaya terang khas kepemilikan sebuah pagi telah menyambut Raya dari rengkuhan sang kegelapan. Lapisan roti berisi krim dengan madu dan stroberi yang dipetik ayu oleh para petani buah telah ia telan secepat ia bisa. Dan, susu sapi murni yang sudah susah payah diperas membuat tenggorokan Raya merasakan kelengkapan nikmatnya sebuah keterlambatan pagi.

Oke. Hari ini Raya bangun terlambat dan untungnya, semua sudah siap.

Namun dahi Raya tak berkata begitu. Ia rasa, masih ada yang kurang. Sekali lagi, Raya mengecek apa yang ia bawa.

Udah semua kok,

Raya menatap sekeliling rumah besarnya. Mengingat-ingat apa yang ia lupakan selain bangun pagi. Karena hari ini ia lupa untuk memasang alarm.

Mendadak, kedua alisnya terangkat. Ah! Si Galangkung mana?

Benar. Galang.

Raya belum berjumpa dengan laki-laki yang menyandang gelar sebagai sepupunya itu sejak matahari menariknya untuk bangun.

Aneh,

Biasanya, Galang sudah siap di meja makan 15 menit sebelum Raya turun. Tapi hingga pukul 06.45 pagi ini, batang hidungnya belum nampak juga.

Apa jangan-jangan masih molor di kasur kebesarannya? Aduh gawat, gue bisa telat!

Bergegas Raya menuju kamar yang terletak di sebelah kamarnya. Berkali-kali ia mengetuk pintu bercat putih itu namun tak ada tanda-tanda sedikitpun sang empunya kamar bersuara.

"Kak? Lo masih molor atauㅡ"

Ddrrtt Ddrrtt

Ponsel di genggaman tangan Raya terus bergetar tanda agar si pemilik cepat-cepat melihatnya.

Galangkung is calling

"Ya Kak?"

"Ray sorry, gue tadi pagi-pagi banget udah pergi duluan. Ninda sakit, jadi gue panik dan langsung ke rumahnya. Sorry ya Rayaku yang cantiknya gak ketulungan, gue bener-bener ga bisa nganter lo. O iya, om juga masih di Dubai sama supir. Lo ngetaksi dulu aja deh ya, gue tutup. Bye Raya."

"Kakㅡ"

Raya menghela napas saat mendengar nada terputus di sana.

Taksi?

Waktu masuk sekolah tinggal 15 menit lagi. Sekarang bagaimana? Taksi butuh sekiranya 10 menit untuk sampai ke rumahnya apalagi ini masih pagi.

Sambil menggigit bibir bawahnya, Raya memikirkan satu nama.

Arjuna mau gak ya?

Ddrrtt Ddrrtt

Arjuna is calling

Panjang umur.

"Halo Jun?"

"Ray? Lo kok tumben belum berangkat? Ga masuk sekolah?"

"Masuk kok,"

"Terus kenapa belum sampe?"

Raya berdeham, mencoba sedikit mengurangi gengsinya.

ICE PRINCESS • (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now