ICE PRINCESS ❄ 04 | Pesona Raya

320K 19.7K 496
                                    

"Jika terjatuh menabrak bumi bisa bangkit kembali, maka terjatuh dalam pesona akan terus menetap dalam jiwa."

ㅡ ICE PRINCESS ㅡ

.

"TUH KAN BENER APA YANG GUE BILANG!" Raya menutup telinganya dari suara melengking Billa yang juga membuat teman sekelas penasaran.

"Apaan Bil?" Zahra berjalan mendekati Billa diikuti beberapa temannya yang juga penasaran.

"Nih liat deh, tiga hari yang lalu gue bilang kalo bentar lagi Raya bakal ada penggemar, nah terbukti. Iya kan?" Billa menunjuk laci meja Raya yang terdapat beberapa cokelat dan bunga.

"Wah gila lo Ray, baru bentar jadi trending topic lo udah nyuri hati cowok SMA Garuda. Pantesan aja Juna suka sama lo." Celetuk Fitri yang berdiri di samping Zahra.

Ingin rasanya Raya mengumpulkan semua benda yang memenuhi lacinya dan ia kembalikan kepada yang punya. Lagipula, untuk apa semua cokelat dan bunga itu? Raya tak membutuhkannya.

"Kalian mau?" Semua gadis yang mengerubungi meja Raya bersorak bahagia. Kapan lagi coba mereka bisa dapat rezeki mendadak gini?

"Loh, lo sendiri gak mau?" Ucap Okta bingung.

"Gak suka cokelat." Semua teman perempuannyaa mengangguk mengerti lalu semakin mendekat dengan mata berbinar.

"So, kita boleh kan minta cokelatnya?" Raya mengangguki ucapan Zahra.

Dan beberapa menit setelahnya semua cokelat di laci Raya habis dengan hanya menyisakan bunga.

"Makasih Raya! Lo terbaik emang! Kapan-kapan lagi ya?" Teriak Fina sambil mencoba membuka bungkus cokelat yang ia dapatkan tadi.

Raya menggosok hidungnya seraya berdeham lalu menduduki kursinya dan mengeluarkan buku tebal favoritnya.

"Kok di kasih ke mereka sih Ray hadiah-hadiahnya? Ntar kalo fans baru lo liat, gimana? Kan sakit hati ntar," Billa menatap cokelat yang Raya sisakan untuknya.

Raya menghela napas lalu menyodorkan cokelat itu persis di depan wajah Billa. "Mau gak? Gak mau yauㅡ"

Billa segera merebut cokelat itu dari tangan Raya dan menyembunyikannya di belakang punggung lalu terkekeh. "Kalo dikasih, mana mungkin gue tolak. Hehe, makasih ya ratu Elsaku."

Raya menggeleng kecil, dalam hati ia terkekeh akan sikap menggemaskan dari Billa.

Baru sesaat teriakan terima kasih dari para gadis itu reda, mereka kembali memekik akan kedatangan Arjuna dengan tiga buntutnya yang tak kalah tampan.

"Wesss... lagi pada pesta cokelat ya? Bagi dong," Oji menaik turunkan alisnya hingga satu dua siswa menahan napas.

"Ada yang ulang tahun ya? Kok makan cokelat gak bagi-bagi?" Zaki mendudukkan diri di bangku depan Arjuna yang masih kosong.

Didi meletakkan tasnya di bangku. "Siapa yang ulang tahun?"

"Bukan ulang tahun, ini, si Raya yang ngasih. Dia di kasih sama penggemar barunya, tapi Rayanya gak suka sama cokelat. Makanya dikasih ke kita." Oji, Zaki, dan Didi mengangguk mengerti.

Berbeda dengan Arjuna, ia melirik laci Raya yang ternyata masih ada beberapa bunga di sana. Entah mengapa, hatinya terasa panas. Ia menggeladah tas dan menemukan kotak bekal yang biasa bundanya masukkan ke dalam tas tanpa sepengetahuan Arjuna. Ia tersenyum kecil akan kelakuan bundanya yang menggemaskan itu.

Ia membuka kotak bekal itu yang ternyata berisikan red velvet kesukaan Nada. Seketika Arjuna tekekeh tanpa suara. Ia sangat yakin, sepulangnya dari sekolah, ia akan menemukan Nada yang cemberut karena red velvetnya hilang.

ICE PRINCESS • (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang