Forty Five

4.3K 471 41
                                    

Sehun membawa Luhan ke ruangannya. Ia mendudukan Luhan disofa yang berada dipojokan. Sehun berjongkok menyamakan tingginya. Ia membelai rambut Luhan yang masih gemetar. Sehun mengelus pipi Luhan dan mendongakkan kepala Luhan agar matanya menatap dirinya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Sehun.

Luhan hanya diam. Matanya terlihat tak tenang.

"Apa dia orangnya?"

Luhan menunduk.

"Aku ingin pulang, Hun-ah" lirih Luhan.

Sehun memeluk Luhan untuk menenangkan. Ia tau semua cerita tentang keluarga Luhan. Luhan selalu terbuka padanya. Tapi yang tak disangka adalah orang yang Luhan maksud adalah pria yang bersama dengan Kyungsoo.

"Aku akan mengantarkanmu pulang. Tunggu beberapa hari dan aku akan mengambil cuti"

Luhan memgangguk. Ia hanya bisa bersandar pada Sehun. Karena saat ini yang dimilikinya hanya Sehun. Sehun adalah orang yang sangat berarti bagi Luhan disaat terpuruknya.

****

"Jongin" panggil Kyungsoo lirih.

Semenjak kepergian Luhan, Jongin hanya diam. Mereka masih berdiri ditempat yang sama. Jongin menoleh dan memeluk Kyungsoo.

"Kita pulang. Aku akan menjadwalkan jadwal kontrolmu untuk dirumah. Aku tak ingin lagi kau berada disini"

Kyungsoo mengangguk. Setelah mendapat persetujuan Kyungsoo, Jongin langsung membawa Kyungsoo pergi diikuti Yun. Jongin melingkarkan tangannya disekitaran pinggang Kyungsoo. Moodnya seketika hancur karena melihat seseorang. Padahal dia sudah mempersiapkan diri jika memang bertemu dengan orang itu.

Jongin berencana memindahkan jadwal kontrol Kyungsoo di mansionnya. Karena ia tak mau Kyungsoo bertemu dengan dokter pria itu. Jongin sudah tau hubungan dokter pria itu dengan wanita itu. Maka dari itu ia tak terlalu suka berada di rumah sakit ini.

Jongin menahan rencananya mengingat ia dan Kyungsoo sedang tak bisa berbicara dengan kepala dingin. Ia tak ingin emosi kembali melingkupinya hanya karena Kyungsoo membela wanita itu.

Kyungsoo duduk tertunduk didalam mobil. Ia tak menyangka akan bertemu Luhan saat bersama Jongin. Jujur saja dia ingin berbicara dengan Luhan. Sebagai orang yang berada diantara Luhan dan juga Jongin, ia ingin mendengar kisah dari kedua pihak. Bukan untuk memihak, hanya ingin tau sejauh mana buruknya hubungan mereka. Kyungsoo tak akan bisa memilih. Karena keduanya begitu berarti untuknya.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Jongin.

Kyungsoo bingung. Ia ingin mengutarakan pemikirannya tapi ia takut jika hal itu membuat Jongin semakin marah padanya.

Kyungsoo menggeleng. Ia tak ingin berdebat panjang dengan Jongin. Jongin menggenggam tangan Kyungsoo dan meremasnya. Kyungsoo menoleh dan menatap Jongin. Jongin tersenyum tipis. Ia ingin Kyungsoo mengatakannya secara langsung.

"Katakan. Aku tak akan marah" ucap Jongin.

Kyungsoo masih memandangi Jongin. Ia ingin melihat keseriusan Jongin saat mengatakannya. Karena ini bukan hal yang gampang untuk dikatakan.

"Aku ingin menemui Luhan. Setidaknya aku ingin berbicara dengannya" ucap Kyungsoo hati-hati.

Jongin membeku. Permintaan Kyungsoo sudah sempat Jongin prediksi. Tapi saat dikatakan langsung membuatnya ingin menolaknya dengan tegas. Jongin menghembuskan nafasnya pelan.

"Baiklah. Tapi aku ingin kau ditemani Yun saat bertemu dengannya" ujar Jongin pada akhirnya.

Senyuman Kyungsoo terkembang. Ia sangat senang Jongin menyutujui permintaannya. Melihat senyum Kyungsoo membuat moodnya kembali naik. Ini yang Jongin butuhkan. Senyuman cerah dari gadis yang dicintainya.

I Dont Need A Man (Season 1)Where stories live. Discover now