Three

5.2K 575 33
                                    

Aku mulai menyiapkan diriku hari ini. Setelah lebih dari 2 bulan aku bekerja dirumah, akhirnya aku bisa melepaskan belenggu dikakiku dan bergerak bebas lagi.

Aku sudah menelepon bosku dan memberitahunya jika aku akan datang agak siang setelah melepas gipsku. Minji akan menjemputku sekaligus mengantarku.

Kulirik jam tanganku. Ternyata aku sudah menghabiskan waktu agak lama untuk berdandan. Aku terlampau senang hingga lupa waktu.

Aku mengambil tasku dan melihat sekali lagi penampilanku. Aku sudah menyiapkan sepatu yang akan aku kenakan. Flat shoes merupakan pilihan yang bagus mengingat aku baru saja sembuh. Aku tak mau lagi harus terjebak didalam rumah karena kecerobohanku.

Aku mengecek ponselku dan ada pesan dari Minji jika ia sudah ada dibawah. Aku sedikit mempercepat gerakanku yang masih terbatas.

Minji yang melihatku langsung membantuku masuk kedalam mobil. Kami langsung melesat ke rumah sakit.

"Bujangnim terlihat senang sekali" goda Minji.

"Kau tak tau bagaimana rasanya dipenjara selama 2 bulan penuh!" gerutuku.

Minji tertawa.

"Bujangnim hanya diam diapartemen bukan dipenjara"

"Kau tau sendiri jika aku tak suka berdiam diri berjam-jam"

Minji mengangguk mengiyakan.

Sesampainya di rumah sakit. Aku dan Minji langsung menuju ruang dokter Park. Setiap minggu aku harus rajin kontrol agar tau perkembangan kakiku.

Minji mendudukanku dibangku tunggu dan pergi kearah meja suster. Ia harus memastikan apakah dokter Park sedang tak ada tamu.

Minji kembali setelah beberapa menit. Ia membantuku berdiri. Sepertinya dokter Park sedang tidak sibuk.

Aku mengetuk pintu dokter Park sedangkan Minji memutar knob pintu dan mendorongnya. Kami berdua masuk dan terkejut ternyata ada orang lain diruangan dokter Park.

"Oh...Kyungsoo-ssi. Masuklah"

Dokter Park melambai kearahku sedangkan tamunya masih duduk santai membelakangi kami.

Aku dan Minji masuk dengan kikuk. Jujur saja aku lebih memilih menunggu diluar hingga tamunya pergi daripada ikut masuk seperti ini.

Sang tamu memutar tubuhnya mengahapad kami. Aku langsung terkejut saat tau siapa tamu dokter Park. Aku langsung berhenti melangkah dan membuat Minji sedikit bingung.

"Sebaiknya kami menunggu diluar, Chanyeol-ssi" ucapku tak enak.

Aku memberi kode kepada Minji untuk berbalik meninggalkan ruangan dokter Park. Untung Minji langsung cepat tanggap dan membawaku keluar. Tapi sebuah suara menginterupsi langkahku.

"Tak perlu menunggu diluar. Aku yang akan pergi"

Aku menoleh dan orang itu berdiri sambil mengancingkan jasnya. Minji menatapku bingung. Sepertinya ia bingung harus bagaimana.

"Aku pergi dulu" ucap pria itu kepada Chanyeol.

Ia berjalan melewatiku tapi tak sedikitpun ia melirikku. Wajahnya datar seperti biasanya. Aku tak terlalu ambil pusing dan meminta Minji membantuku duduk.

"Jadi kau siap untuk melepas 'borgol'mu?" tanya Chanyeol menekan kata borgol.

Aku tersenyum singkat.

"Aku senang akhirnya Bujangnim bebas dari penjara" timpal Minji.

Chanyeol dan Minji sangat suka bermain kiasan dengan keadaanku. Mereka mempunyai selera humor yang sama. Aku terkadang merasa pusing bila didekat mereka terlalu lama.

I Dont Need A Man (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang