Thirty Nine

4.4K 516 80
                                    

Jongin membuka kedua matanya. Silau cahaya matahari membuatnya memejamkan mata kembali. Ia mencoba mencari tempat yang lebih redup agar matanya bisa melihat dengan jelas. Setelah berbalik ia membuka matanya sekali lagi. Dengan kesadaran belum benar-benar terkumpul ia memutuskan untuk bangun.

Jongin yang masih setengah sadar mencoba mencari-cari sesuatu. Ia meraba-raba kasurnya tapi tak menemukannya juga. Saat apa yang dicari tak kunjung ketemu akhirnya Jongin sadar sepenuhnya. Matanya membelalak dan langsung kelabakan mencari seseorang.

"Kyungsoo!!" teriak Jongin.

Jongin turun dari ranjangnya dan berlari ke kamar mandi. Pintu kamar mandi Jongin buka kasar.

"Kyungsoo!!" teriaknya lagi.

Jongin tak menemukan siapapun disana. Jongin berbalik dan meneriakkan nama Kyungsoo sekali lagi.

"Kenapa ribut sekali?" tanya Kyungsoo heran.

Gadis itu baru saja membuka pintu ruang rawat Jongin. Jongin yang melihat Kyungsoo diambang pintu langsung berlari kearahnya kemudian memeluknya. Kyungsoo terheran melihat kelakuan Jongin.

"Ada apa?" tanya Kyungsoo bingung.

"Aku kira kau pergi" lirih Jongin.

Kyungsoo menaikkan sebelah alisnya.

"Aku keluar untuk membeli beberapa makanan"

Jongin melepaskan pelukannya dan melihat Kyungsoo. Ditangan gadis itu memegang bungkusan plastik. Jongin menarik Kyungsoo masuk dan menutup pintunya. Ia bawa Kyungsoo ke sofa lalu mendudukkannya.

"Kau bisa menyuruh orang melakukannya"

"Aku ingin melakukannya sendiri. Lagipula aku ditemani oleh Hiro"

"Dia masih disini?"

Ada nada tak suka keluar dari suara Jongin.

"Kenapa kau tak menyukainya?"

Jongin mendengus.

"Karena dia pesuruh orang tua itu"

"Aku tak mau kau menunjukkan sikap tak sukamu pada ayahmu didepanku"

Kyungsoo mulai mengeluarkan makanan yang dibelinya dan menatanya dimeja. Jongin menatap Kyungsoo penuh curiga.

"Kau membela si tua itu?" tanya Jongin tak suka.

Kyungsoo menatap Jongin marah.

"Jangan memanggil ayahmu sendiri dengan sebutan si tua!!"

"Kenapa kau membelanya?" kesal Jongin.

Kyungsoo menghentikan kegiatannya dan menatap Jongin jengkel.

"Jika tidak ada ayahmu mungkin saat ini aku kehilangan anakku dan aku sangat membencimu walaupun sekarang aku masih membencimu. Jadi dia adalah penolongku dari sifat egoismu itu. Perlakukan ayahmu dengan baik" omel Kyungsoo.

"Aku tidak akan berterima kasih padanya" eyel Jongin.

"Terserah"

Kyungsoo berdiri dan hendak pergi. Tapi tubuhnya dihalangi oleh tubuh tinggi Jongin.

"Kau tak boleh pergi" cegah Jongin.

"Kenapa tidak? Kau saja tak mau menurutiku kenapa aku harus menurutimu?" lawan Kyungsoo.

"Tak semudah itu untuk akur dengan orang tua...ehm...dia"

Jongin langsung mengganti panggilan yang biasa ia sematkan pada ayahnya karena Kyungsoo mulai menatapnya marah dengan kedua tangan yang bertengger manis dipinggang gadis itu.

I Dont Need A Man (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang