Twenty Six

5.9K 538 35
                                    

Jongin berjalan angkuh dari lobi kantornya. Dibelakang Yun dengan setia mengikuti langkah Jongin. Beberapa pegawai membungkukkan badannya melihat kedatangan bosnya.

Daehyun datang menghampiri Jongin dengan buru-buru. Wajahnya terlihat sedikit panik. Jongin mengernyit tak mengerti.

"Kim sajangnim anda sudah ditunggu tuan Chanyeol diruangan anda" ucap Daehyun.

"Apa yang dilakukannya pagi-pagi begini?" tanya Jongin.

"Saya kurang tau tapi beliau tampak mabuk"

"Baiklah aku akan memastikannya sendiri"

Jongin membuka pintu ruangannya. Disana Chanyeol duduk bersandar dengan kepala mendongak. Matanya terpejam dan entahlah dia tidur atau masih terjaga.

"Apa yang kau lakukan disini sepagi ini?"

Chanyeol menegakkan badannya tapi gagal. Berkali-kali badannya limbung tapi ia mencoba menahannya. Jongin keheranan melihat Chanyeol. Tak pernah ia melihat sahabatnya semabuk ini. Seberapa banyak minuman keras yang diminumnya tak akan membuatnya mabuk. Kecuali Chanyeol sengaja meminum alkohol kadar tinggi satu botol sekaligus.

"Aku lelaki payah" gumam Chanyeol.

Jongin duduk dihadapan Chanyeol dan mendengarkan.

"Aku berusaha untuk membantunya karena aku tak ingin terluka tapi ternyata itu membuatnya salah paham" lanjut Chanyeol.

"Aku lebih tua darinya tapi kenapa pikiranku tak bisa sedewasa umurku? Bahkan aku terlihat seperti remaja bodoh yang baru saja jatuh cinta"

"Kau memang bodoh" timpal Jongin.

"Kita lelaki bodoh karena wanita" sahut Chanyeol.

Chanyeol terkekeh dengan ucapannya sendiri. Ah...dia merasa malu dengan umurnya. Ia bukan remaja lagi dan juga ia sering berurusan dengan wanita. Tapi hanya berurusan dengan satu gadis sekolahan ia berlaku layaknya anak sekolahan jg.

"Aku sudah memperingatkanmu sejak awal. Aku tak tau apa niatanmu menjauhkan Kyungsoo dariku yang jelas kini kau melukai adiknya orang yang ingin kau lindungi"

Chanyeol menyandarkan punggungnya ke sofa dan memejamkan matanya.

"Ah...aku terlalu tua untuk urusan seperti ini" keluhnya.

Jongin mendengus. Ia berjalan kearah meja kerjanya dan mulai mengambil beberapa berkas untuk diperiksa. Ia mengabaikan Chanyeol yang terlihat bermalas-malasan diruangannya.

"Baekhyun akan ke mansionku hari ini. Jangan ganggu acara kumpul mereka. Datanglah diwaktu yang tepat" celetuk Jongin.

Chanyeol membalas dengan gumaman tak jelas. Ia masih ingin memikirkan tindakan selanjutnya. Ia tak ingin gegabah menentukan langkah.

Chanyeol berdiri dengan sedikit sempoyongan. Pening masih menyerangnya tapi ia mengabaikannya. Setidaknya ia sudah sedikit lega sudah bercerita dengan sahabatnya walaupun sebelumnya mereka memiliki perselisihan.

Jongin melirik sekilas kearah Chanyeol. Lelaki jangkung itu berjalan sempoyongan menuju pintu. Jongin masih bisa mendengar suara Daehyun yang mencoba membantu Chanyeol. Ia mengabaikan Chanyeol karena menurutnya sahabatnya itu tak perlu bantuan untuk masalah seperti ini. Mereka lelaki dan mereka tau bagaimana harus memperjuangkan apa yang harus mereka lindungi.

****

"Kenapa eonnie menggunakan pakaian tertutup rapat begitu ditengah cuaca panas begini?" tanya Baekhyun.

Baekhyun berkunjung ke mansion Jongin untuk bertemu eonnienya. Setelah memikirkan dan memantapkan hatinya akhirnya ia akan menjalani hidupnya tanpa harus memusingkan masalah lalu.

I Dont Need A Man (Season 1)Where stories live. Discover now