Forty One

5.5K 531 111
                                    

Jongin tersenyum hangat. Pagi harinya begitu bersinar karena kehadiran seseorang. Jongin terus memandangi Kyungsoo yang masih tertidur disampingnya. Gadis itu begitu pulas tak menyadari jika matahari sudah cukup terik diluar sana. Jongin tak membangunkan Kyungsoo karena ingin menikmati waktunya memandangi wajahnya.

Getaran ponsel membuyarkan kenikmatan Jongin. Pria itu langsung mengambil ponselnya. Saat melihat nama dilayar ponselnya, Jongin bergerak menjauhi ranjang. Sebelum beranjak, Jongin memberikan kecupan dirambut Kyungsoo.

Jongin menggeser tombol hijau dan mendekatkan ponselnya ditelinga. Ia berjalan kearah balkon dan membuka tirainya hingga cahaya matahari langsung menyinari seisi kamar yang sebelumnya gelap.

Kyungsoo menggeliat dalam tidurnya. Cahaya yang menerpa wajahnya mengusiknya. Ia mencoba membuka matanya untuk mengetahui jam berapa ini. Kyungsoo mencoba menghalau cahaya yang menerpanya dengan sebelah matanya. Saat matanya dapat melihat dengan jelas, ia melihat Jongin sedang berdiri menghadap balkon dan seperti berbicara dengan seseorang.

Kyungsoo menyamankan tidurnya hanya sekedar melihat punggung telanjang Jongin. Tubuh Jongin terlihat bersinar. Apakah itu karena cahaya matahari yang menerpa tubuhnya? Kyungsoo masih menatapi tubuh Jongin dan tak menyadari jika lelaki itu sudah membalik tubuhnya dan menatap Kyungsoo.

Kyungsoo yang terkejut ketahuan sudah melihat Jongin langsung berpura-pura memejamkan matanya. Tapi sayang semuanya sudah terlambat. Jongin sudah menyadarinya. Lelaki itu menyunggingkan senyuman tipisnya melihat kelakuan Kyungsoo.

Jongin menghampiri Kyungsoo dan duduk dipinggir ranjang. Ia terus menatapi Kyungsoo tanpa mau menyentuhnya. Ia ingin melihat seberapa lama Kyungsoo kuat berpura-pura tidur.

Kyungsoo yang merasa tak ada pergerakan dari Jongin langsung mengintip. Ia membuka sebelah matanya pelan dan langsung menutup kembali matanya saat mengetahui Jongin sedang menatapnya.

"Sampai kapan kau terus berpura-pura seperti itu?"

Suara Jongin membuat Kyungsoo terkesiap. Ia benar-benar sudah ketahuan. Dengan pasrah Kyungsoo membuka matanya dan melihat Jongin yang menatapnya geli.

"Welcome back, sleepy head"

Jongin mencium kening Kyungsoo. Kyungsoo sendiri hanya menggumam tak jelas menanggapi sapaan Jongin.

"Aku harus ke kantor hari ini. Maafkan aku tak bisa menemanimu"

Jongin beranjak dari ranjang dan menghilang dibalik pintu kamar mandi. Suara shower terdengar. Kyungsoo mendudukkan dirinya dan menatap pintu kamar mandi. Jujur saja ia tak tau apa yang akan dilakukannya hari ini. Saat kemarin berangkat ia tak memikirkan apa yang akan dilakukan jika sudah bertemu Jongin.

Kyungsoo turun dari ranjang dan bergerak keluar. Ia akan membersihkan diri dikamarnya yang dulu. Setelah Jongin selesai dengan mandinya, ia keluar kamar mandi dengan handuk yang melilit dipinggangnya. Ia mengerutkan dahi tak menemukan keberadaan Kyungsoo.

Jongin segera mengenakan pakaiannya. Ia berjalan keluar kamar dan terkejut saat Kyungsoo keluar dari kamarnya yang dulu. Tanpa sadar Jongin menghela nafas lega. Ia kira Kyungsoo pergi lagi.

Jongin melihat penampilan Kyungsoo dari atas sampai bawah. Gadis itu bukannya menggunakan pakaian santainya tapi menggunakan pakaian casualnya.

"Kau mau kemana?" tanya Jongin menyeruakkan pemikirannya.

"Ikut denganmu"

Jongin menaikkan sebelah alisnya.

"Kenapa?"

"Hanya ingin"

Kyungsoo menggidikkan bahunya.

"Boleh?" tanya Kyungsoo meminta persetujuan.

I Dont Need A Man (Season 1)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora