17. Sugar Cafe

Mulai dari awal
                                    

Tasya menoleh ke belakang. "Ke tempat biasa kita nongkrong, lah, Sugar Cafe. Mau gue traktir nggak?" ajak Tasya sambil menyengir.

"MAU!" seru Rizky dan Dika berbarengan. Kemudian mereka pun pergi ke Sugar Cafe.

🎹

Saat tiba di Sugar Cafe, mereka terkejut melihat interior kafe yang berbeda dari sebelumnya. Sudah lama sekali mereka tidak berkumpul di kafe ini karena mereka terlalu sibuk dengan ujian akhir kelas sepuluh.

Tasya, Rizky, dan Dika memasang wajah takjub, namun tidak dengan Arin yang sekarang memasang wajah meringis.

"Lo kenapa, Rin?" tanya Tasya.

"Tasy, temenin gue ke toilet, yuk. Gue mau buang air, nggak tahan," jawab Arin dengan wajah pucat.

"Boys," panggil Tasya, "gue sama Arin mau ke toilet, ya. Save two seats for us," titah Tasya.

Saat Arin dan Tasya pergi, para cowok memilih meja untuk mereka berempat. Lalu tiba-tiba, "Hei, kalian!" sapa laki-laki yang sedang membawa gitarnya.

Sial, Veron manggung di kafe malam ini? gerutu Rizky dalam hati. Veron pernah menjadi senior mereka saat SMP. Namun saat ini, mereka berbeda SMA. Dulu, Veron terkenal dengan gaya sombongnya, selalu mendekati dan menggoda perempuan yang dianggapnya cantik, juga pembuat masalah di sekolahnya. Sampai sekarang pun, Veron masih menyebalkan.

"Hai, Kak," jawab Dika datar.

"Kemana Tasya dan Arin? Kalian nggak ajak mereka ke sini?" tanya Veron sambil menyeringai.

"Emang kenapa kalau kita ajak atau pun nggak diajak?" tanya Dika sambil memicingkan matanya.

"Yaa, nanya aja," jawab Veron. "Ya sudah, gue mau perform dulu," ucap Veron kemudian berjalan ke arah panggung.

"Dasar playboy,"  desis Dika yang sekarang menarik bangkunya untuk duduk.

"Kayaknya Arin dan Tasya harus siap-siap mental. Sifat genitnya Veron mulai muncul, nih," ujar Rizky.

Kemudian mata Veron terpaku ke arah Tasya yang baru saja keluar dari toilet bersama dengan Arin. "Hei Tasya!" serunya dari panggung sambil memasang senyuman menggoda dan mengedipkan satu matanya.

Tasya mendecih dan memutar kedua bola matanya. "Dasar, masih aja flirting sama cewek," ucap Tasya.

"Udah ah, hirauin aja. Dia kan emang gitu," ucap Rizky.

Tasya berdecih lagi kemudian duduk.

"Yuk, pesan minum," ujar Arin mengalihkan topik tentang Veron. Selesai memesan, mereka pun menunggu.

"Selamat sore menjelang malam semua," sapa Veron di depan microphone. "Saya Veron dan saya akan menemani malam kalian dengan lagu-lagu akustik. Semoga kalian suka." Lalu Veron memainkan gitarnya.

" Lalu Veron memainkan gitarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arina EllaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang