Tanpa babibu, tangan Taehyung mengepal dan melayanglah sebuah tinju keras, membuat hidung Gerry mengeluarkan darah.

"Lo tau T*I?" tanya Taehyung dengan tatapan tajam yang menusuk.

"Itu LO!"

Jawaban Gerry membuat Taehyung hilang kesabaran. Pukulan demi pukulan dilayangkan Taehyung. Pun juga Gerry. Ia jelas orang yang pendendam. Namun ia teringat pesan ayahnya.

"Kau boleh memukul siapapun, namun untuk yang satu ini jangan. Dia aset terbesar. Jika kau melukainya, maka aku akan membunuhmu lebih dahulu."

Peduli setan. Dia yang memulai mengusik hidup Gerry. Jadi nikmati saja.

Mereka berkelahi habis-habisan. Hingga akhirnya Gerry mengeluarkan sebuah pisau lipat. Ia meletakkan di atas dadanya.

"Bunuh gue aja." kata Gerry lirih. Ia sudah berada di bawah Taehyung. Tubuhnya memar lebih parah dari pria di atasnya yang kini menginjak keras tangannya.

"Gue gak mau ngebunuh lo. Tapi, gue mau nyiksa lo. Terutama... Genji Casino. Inget kan sama Casino milik ayah lo itu?" ancam Taehyung.

"Uhuk..." darah keluar dari mulut Gerry. "Jangan libatin mereka. Bangsat!" entah ada dorongan apa, Gerry mengangkat tangannya mendorong kaki Taehyung hingga kakinya terangkat.

"Banci, sepatu kok pake hak." sindir Gerry. Ia duduk sambil memegang nyeri perutnya.

"Bagian mana yang sakit?"

Tanpa curiga, Gerry menunjuk perutnya. Taehyung mengangkat alisnya. Kemudian sebuah tendangan ia layangkan tepat di ulu hati Gerry.

"Gue telepon Ambulance. Selamat menikmati bau rumah sakit. Ah, gue juga akan siapin kuburan buat lo. Manatau besok lo koit." Taehyung tersenyum lebar, kemudian meninggalkan tubuh Gerry yang terkapar.

***

Selepas kepergian Taehyung, Gaby meringkuk menatap Gerry dari kejauhan. Apa dia mati? Entah ada angin apa, Gaby memilih menghampiri pria yang menurutnya menyeramkan. Eh tapi, Taehyung menurutnya lebih seram. Ia mengalahkan Gerry.

"Kau baik-baik saja?"

Tubuh milik Rika menghalangi cahaya matahari yang mengenai pandangan Gerry. Wajahnya sudah tak karuan. Penuh memar dan bengkak. Gerry berlumuran darah.

"Bantu aku bangun." perintah Gerry dengan suara lemah seraya mengulurkan tangan. Gaby menatapnya tak tega. Ia membantu mendudukan Gerry.

"Aku panggil ambulance." Gaby mengeluarkan handphone dari sakunya.

"Tidak usah, tak lama lagi mereka akan menjemputku."

Tak lama sekelompok pria berpakaian hitam mendatangi Gaby dan Gerry. Kemudian menggotong paksa Gerry.

"Hei, kalian!" Gaby panik.

"Tak apa, mereka suruhan ayahku."

Gaby hanya menatap tak paham. Gerry sudah dibawa ke sebuah mobil hitam. Kemudian sekitar tujuh mobil sudah pergi dari hadapan Gaby.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Gaby tanpa jawab. "Apa mungkin karena Erika?"

***

Ekstra

Setelah pergi dari pertarungan adu jotos dengan Gerry, Taehyung bukan menghubungi Ambulance. Ia kemudian menekan sebuah kontak yang ia kenal "Om Herawan"

"Halo, Om."

"Hai Tata. Ada yang bisa Om bantu?" sahut Tuan Herawan dari ujung telepon

"Anak Om, Gerry abis saya pukulin. Jadi, Om bisa jemput anaknya di Jalan Gamma." kemudian telepon diputus oleh Taehyung.

Sedangkan di ujung sana.

"Gerry brengsek!" handphone milik Tuan Herawan dibanting kasar.

"Ada apa, Kak?" tanya Sakura, wakil Direktur yang adalah adiknya.

"Anak itu, bedebah! Harus kubunuh dia supaya tak buat malu keluarga." Tuan Herawan geram. "Ah, Sakura. Tolong kirim orang untuk jemput dia bertemu denganku, hidup ataupun mati."

***

Halo semua... masih semangat kan bacanya???

Alhamdulillah sudah tembus 6ribu viewers. Makasih yaaa untuk pembaca yang sudah mampir, double makasih untuk yang sudah vomment.

Love you so much, tetap saling mendukung yaaaa...

Please follow my Instagram : @mariapusuma

Thanks

_Tae's wife_

Love x Life (END)Where stories live. Discover now