25

144 5 1
                                    

Author POV

Sekolah St.Angel sangat luas. Mereka bahkan memiliki danau buatan yang terpencil. Beberapa siswa memilih tempat itu menjadi tempat bolos atau sekedar beristirahat.

Rika dalam tubuh Gaby— berjalan tergopoh-gopoh menuju lokasi yang dijanjikan oleh Taehyung. Hari ini mereka akan duel secara serius. Bukan duel aneh seperti yang dilakukan waktu itu.

Taehyung sendiri duduk menekuk lutut. Kepalanya diletakkan di atas lututnya, sambil matanya terpejam.

Rika mempercepat langkahnya, dan dari kejauhan ia berlari.... duaaakk!

Tendangan yang cukup keras dilayangkan ke punggung Taehyung. Pria itu terkejut dan mengaduh. "Uhuk...uhuk... sial..." ia terbatuk dan menoleh ke arah tendangan berasal. Seperti dugaannya, itu adalah tubuh Gaby. Gadis itu mengeluarkan senyuman khasnya. Cantik, pikir Taehyung.

"Bangun! Kemarin kamu ngajak duel kan?" tantang Rika tanpa gentar. Ia menatap manik mata Taehyung dengan tajam. Taehyung mengelus punggungnya pelan. Sakit juga tendangan ini cewek, pikirnya.

"Gak sportif lo! Masa nyerang tiba-tiba. Gak sah!" sungut Taehyung berdiri menahan nyeri.

"Ayo kita duel sekarang. Jika gue bisa menang melawan lo, maka gue secara tidak langsung sudah menang melawan Dafa." gadis itu menatap Taehyung penuh arti.

Jadi, maksud dia ngajak gue duel adalah... karena Dafa? Sebenernya dia siapanya Dafa? pikir Taehyung.

"Oke, kalo itu mau lo. Gue ikutin permainan lo."

Tanpa buang waktu, tubuh milik Gaby itu membuat tendangan melayang mengenai dada Taehyung. Pria itu terhuyung. Ia sadar betul bahwa di hadapannya sekarang adalah bukan Gaby yang ia kenal.

Rika dalam tubuh Gaby sangat lihai dalam menangkis beberapa serangan cepat dari Taehyung. Wajah mereka sudah biru lebam. Bibir Gaby maupun Taehyung penuh darah. Mereka tetap saling baku hantam.

"Gadis ini hanya memukul daerah vital saja. Ia hanya bermain di perut, kepala, dan kemaluan. Kita lihat pembalasanku." smirk khas Taehyung muncul sesaat.

"Waduh, dia senyum. Terlalu tampan. Ah fokus bodoooh." maki Rika sambil meneruskan pukulannya ke tubuh Taehyung.

Dari kejauhan James memandang mereka. Ia tak bisa melarang keinginan Rika. Ia sudah banyak dihukum oleh atasannya. Ah! Taehyung paling tidak bisa melihat wanita menangis. Pasti dia bisa dikalahkan dengan itu.

James menghilang dan muncul di dekat telinga Gaby. "Kau mau menang? Menangislah. Taehyung pasti akan mengalah."

"Bodoh. Seorang Erika Gautama menangis? Sepengecut itukah aku?" balas Rika dalam hatinya. James tentu saja bisa mendengar.

Buuukk, krek.. Taehyung berhasil mendapatkan celah. Ia menarik tangan mungil Gaby, memitingnya. Gadis itu ambruk dan Taehyung menginjak tangan gadis itu di bawah sol sepatu sekolahnya yang super tebal.

Sepertinya tangan Gaby sudah cukup patah. "Katakan Gabriella Hills bahwa KAU KALAH!" suruh Taehyung namun gadis di bawahnya diam saja, mengerang menahan sakit pada jari tangannya.

Taehyung sangat menyeramkan. Aku tak pernah melihat seseorang seseram dia ketika marah. Ia membenciku. pikir Rika kalut.

"Menangislah... Maka kau akan menang." bisik James lagi.

"Aku benar-benar membencimu, Gabriella Hills." desis Taehyung mengencangkan injakannya.

"Aaaaahh..." rintih Rika. Ia sudah tak kuat lagi. Tanpa disadarinya, air mata mengalir perlahan dari mata cantik milik Gaby. Taehyung terperangah.

Love x Life (END)Where stories live. Discover now