Aura tidak menjawab, Membuat Dito kembali mengajukan pertanyaan.

"Lo nggak enak badan?" Tanya Dito sekali lagi.

Aura menggeleng tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Terus kenapa?" Dito masih setia bertanya.

"Terus kenapa?"

"Gapapa, cuma lagi nggak mood aja" Jawab Aura santai.

"Ya gue tau lo sekarang lagi nggak mood, tapi yang gue mau tau apa yang nyebab-in lo jadi nggak mood? Lo lagi ada masalah atau apa? Cerita aja ke gue, jangan cuma disimpen sendiri, siapa tau gue bisa bantu." Jelas Dito.

Seketika ekspresi wajah Aura berubah serius. Pandangannya menatap Dito fokus.

Hening.

"Dit," Aura hendak menceritakan apa yang sedang dipikirkannya saat ini.

"Hm" Jawab Dito seraya mengerutkan dahi -bingung.

"Aku mau ngomong serius, kamu harus dengerin baik-baik." Pinta Aura.

"Sejak kapan lo jadi formal gini?" Tanyanya heran.

Aura melemparkan tatapan sinis kearah Dito, tatapan itu segera dimengerti oleh Dito.

"Hehe iya iya sory. Lanjut deh, lo mau ngomong apa? Gue akan dengerin baik-baik" Katanya kemudian tersenyum.

Aura menghela nafas sejenak, kemudian memulai pembicaraan.

"Dit, sebenernya......" Aura tidak melanjutkan-nya lagi.

Deg

Deg

Deg

Jantung Aura berdegup kencang tak beraturan.

"Sebenernya? Sebenernya apa?" Dito dibuat penasaran dengan kata-kata Aura barusan.

"Se-sebenernya....Sebenernya aku udah punya perasaan sama kamu." Ucap Aura gugup.

Sungguh, sebenarnya kata-kata itu sulit diucapkan Aura, tapi Dito harus mengetahui tentang perasaannya itu.
Dan hari ini, keberanian itu sudah dimiliki Aura.

Pengakuan dari Aura barusan, sukses membuat Dito seketika mematung. Matanya terbelalak mendengarnya - tidak percaya.

"Lo serius??" Tanya Dito tidak yakin.

"Iya" Jawab Aura singkat.

"Secepat ini??"

"Iya. Emang kenapa?? Nggak boleh??" Tanya Aura heran.

"Nggak, maksud gue bukan gitu. Gue nggak percaya aja, lo tiba-tiba gini ke gue. Berasa mimpi disiang bolong." Kata Dito yang sukses membuat Aura terkekeh.

"Kok ketawa? Lo lagi nggak becanda kan??" Dito masih kurang yakin.

"Nggak lah Dit, masa becanda sih?!" Nada bicara Aura terdengar kesal.

"Coba lo ulangin sekali lagi. Buat buktiin aja, kalo gue tadi nggak salah denger." Pinta Dito pada Aura yang menatapnya berbinar.

"" Dit, aku cinta kamu." Aura mengulangi kata-katanya tadi.

Dito mengerjapkan matanya dengan kuat. Ucapan yang ia dengar barusan benar-benar nyata, Dan itu artinya Aura sudah menyukainya. Akhirnya hal yang dinantinya selama ini tercapai. Dan ini membuatnya sangat bahagia.

"Gimana? Udah percaya? Apa masih perlu diulangin lagi?" Tanya Aura kesal.

"Nggak, sekarang gue percaya. Sumpah, gue seneng banget lo bilang ini ke gue. Gue nggak tau harus bilang apa. Intinya gue seneng banget. Jujur, gue sempet putus asa dan mulai berhenti berharap kalo lo bakal jatuh cinta sama gue, karna gue tau lo orangnya cuek kalo masalah cinta. Tapi hari ini? Thanks Ra." Kata Dito bersemangat.

REALLY?Where stories live. Discover now