Part 15

10.1K 491 10
                                    

Follow author ya readers. Jangan lupa leave comment and love untuk supportnya.

Thankyou!

***

Tidak ada satu haripun Alfa lewati tanpa usaha menemui Naya. Laki-laki itu bahkan menelantarkan pekerjaannya selama berhari-hari. Ia menunggu dari pagi hingga malam didepan rumah megah itu. Beberapa malam bahkan sampai menginap di dalam mobil. Seruannya selalu diabaikan begitu saja oleh para penjaga yang bertugas di bagian pos terdepan. Ia begitu gigih memperjuangkan pertemuannya dengan Naya. Dari desas-desus para penjaga dan pelayan, seisi rumah pada akhirnya tahu hal itu, termasuk Naya.

Setelah melalui banyak pertimbangan, Naya memutuskan menjadi seorang pengecut. Mungkin lebih baik Alfa menuduhnya seorang perempuan berhati dingin. Lebih baik Alfa menduga Naya lebih bahagia bersama kakak angkatnya, Lebih baik Alfa membencinya. Toh tidak ada gunanya berbicara dengan laki-laki itu. Menangisi keadaan dan berterus terang bahwa pernikahan yang dirinya dan Ken jalani sebatas pernikahan sandiwara, bahwa pernikahan itu adalah tebusan atas hutangnya, bahwa hanya Alfa satu-satunya lelaki yang memiliki singasana dihati, bahwa berpaling darinya membuat hati Naya pun demikian hancur. Mengatakan semua itu pun tak akan merubah apapun.

Alfa terus berupaya menemui siapa saja yang keluar dari rumah itu. Hingga suatu hari dirinya berhasil mencegat mobil Ken yang keluar darisana. Mobilnya menghadang tepat didepan mobil Ken.

Alfa tidak tahu siapa yang ada didalam karena kaca jendela itu hanya memantulkan bayangannya. Bisa jadi Naya, mungkin pula Ed, atau mungkin Ken. Siapapun tidak masalah selagi kemungkinan menemui Naya ada.

Suara ketukan jendela disisi kemudi mobil tidak juga berhenti. "aku harus bagaimana?" Julius menunggu perintah.

Tak mengubrisnya, Ken yang menempati kursi belakang menurunkan seperempat kaca jendela untuk berbicara pada Alfa. "Mengapa kau begitu ngotot menemui calon mempelai orang lain?"

"Kalian becanda. Apa yang kalian rencanakan? Aku tahu kalian tidak saling mencintai!"

"cinta atau tidak pada intinya kami akan menikah"

Alfa menggeleng. Seakan menolak percaya akan pernyataan itu. "Dimana Naya? aku harus menemuinya." Alfa yang ngotot membuat Ken berdecih muak.

"keras kepala." Semestinya ia berkaca ketika mengatakan demikian.

Sambil mengamati arloji Ken pun berujar. "Kau menyita waktuku."

Ayunan dagu dan perintah 'jalan' yang bergulir dari mulut Ken membuat Julius tanpa ragu menginjak pedal gas. Hal yang menjadi alasan pula mengapa dalam rentang waktu yang cukup singkat, Julius sudah menjadi pengabdi kesayangan Ken. Laki-laki itu tak pernah menyangsikan ucapannya sekalipun.

Mobil mereka pun membentur sisi samping bagian pintu penumpang belakang kendaraan Alfa yang menghadang persis didepan. Benturannya menggeser kedudukan mobil itu hingga membuka jalan yang cukup untuk dilewati.

Alfa hanya bisa terperangah menyaksikan peristiwa tubrukan yang disengaja itu terjadi. tahu-tahu bagian belakang mobilnya ringsek, tak jauh berbeda kondisinya dengan mobil Ken yang dikendalilan Julius. Bedanya ringsek mobil Ken terlihat di bagian depan. Laki-laki itu tanpa beban melanjutkan perjalanannya.

Apa yang membuat emosi Ken berkobar adalah Alfa masih getol bertahan menunggu didepan gerbang ketika ia kembali pulang kerumah.

Atas perintah Ken, Julius memutar haluan kemudi. Ken memilih bermalam di kondonya. Ia tidak ingin membuang tenaganya dengan percuma, tapi kegigihan Alfa juga membuatnya tak mungkin bisa pulas tertidur.

KANAYAWhere stories live. Discover now