"Baiklah ay--"

"Tunggu sebentar, kau tidak bisa mengajaknya, dia sedang ingin ke toilet!" ucap Taehyung dengan judes.

"Kau mau ke toilet? Engg...kalau begitu aku akan menunggu sampai kau selesai"

Respon Daniel membuat Taehyung membulatkan matanya. Hae ra yang melihat itu tersenyum.

"Aniyo, aku sudah tidak ingin ke toilet. Jadi ayo kita pergi" jawab Hae ra sembari mengapit lengan besar Daniel.

Daniel agak terkejut melihat Hae ra seperti itu padanya, padahal sebelumnya gadis itu sangat anti jika dia dekati.

"Benar tidak ingin ke toilet?" Tanya Daniel memastikan.

Hae ra mengangguk.
"Benar, aku merasa sudah tidak ingin ke toilet. Yasudah ayo pergi sekarang sebelum bel berbunyi"

"Baiklah." kata Daniel menyetujui.

"Yerin-ah, Yerim-ah, kami pergi dulu, jika kalian ingin ke kantin tidak usah menungguku"

Yerin dan Yerim mengangguk.

Kemudian Hae ra dan Daniel berlalu begitu saja tanpa memperhatikan lelaki yang daritadi menahan kesal, dia disini merasa seperti pajangan saja.

Taehyung mengepalkan tangannya, dia hendak melangkahkan kaki mengikuti mereka, tapi dihalangi Yerim dan Yerin.

"Mau kemana?? mengikuti Hae ra?" Tanya Yerin sambil merentangkan kedua tangannya.

"Lalu aku harus membiarkan mereka begitu? aku saja diabaikan, tapi lelaki brengsek itu tidak sama sekali. Aku harus meminta penjelasan. Jadi, minggir!"

Yerim dan Yerin semakin melebarkan rentangan tangannya dan mengahalangi kearah manapun Taehyung akan melangkah.

Taehyung mendecak.

"Aku sarankan kau lebih baik jangan mengikuti mereka, kau pasti akan berakhir sama, kau mau Hae ra semakin menghindarimu jika kau seperti ini terus?" Kata Yerim mencoba menenangkan Taehyung.

"Jika kau ingin membuat Hae ra kembali, pakailah cara lain, jika caramu begini, dia akan merasa jengkel padamu"

Kata-kata Yerim dan Yerin barusan membuatnya terdiam, bukan diam karena merenungi perbuatannya, melainkan ada sebuah ide yang membuatnya merasa sangat senang. Dia bahkan tersenyum lebar.

Hal itu membuat Yerim dan Yerin merasa agak takut.
"Taehyung, kau tidak gila kan?" Tanya Yerim memastikan sambil melambai lambaikan tangannya di depan wajah Taehyung.

Taehyung malah semakin melebarkan senyumannya, seketika tubuh Yerim dan Yerin merinding. Mereka mundur beberapa langkah.

"Ucapan kalian barusan memberikanku sebuah ide yang mungkin akan berhasil membuatnya kembali padaku." kali ini bukan senyum yang dia lihatkan, melainkan smirk.

Jika kalian berada di posisi Yerim dan Yerin, pasti kalian saat ini memandang Taehyung seperti psikopat.

"Dia memang sudah gila." kata Yerim berbisik.

"Ck. Hae ra pakai acara mengabaikannya segala sih, jadi dia menjadi aneh seperti ini" ucap Yerin yang tampaknya terlihat lebih frustasi karena memikirkan masalah percintaan sahabatnya. Dia sampai pusing sendiri, padahal kisahnya dengan Jimin tidak serumit ini. Bahkan kisah Yerim dan Suga juga tidak separah ini.

^^

Hae ra POV

Kami sudah berada di taman belakang sekolah, bahkan kami sudah berada disini beberapa menit yang lalu, tapi Daniel tidak mengucapkan kata apapun. Dia sedang sibuk memandang langit, semilir angin membuat helaian rambutnya terbang. Melihatnya dari jarak dekat seperti ini membuatku sadar akan satu hal. Dia tampan.

White Wishes [Taehyung BTS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang