Part #2 Gadis Arisan

34.6K 1.2K 59
                                    

Last Chapter :
#Part 1
"Apaaan sih, gue nggak paham " Arissa terlihat bingung mencoba menelaaah arah pembicaraan temannya.

"Aduh lu lemot banget sih. Mau hutang lunas nggak, gitu aja cara cepatnya. Jadi Gadis Arisan "

Gadis Arisan...
Gadis Arisan...
Gadis Arisan...

👑👑👑👑👑👑

Jadi Gadis Arisan...

Arissa mengikuti langkah There, dengan susah payah. Merekapun masuk dengan arahan sang pelayan kala There menunjukkan kartu Vip Membernya. Sang pelayan mempersilahkan There dan Arissa menggunakan Lift Khusus.

"Ke lantai berapa ? " tanya Arissa bersiap menekan angka di papan tombol Lift.

"Ini ruangan rahasia, mana ada pakai angka. Lu nih Kuper atau terlampau lugu " kritik There yang kemudian mengeluarkan kartu vip membernya kembali dan memindainya.

Ting..
Pintu lift tertutup menuju ruangan yang tidak tau keberadaannya lantai berapa. Hanya saja Arissa masih memikirkan kalimat There barusan.

Lu nih Kuper atau terlampau lugu.
Arissa merasa dirinya berada di tengah dua kata tersebut. Intinya ia tidak juga terlalu kuper atau ia juga tidak lugu-lugu amat.

Ting...
Pintu lift terbuka. Arissa yang tak tau apa-apa mmmmmmmmm mengikuti There, sebelum memasuki sebuah ruangan, mereka berdua lebih dulu dipindai penjaga keamanan, dari isi tas dan sekeliling tubuhnya, dan juga menyita ponsel mereka. Ponsel akan dikembalikan setelah

Puk..
Arissa menatap tajam ke arah sang penjaga yang lebih tua. Karena pasti tangan si penjaga yang lebih tua ini, yang berani menepuk pantatnya.

"Teman barumu cantik" puji penjaga itu lagi, ia menggerlingkan matanya tepat di dada Arissa. Arissa segera menaikan satu sudut bibirnya menukik ke atas, sebagai ekspresi jijiknya dikatakan cantik tapi yang ditatap malah bagian dadanya.

Ihhhhh
Arissa bergindik ngeri.

"Kau harus membayar mahal jika mau bergabung " sahut There, membuat Arissa menjadi membuka mulutnya lebar-lebar, jangan sampai ajakan There kemari adalah jual diri. Ia akan mati-matian menolak. Ia tidak akan sudi jual diri. Jadi pelajur itu sama aja bikin Arrisa harus bunuh diri.

Bukk...
Sebelum benar-benar masuk ke private room tersebut, Arissa lebih dulu menendang bokong si penjaga tua. Tendangan lumayan keras, sampai si penjaga tua itu harus memaki Arissa karena terjungkal, dan rekannya bukannya menolong, malah terbahak-bahak.

"There, gue nggak mau yah. Klo lu ajak gue buat jual diri. Sumpah gue nggak mau. Titik " omelku di belakang There yang duluan memasuki ruangan tersebut.

Buk...
Arissa tertubruk tubuh There yang tiba-tiba berhenti di depannya. There melototinya marah, menghimpitnya ke tembok.

" Ya udah sana lu. Pintu terbuka lebar... cuma jangan minta-minta tolong ma gue lagi. Hutang lu derita lu.. jangan lupa minggat dari rumah gue, malam ini juga" kecam There membuat Arrisa shock. Jadi ini maksudnya Gadis Arisan, gadis cabutan para hidung belang. Arrisa jadi jijik membayangkannya. Disentuh, diraba dan di masukin, walau ujung-ujungnya di dibayar juga.

Argggh ...

Arissa memutuskan kembali menelusuri lorong kembali ke arah pintu tadi. Pulang saja ah daripada jual diri.

Baru di tengah lorong, Arrisa tiba-tiba bergindik ngeri. Wajah si penagih hutang yang akan datang dua minggu lagi, terlintas menakut-nakutinya lagi. Arrisa berbalik ke belakang, namun There sudah menghilang begitu saja. Ia harus mencari There, Ia ingin berunding dengan There.

Gadis Arisan (On Going)Där berättelser lever. Upptäck nu