Aura berusaha tidak percaya dengan kata-kata Dito- Tapi raut wajah Dito berhasil membuatnya yakin bahwa kata-katanya itu bukan hanya sekedar candaan belakang, melainkan keseriusan.

Aura menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan Dito.

"Tapi dit aku---" Belum sempat Aura menyelesaikan kata-katanya, Dito sudah lebih dulu memotongnya.

"Pliss Raa kasih gue kesempatan." Pintanya penuh harap.

Sehingga membuat hati Aura sedikit luluh.

"Oke kalo itu mau kamu. Aku bakal kasih kamu kesempatan." Jawaban yang baru saja diberikan Aura seketika
membuat Dito tersenyum bahagia.

"Makasih Raa. Makasih lo udah ngasih gue kesempatan. Gue janji, gue nggak bakal ngecewain lo." Kata Dito meyakinkan Aura.

Aura membalasnya dengan senyuman samar.

"Tapi Dit---" Aura tidak menyelesaikan kata-katanya.

"Tapi apa??" Tanya Dito seraya memasang raut wajah bingung.

"Tapi gue belun bisa jawab sekarang. Nggak papa kan??" Aura meminta pendapat.

"Iya nggak papa. Lagian lo juga perlu mikirin-nya baik-baik. Nggak usah butu-buru. Tapi juga jangan lama-lama. Soalnya nggak sabar mau ngasih tau ke semua orang kalo seorang Dito yang very handsome ini, sekarang udah nggak jomblo." Kata Dito dengan percaya dirinya.

"Tunggu! Apa kata kamu tadi? Dito yang very handsome? Hah??Nggak salah? Kata siapa?" Tanyanya berturut-turut. Dengan nada sedikit mengejek.

"Kata lo." Jawab Dito sppntan.

"Aku? Kapan?" Aura terlihat bingung.

"Baru aja lo bilang. Lo lupa? Biar gue ingetin. Lo tadi bilang iya gue akuin lo itu baik, lo itu sopan, lo itu ganteng." Kata Dito seraya meniru gaya bicara Aura.

Aura baru menyadari bahwa ia telah menekankan kata ganteng diakhir kalimatnya. Andai waktu bisa diulang, rasanya ia ingin sekali menarik ulang kata-kata itu.

"Udah inget??" Tanya Dito yang berhasil menyadarkan Aura dari lamunannya.

"E-e-e- - -" Aura menghentikan kata-katanya setelah merasakan ponselnya berdering dari dalam tasnya. Dengan cepat Aura membuka tas itu. Tangannya segera meraih benda itu, menge-slide layarnya.Ternyata telpon dari mama. Aura segera menjawabnya.

"Halo, iya maa? kenapa?" Tanya Aura spontan.

"......"

"Iyaa"

"......."

"Iyaa"

"....."

"Iyaa maa. Wallaikumsalam." Aura mematikan ponselnya lalu kembali meletakkan ponsel itu kedalam tasnya.

Dito melemparkan tatapan bingung penuh tanda tanya kearah Aura.

"Kenapa Raa?" Tanyanya penasaran.

"Mama nyuruh aku pulang. Kita pulang sekarang yaa." Pinta Aura.

"Iyaa." Jawab Dito singkat. Lalu berjalan menuju lampu merah. Tempat dimana mobilnya berada. Dengan cepat Aura mengikuti langkah Dito.

-------------------

Dito segera menghidupkan mesin mobil, melajukan mobil itu meninggalkan kepadatan lalu lintas yang sudah mulai berkurang.

Beberapa menit kemudian.

Aura sudah berada dirumah. Dengan cepat ia menghampiri mama-nya yang sekarang berada di ruang kerja.

"Assallamuallaikum maa...kenapa?" Katanya terengah-engah seraya mencium tangan mama-nya.

REALLY?Where stories live. Discover now