Chapter 56 - Bunuh Sang Daegun!

Začít od začátku
                                    

"Pergilah, tinggalkan aku bersama pangeran kalian."usir Yunho pada kedua dayang yang segera menghilang dari kamar Jaejoong yang masih berdiri didepan jendela kamarnya yang mengarah ke taman bunga. "Apa yang sedang kau bicarakan dengan mereka? Sepertinya sangat serius."tanya sang kaisar sambil memeluk tubuh yang sudah berbalut hanbok tipis itu dari belakang.

Dengan nyaman, Jaejoong bersandar pada pemilik dada bidang yang berjanji akan selalu melindunginya dan memenuhi segala keinginannya itu,"Hanya sebuah kecurigaan, jeonha. Akan kuceritakan nanti jika semua telah terbukti."gumamnya pelan seraya menangkupkan tangannya diatas jemari sang kaisar yang sedang membelai perutnya.

"Yang Mulia, mau tahu sesuatu?"

Alis sang kaisar terangkat bingung saat mendadak pangeran nakal itu melepaskan pelukan intim mereka dan berbalik menatapnya dengan mata berbinar senang serta tersenyum lebar seperti menyembunyikan sebuah rahasia nakal darinya. "Apa itu? Kau melakukan sesuatu yang akan membuatku sakit kepala lagi, pangeran nakal?" Yunho bertanya sambil mencuri ciuman kecil dari bibir Jaejoong yang sedang mendengus sekaligus tersenyum.

"Aku tadi menemani hwangtaehu Jung berjalan-jalan mengitari taman Athena, kedua adik anda juga ada disana. Mereka terlihat sangat berbeda dari biasanya." cerita Jaejoong dengan senyum riang sambil memeluk leher kekar sang kaisar yang menunjukkan ekspresi khawatir.

"Ibusuri mengundangmu lagi? Kenapa tidak memberitahuku?" Yunho berusaha menahan nada tajam dalam suaranya. "Kedua adik kembarku itu memang sangat dekat dengan sang hwangtaehu."gumam namja tampan itu acuh dengan ekspresi dingin karena dia memang tidak pernah terlalu dekat dengan yeoja yang melahirkannya itu.

Tawa lembut Jaejoong terurai saat mendengar dan melihat bagaimana sang kaisar begitu cemas akan terjadi sesuatu jika Jaejoong bertemu sang ibusuri tanpa ada dirinya. "Jangan khawatir, Yunnie-ya. Kali ini hwangtaehu bersikap ramah denganku. Kami membicarakan banyak hal, bahkan tentang masa kecil anda."ujar Jaejoong seraya mengedipkan matanya.

"Kau senang, nae sarang? Bukankah ini akan jadi awal yang baik untuk hubunganmu dengan ibusuri? Kau harus bisa mengambil hatinya, bahkan lebih bagus lagi jika kau bisa membuat kedua adikku menyukaimu, setelah itu hwangtaehu pasti akan selalu mendukungmu!" tawa dan rona bahagia di wajah rupawan Jaejoong sontak menghilangkan semua kekhawatiran yang sebelumnya mengisi dada Yunho karena dia tahu sebenarnya sang ibusuri masih sangat menentang hubungannya dengan Pangeran Arthemis yang sedang dipelukannya ini.

Kepala berambut panjang itu mengangguk cepat seraya mengalungkan lengannya di leher sang kaisar yang sedang menggendongnya,"Tentu aku senang, Yunnie-ya. Restu dari hwangtaehu Jung memang sangat penting. Aku juga harus mendapatkan tempat dihatinya jika ingin menjadi Permaisuri Apollo." seringai kecil terpatri di bibir merah Jaejoong.

"Dan kau pasti akan segera menjadi Permaisuri Apollo!"janji sang kaisar seraya melumat lembut bibir merah yang sedang mengukir senyum puas itu. "Setelah aku menemukan cara untuk menyingkirkan Lee Saera untuk selamanya!", sambungnya dalam hati.

.

.

ARTHEMIS

"Anda terlihat kurang sehat, Yang Mulia."

Menteri Xi sontak tersenyum gugup saat melihat mata tajam Permaisuri Byun memicing tidak suka saat mendengar ucapan spontannya itu. Kedatangan Menteri Xi sepagi ini sebenarnya untuk menyampai kabar buruk yang pasti akan membuatnya mendapat semburan amarah dari sang permaisuri yang tidak suka mendengar rencananya yang sudah disusunnya bertahun-tahunÁ gagal begitu saja.

"Apa kau datang hanya untuk mengatakan pendapatmu tentang masalah kesehatanku?"sindir Permaisuri Byun tajam yang semakin membuat Menteri Xi gugup dan meremas kedua tangannya. "Katakan saja apa yang membuatmu memaksa untuk menemuiku sepagi ini?"tanyanya dengan nada dingin sambil merapatkan selimut bulu yang ada dipangkuannya.

Permaisuri Byun mengibaskan tangannya pelan saat melihat Dayang Song ingin menyalakan penghangat yang ada disudut ruangan. Dia tidak mau menteri yang selama ini berpihak padanya tahu jika kesehatannya memang sedang memburuk. Permaisuri Byun harus memastikan tidak ada satu pun sekutu yang berkhianat darinya!

"Kami tidak berhasil menemukan putra anda Yang Mulia dan menurut kabar dari mata-mata hamba, sang daegun akan segera kembali ke Arthemis!" Menteri Xi mengatakan semua itu dalam satu tarikan nafas seraya menghindari tatapan dingin dari Permaisuri Arthemis yang bisa bertindak sangat kejam itu.

PRANKKK

Benar saja, Permaisuri Byun yang tidak mampu menahan amarahnya melempar kuat cangkir teh miliknya ke seberang ruangan hingga pecah berantakan dan membuat Menteri Xi langsung menunduk ketakutan,"Tidak! Itu tidak boleh terjadi! Kau harus bisa menemukan putraku secepat mungkin dan dengan cara apapun!"desis Permaisuri Byun dengan sepasang mata yang memancarkan api yang seperti siap membakar habis apa pun.

"Tapi...Tapi...Apa lagi yang harus kami lakukan? Semua orang yang kita kirim selalu ditemukan mati dan mungkin saja rencana anda telah diketahui pihak sang daegun." dengan terbata Menteri Xi berusaha membela dirinya sekaligus mencari alasan yang bisa menyelamatkannya dari kemarahan Permaisuri Byun yang menakutkan.

Dengan kasar sang permaisuri memukul meja yang membatasinya dari Menteri Xi yang sangat terkejut dan sudah pucat pasi,"Apa kau bermaksud mengatakan ada pengkhianat diantara para pengikutku, Menteri Xi?"desisnya sedingin es dengan mata menyelidik.

"Tidak, hamba tidak berani mengatakan hal itu, Yang Mulia. Hanya saja..."elak Menteri Xi seraya menggeleng kuat, dia tidak mau jika ucapan asalnya tadi malah membuatnya masuk dalam masalah yang lebih besar.

"Aku akan mencari tahu sendiri siapa pengkhianat itu tapi sekarang yang harus kau dan anak buahmu lakukan adalah cegah sang daegun untuk sampai ke Arthemis! Bunuh saja dia kalau perlu!"perintah Permaisuri Byun kemudian dengan raut wajah keji.

Wajah Menteri Xi semakin pucat dengan keringat yang terus menetes dari pelipisnya,"Anda serius, Yang Mulia? Ini rencana besar dan jika kita gagal..."ucapnya gugup karena meski mendukung Permaisuri Byun tapi tetap saja dia tidak mau mati bodoh jika rencana yeoja yang dulunya mantan selir ini gagal.

"Jangan membantah perintahku, Menteri Xi! Lakukan saja secepatnya! Arthemis tidak boleh sampai jatuh ke tangan putra permaisuri sebelumnya!"desis Permaisuri Byun dengan nada sedingin es tanpa menyadari jika ada sepasang mata yang menatap penuh benci padanya.

Dayang Song yang sedang menyiapkan secangkir teh baru menyeringai sambil menaruh sesuatu pada minuman yang sangat disukai Permaisuri Byun itu. "Akan kupastikan kau sekarat dan mati sebelum bisa menyentuh sang daegun!", gumamnya dalam hati.

.

.

Note Author : Kalau sehari 1 chapter, gk akan selesai"

Kalau bisa, gw mau langsung skip ke hari Permaisuri di penggal 😜

Mereka lawan mudah untuk Pangeran Arthemis 🤣

APOLLO AND ARTHEMISKde žijí příběhy. Začni objevovat