TWENTY EIGHT : MEGA

86 6 0
                                    

Mega

Hidup adalah tentang menjadikan cermin masa lalu untuk kehidupan yang lebih baik masa sekarang dan kehidupan yang lebih bermakna di masa depan - Adara✍

❣❣

Author

Bel panjang menggema diseantero sekolah, menandakan berakhirnya mata pelajaran terakhir.

"Ra, temenin gue yuk?" Ajak Farin seraya memasuk-masukkan buku ke dalam tas.

"Duh, sorry ya, Rin. Gue ngga bisa, ada urusan soalnya."

"Hm... jadi ceritanya balas dendam nih?" Ledek Farin.

"Yaampun ngga gitu, Rin. Serius gue udah ada janji sama orang."

"Yayaya." Ucap Farin menggoyangkan kepalanya.

"Rin..."

"Iya Dara ku cintaku...." Ucap Farin dengan nada manja.

"Hm."

"Emang janjian sama siapa sih?" Tanya Farin kepo.

"Ada deh. Jangan keps dong, sisy." Ujar Dara dengan nada alay.

Farin mendecih jijik. "Palingan juga sama si..."

"Siapa?"

"Ada deh. Jangan keps juga dong kamu." Ucap Farin terkekeh.

"Cih, udah ah, gue duluan. Bye bye kamu.." Dara melambai-lambaikan tangannya sambil berjalan sok model.

Farin hanya berdehem dan kembali melanjutkan aktivitasnya.

Dara pun melanjutkan perjalanannya, sambil sesekali celingak-celinguk memandangi sekitar.

"Woi." Ucap Alfa tepat di telinga Dara, membuat gadis itu sontak kaget dan menoleh ke belakang.

"Ssshhh, kaget tau!"

Alfa tertawa. "Sendirian aja kaya kiper."

"Emang! Selalu menunggu bola yang kalau udah ketangkep ya harus dilepas lagi." Ucap Dara membuat Alfa termangu.

"Heh? Malah bengong, jadi nggak?"

Alfa kemudian tersadar. "J-jadi."

"Yaudah ayo."

Alfa mengangguk.

***

"Fa?" Panggil Dara cukup keras dikarenakan mesin motor Alfa yang bising.

"Iya kenapa, Ra?" Tanya Alfa melakukan hal serupa.

"Kok Lo nggak pake motor Lo yang semalam aja sih?"

"Gue nggak suka pake yang itu. Yang ini lebih asik."

"Kalo nggak suka kenapa Lo pake?" Tanya Dara bingung.

"Mau nggak mau kan gue pasti nganterin Lo ke rumah. Gue nggak mau camer gue ilfeel denger suara motor gue." Alfa tersenyum jahil.

Bug!

Dara meninju bahu Alfa hingga membuat lelaki itu meringis.

"Kok Lo mukul gue sih?"

Dara tak menjawab. Ia pura-pura kesal, karena sebenarnya ia seolah-olah terbang alias nge-fly.

Alfa tersenyum puas.

Hampir setengah jam, akhirnya mereka sampai dirumah Tante Vida. Terakhir kali Alfa menginjakkan kaki ditempat itu ketika ia masih SD. Tentu sudah lama sekali. Alfa mengingat jelas betapa kebahagiaan yang ia dapat ketika Tante Vida sudah menyambut Alfa dan Mega saat mereka datang kesana. Tante divonis tidak bisa punya anak, karena itulah dia sangat menyayangi dan memanjakan keponakan-keponakannya itu.

Mendung Jangan Pergi Where stories live. Discover now