TWO : BROKEN

203 21 6
                                    

BROKEN

Aku sadar, aku bukanlah lentera yang siap menerangi. Aku hanya sebutir perak dari sejuta berlian dalam hidupmu. -Adara✍

❣❣

Author

Sore itu, seperti biasa. Dara melakukan jadwal aktivitas rutin. Duduk dihadapan sebuah kanvas dan meja yang terletak beberapa kuas dan alat lukis lainnya. Menikmati angin sepoi-sepoi di rooftop rumah. Berharap suatu ide muncul dibenaknya untuk menjadi objek lukis hari itu. Bukan hanya itu, Dara juga sekaligus menunggu insan yang telah lama bersarang di hatinya.

"Padahal udah jam segini, kok Kak Dion belum pulang juga sih," Dara mengamati jam yang melingkar dipergelangan tangannya, memastikan bahwa matanya benar-benar tak salah memandang.

Dara memutuskan untuk membuka layar ponsel, bermaksud untuk mengaktifkan data seluler yang satu harian ini belum ada disentuhnya.

"Anjirr!!"

Dara melengos. Ketika menekan tombol lock, waktu dan tanggal tertera disana. Menunjukkan hari yang sebenarnya. Dara berpikir hari itu adalah hari Kamis. Padahal sebenarnya adalah hari Jumat. Dimana Dion akan pulang lebih lama karena ada latihan futsal. Seketika Dara kehilangan semangatnya. Dara beranjak pasrah dari bangku. Melangkah lunglai meninggalkan jejak kesedihan. Baru tiga kaki langkah gadis itu dihentikan oleh suara mesin mobil yang memenuhi ruang ditelinganya. Dara membalikkan setengah tubuhnya. Seketika sebuah pelangi terbalik menghiasi bibir mungilnya.

"Kak Dion," Gumamnya.

Tanpa pikir panjang Dara memutar seluruh tubuhnya. Melangkah dengan setengah berlari ke pinggir rooftop. Menolehkan kepala kearah bawah untuk memastikan hal yang ada dibenaknya.

"Kak Dion," Gumamnya sekali lagi ketika melihat lelaki itu benar-benar sudah pulang.

Dara berdecak kagum. Berteriak kecil kala melihat lelaki itu turun dari mobilnya. Menampakkan diri yang tengah bercucuran keringat, menambah ketampanan sosok Dion Camelio yang selalu berhasil meluluh-lantahkan hati seorang Adara Putri Paskas.

Jantung Dara berdebar kencang. Sebisa mungkin gadis itu menahan perasaannya yang kian meledak-ledak.

Namun, ada sesuatu yang mengganjal. Dara mendapati Dion berjalan ke sisi kiri mobil. Dahi gadis itu sedikit tertaut.

Deg!

Tampak seorang perempuan yang sepertinya tak asing di mata Dara menuruni mobil Dion.

Begitu romantis. Dion menjulurkan tangannya bak seorang Pangeran yang membantu sang Puteri turun dari kereta kencana. Gadis itu begitu cantik dengan rambut kemerahan yang tergerai indah. Kesedihan semakin bertambah ketika Dion menggenggam erat tangan gadis itu dan tertawa ria bersamanya.

Dara menggeram. Hati gadis itu seakan terbakar dalam suhu 1000 derajat celcius. Jantungnya kian berdegup kencang menahan emosi yang kian memanas. Tanpa sadar Dara sudah berderai air mata. Memukul dinding pembatas rooftop tanpa memikirkan dampak kesakitan yang akan ia rasakan.

"Lo jahat Kak! Gue benci sama Lo!"

****

Now Playing : Mytha-Aku Cuma Punya Hati

dulu saat ku siap mati untukmu
kamu tak pernah menganggap aku hidup
dulu saat semua ingin ku pertaruhkan
kamu tak pernah percaya cinta sejatiku

aku cuma punya hati
tapi kamu mungkin tak pakai hati

kamu berbohong aku pun percaya
kamu lukai ku tak peduli
coba kau pikir dimana ada cinta seperti ini

Mendung Jangan Pergi Where stories live. Discover now