FIFTEEN : AGAIN?

114 6 0
                                    

Again?

Aku tak pernah mengira akan seperti ini. Dia, bukanlah siapa-siapa yang harus membuatku terus-menerus kaku bila dihadapannya - Adara✍

❣❣

Author

Bel istirahat menggema disetiap sudut sekolah. Kali ini, Alvin sedang sibuk dengan tugasnya sebagai pengurus OSIS baru, lebih tepatnya sebagai ketua OSIS. Suatu kebanggaan besar bagi Alfa dan Ega sebagai sahabat dekatnya hingga keduanya tidak mau mengganggu sama sekali. Tiga les waktu yang cukup lama dan melelahkan hingga Alvin memutuskan untuk bergegas ke kelas, berniat mengajak Alfa dan Ega ke kantin. Namun ternyata mereka bertemu dijalan.

"Baru gue mau ngajak Lo berdua ke kantin, udah ketemu disini aja. Syukur deh gue ngga cape-cape. Lo berdua mau ke kantin kan?" Tanya Alvin memastikan.

"Cie'ileh! Yang ketos baru, baru satu hari aja udah sibuk banget," Canda Ega menekankan kata 'ketos'.

Alvin melengos. "Demi nih! Demi!"

Alfa terkekeh. "Yang ngebet banget dapet beasiswa ke luar negeri."

Ya. Alvin berbeda dari Alfa dan Ega, Alvin cenderung mementingkan pendidikan ketimbang kedua sahabatnya itu. Walaupun masih sering nyalin tugas temen, tapi Alvin sebenarnya pintar kok. Hanya saja, ia malas. Alvin lelah jika harus terus-terusan di bandingkan dengan kakak-kakaknya yang selalu dapat juara umum, sementara Alvin hanya bisa dapat lima besar kelas. Kakak-kakak Alvin semuanya lulus jalur undangan, dan sekarang Alvin ingin membuktikan jika ia bisa lebih dari itu. Alvin memutuskan untuk mencoba mendapat beasiswa di luar negeri dan salah satu syaratnya adalah aktif di organisasi.

"Haha, iya dong. Eh yaudah yuk, laper berat gue," Ucap Alvin memegangi perutnya.

"Yaudah ayo,"

Ketiganya berjalan bersamaan menuju kantin sambil sesekali tertawa lepas karena cerita-cerita lucu dari Ega.

Sesampainya di kantin...

"Buk, mie ayam satu!" Ucap Ega menunjukkan jari telunjuknya.

"Tiga Buk!" Ucap Alfa menunjuk tiga jarinya pada Buk Sus.

"Beres, Mas!" Ucap Buk Sus dengan panggilan khasnya pada siswa lelaki 'Mas'.

"Egois Lo!" Celetuk Alfa pada Ega.

"Yaelah, mana gue tau Lo mau mesen itu juga," Jawab Ega seakan tahu maksud Alfa.

Alvin hanya bisa menarik nafas memutar bola matanya ke sembarang arah.

Hening sejenak

"Ini, Mas, pesanannya." Ucap Buk Sus memecahkan keheningan diantara mereka kemudian meletakkan tiga mangkuk mie ayam didepan mereka masing-masing.

"Makasih, Buk."

"Sama-sama, Mas." Ucap Buk Sus kemudian pergi.

"Makan dulu, habis itu dilanjutin lagi berantemnya." Alvin menyendokkan daging ayam dengan kuah kemudian memakannya. "Eh iya, Fa. Si Dara ikut osis, Lo mau ikut nggak?"

"Uhuk! Uhuk!"

"Nyantai kali, bro. Nih minum," Alvin menyodorkan segelas air putih pada Alfa dan segera direguknya sampai tak tersisa.

"Lo apaan nanya-nanya begitu?" Alfa menyapu bibirnya. Kemudian kembali memegang sendok, mencoba bersikap acuh tak acuh. Seketika mie ayam didepannya menjadi hambar dan tak lagi sedap dipandang. Namun ia tetap memakannya sedikit demi sedikit.

Mendung Jangan Pergi Where stories live. Discover now