SEVENTEEN : THE EYES

104 8 0
                                    

The Eyes

Luluhkanlah aku dengan tatapan. Karena matamu adalah kelemahanku. Hingga membuat aku diam terpaku, membisu dan kaku - Adara✍

❣❣

Author

Pelantikan perdana sebagai pengurus OSIS. Pengumuman mendadak lewat groupchat WhatsApp OSIS tadi malam cukup membuat Dara heboh. Pasalnya, Alvin memberitahukan bahwa nanti semua akan dipanggil ke depan. Mau bagaimanapun juga, Dara tetaplah Dara. Gadis yang selalu demam panggung. Yang selalu keringat dingin bila menjadi pusat perhatian. Apalagi, ini masih beberapa hari Dara menggunakan kacamata, membuatnya cukup risih bila dilihat apalagi di perhatikan banyak orang selama perjalanan dari barisan menuju depan.

Bel apel pagi menyuruh siswa segera beranjak dari posisinya masing-masing menuju barisan. Tak sengaja, Dara menangkap sosok Alfa bersama Pak Bonar. Lebih tepatnya, Pak Bonar sedang mengomeli lelaki itu. Benar saja, Alfa lagi-lagi mengulah. Pak Bonar tampak memegangi rambut Alfa. Dara menyimpulkan bahwa laki-laki itu terkena razia oleh Pak Bonar karena rambutnya yang panjang untuk ukuran laki-laki ditambah sedikit polesan cat blond.

Bruk!

"Eh, sorry sorry, ngga sengaja." Ujar Dara pada seseorang yang baru ditabraknya karena pandangan yang terlalu terpaku pada Alfa. Hal tersebut membuat Alfa melirik. Dara kembali menolehkan pandangannya pada Alfa hingga dua pasang bola mata itu bertemu. Lagi-lagi, Dara segera membuang pandangannya seolah tak tahu apa-apa dan bergegas menuju barisan.

"Lo baru dateng, Rin?" Tanya Dara saat tiba di barisan dan melihat Farin.

"Iya nih, telat bangun gue." Jawab Farin dengan bibir sedikit pucat.

Dara manggut-manggut mengerti.

Barisan disiapkan ketua OSIS lama, Kak Niko. Begitu barisan sudah tampak rapi, barulah apel pagi dimulai.

Kelas yang bertugas menampilkan pidato singkat kemudian setelah selesai dirjen dari kelas yang bertugas tersebut memimpin lagu wajib.

Lagu selesai dinyanyikan. Pak Toni selaku pembina OSIS naik ke podium dan berbicara sebentar lalu mengumumkan para pengurus OSIS baru.

Dara mulai keringat dingin. Kakinya sedikit gemetar. Tibalah giliran bidang kesenian, nama Dara pertama kali disebut sebagai koordinator. Dengan jantung yang kian berdebar, Dara melangkah ke depan diikuti dengan para anggotanya dari masing-masing barisan.

Dara menghela nafas.

Akhirnya sampe juga, thanks God. -batinnya.

"Koordinator bidang olahraga, Alfa Samudera." Ucap Pak Toni sambil memperhatikan kearah barisan.

Wajah Alfa yang sudah terkenal, membuat Pak Toni tahu betul bahwa lelaki itu belum maju ketika namanya dipanggil.

"Koordinator bidang olahraga, Alfa Samudera." Ucap Pak Toni sekali lagi, namun lelaki itu benar-benar tak kunjung tampak batang hidungnya.

"Pak, Pak." Bisikan seseorang dari belakang podium membuat Pak Toni menoleh. "Lagi dihukum, Pak."

Pak Toni menghela nafas sambil geleng-geleng kepala.

Anak itu benar-benar -batinnya.

"Baik, saya akan memanggilkan anggota dari bidang olahraga,"

Pak Toni pun melanjutkan pemanggilan pengurus-pengurus baru dan tibalah akhirnya nama Alvin Silverio, sebagai ketua OSIS disebut. Alvin maju dengan wibawa disambut tepuk tangan meriah dari seluruh siswa-siswi SMA Tunas Bangsa.

Mendung Jangan Pergi Where stories live. Discover now