TWENTY ONE : I HAVE KNOWN

167 4 0
                                    

I Have Known

Seperti buku cerita, kita harus mengetahui awal hingga akhir kejadian untuk bisa menarik kesimpulan - Adara✍

❣❣

Author

Surga dunia adalah ketika bel panjang berbunyi, menandakan berakhirnya pelajaran prakarya oleh Bu Anita yang teramat membosankan. Hanya membahas teori dan nggak pernah praktek.

"Baiklah pelajaran kita sampai sini dulu. Selamat siang." Ucap Bu Anita kemudian berjalan keluar.

"Siang, Bu!!!" Balas mereka semangat.

"Ra, rencana habis ini Lo mau kemana?" Tanya Farin sambil memasukkan buku-buku ke dalam tas kepada Dara yang juga melakukan hal yang sama.

"SCREINER class." Ucap Dara dengan bangga.

"Widihh, pikirannya kesono mulu, Mbak." Sindir Farin sambil mengunci resleting tas nya.

"Hehe, iya nih ide gue lagi meledak-ledak hebat."

"Wiss! Mercon apa ya?" Ucap Farin dengan tampang sok kaget.

Dara lantas tertawa mendengarnya.

"Gue ikut yak?"

Dara hanya berdehem.

Keduanya pun segera berjalan keluar kelas menuju SCREINER class.

Lebih kurang sepuluh meter lagi untuk bisa sampai disana. Namun Farin menghentikan langkahnya, membuat Dara mengernyit bingung.

"Kenapa, Rin?" Tanya Dara kemudian mencoba mencari titik pusat perhatian Farin dari arah bola matanya.

"K-kok disana ada Kakak-kakak kelas dua belas ya, Ra? Terus Pintu SCREINER class juga kebuka lagi." Farin menggigit bibirnya.

"I-itu Alfa kan, Rin?" Tanya Dara kala mendapati sosok lelaki itu disana.

Farin mencoba mencari keberadaan Alfa. "Iya. Itu Alfa." Ucapnya setelah menemukan lelaki itu. "Kayanya ada yang ngga beres, Ra." Lanjutnya.

Dara mengangguk. "Gue juga mikir gitu, Rin." Ucap Dara cemas.

Farin menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan. "Kita kesana." Tanpa ba-bi-bu, Farin menarik lengan Dara untuk mendekat kearah mereka.

Mata Dara membulat sempurna melihat keadaan ruangan barunya yang sudah hancur berantakan. Beberapa karya lukisan Dara yang ditempel di dinding sudah berhamburan dilantai dan ada beberapa yang sudah robek.

Dara tertegun. Matanya tak berkedip. Melihat ekspresi Dara, Farin bertindak. Ia menatap tajam satu persatu Kakak-kakak kelasnya itu tanpa ragu.

"Lo semua nggak punya hati ya!" Bentak Farin pada mereka.

Semua tersenyum sinis, kecuali Alfa.

Leon mendekat, membuat Farin mundur beberapa langkah. "Heh! yang nggak punya hati itu, KALIAN!" Bentak Leon meretakkan hati Farin. Cinta pertama Farin yang dulu pernah singgah di hatinya.

Dara yang mendengar bentakan terhadap sahabatnya itu semakin terpancing emosi. Ia menggebrak meja kemudian berbalik seratus delapan puluh derajat menghampiri Leon.

"Jangan pernah bentak sahabat gue!! Banci!" Ucap Dara penuh emosi membuat Leon hampir mendaratkan pukulan pedas di pipi Dara namun segera ditahan oleh Alfa.

Hening sejenak.

Dara menoleh kearah Alfa. "Ngga usah sok ngebelain gue. Ini semua gara-gara elo! Lo leader mereka kan?! Iya kan?!!" Ucap Dara penuh emosi.

Mendung Jangan Pergi Where stories live. Discover now