TWENTY : NEW ACTIVITY

106 5 4
                                    

New Activity

Awal kemudahan adalah dengan menganggap sesuatu itu sebagai perkara mudah - Adara✍

❣❣

Author

Waktu di jam istirahat kedua cukup panjang, Dara memanfaatkan momen ini untuk kembali ke ruang kesenian barunya. Dengan langkah ceria seperti wajahnya Dara berjalan keluar kelas. Farin yang melihatnya mengernyitkan dahi karena Dara tak berucap apapun, permisi pun tidak.

"Mau kemana, Ra?" Tanya Farin.

"Ruang kesenian baru." Ucapnya melakukan penekanan pada kata baru sambil terus saja berjalan.

"Eh tungguin," Farin segera memasukkan semua barang-barang kedalam laci. Takutnya dikelas banyak tangan-tangan usil yang suka nyolongin barang orang. Setelah selesai Farin segera beranjak mengejar Dara.

Farin berhasil mensejajarkan posisinya dengan Dara. "Ra, Lo jadi kan minta maaf sama Alfa?"

Dara menghela nafas dan memutar bola matanya kemudian hanya berdehem.

Farin melakukan hal yang sama. "Lo tuh kalo emang niat yang ikhlas dong."

Dara menoleh. "Bukannya emang elo yang ngebet nyuruh-nyuruh gue buat minta maaf?" Dara menatapnya sinis.

Sebenarnya Dara memang sudah berniat tapi gadis itu tidak suka terlalu dipaksakan, ia punya waktunya sendiri. Mental adalah hal yang paling harus disiapkan. Dan Dara sedang mempersiapkannya.

"Daraa-"

"Sstt!! Lo tenang aja kek. Tenang di boncengan."

Ekspresi Farin berubah. Perlahan senyumnya mengembang. "Jadi--Lo mau minta maaf kan?"

Dara tak menjawab. Ia memandang lurus ke depan sambil berjalan. Walaupun begitu, Farin bisa bernafas lega. Setidaknya ucapan Dara barusan sudah menunjukkan bahwa dia berniat untuk minta maaf.

Ditengah perjalanan mereka bertemu dengan Amy.

"Kak, ntar temenin gue beli cat boleh ya? Sekalian gitu Lo bawa duitnya."

Amy tersenyum dan mengibaskan tangannya. "Iya gampang, yaudah pulang sekolah langsung aja ya soalnya gue buru-buru besok ada ulangan."

"Sep." Dara mengacungkan jempolnya.

"Eh gue ikut ya?" Pinta Farin.

"Boleh."

"Yes!!" Farin menggerakkan kedua tangannya.

***

Sesuai dengan rencana mereka, ketiganya bergegas menuju toko yang menjual berbagai alat-alat bangunan yang terletak tak jauh dari sekolah. Mereka hanya butuh berjalan sekitar 30 meter untuk sampai di sana.

"Rencananya mau beli cat yang gimana, Ra?" Tanya Amy.

Dara menyipitkan matanya. "Untuk yang gimana-gimananya sih gue ngga tau, tapi kalo soal warna gue rencananya mau beli warna putih, abu-abu sama warna krem."

Amy manggut-manggut. "Oh yaudah kita tanya dulu deh."

Ketiganya pun masuk ke dalam. Setelah mendapatkan yang diperlukan, ketiganya segera menyelesaikan administrasi kemudian bergegas keluar.

Beruntung, sewaktu ketiganya keluar dari toko, angkot jurusan wilayah rumah Amy sudah tampak dari arah barat. Amy pun segera menaiki angkot tersebut. Sementara Dara dan Farin, keduanya kembali ke sekolah. Sebelumnya Dara sudah memberitahukan anggotanya untuk mendekor ruangan itu hari ini.

Mendung Jangan Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang