FIVE : TRY TO FORGET

154 16 0
                                    

Try to Forget

Salah satu cara untuk bahagia adalah melupakan setiap masalah yang menjadi penghalang untuk bisa tertawa - Adara✍

❣❣

Kaos putih bergambar panda plus jeans hitam, sepatu sport abu-abu dan slingbag. Fix! Dara siap pergi menonton. Berharap penat dalam jiwa dapat hilang. Walau sesaat.

"Mau kemana, Dek?" Tanya Helena pada putrinya itu.

Dara menoleh. "Jalan sama temen, Mi."

"Loh? Ngga jadi anter Mami ntar sore ke stasiun?"

"Oh iya lupa!" Ujar Dara menepuk keningnya.

Helena menggeleng sambil tersenyum. "Yaudah gih gapapa. Biar Ka Jo aja sama Kak Aldi yang anter Mami."

"Yaaah... ngga mau ah, Mi. Dara mau ikut,"

"Terus temen kamu gimana? Masa iya kamu batalin, pasti dia udah nungguin, Dek. Yaudah lah, Mami cuma 2 hari kok."

Dara memanyunkan bibir tipisnya. "Bener ya cuma 2 hari?"

"Iya sayang." Balas Helena tersenyum.

"Yaudah Dara pergi dulu ya, Mi." Dara menyalim tangan Helena.

"Hati-hati, jangan pulang malam ya, Raa."

"Oke, Mi!"

Sesampainya di Mall...

Dara dan Mika memutuskan untuk bertemu di Mall. Untung saja Mika sudah sampai duluan, kalau tidak Dara bisa-bisa seperti orang o'on sendirian disana.

"Sorry, lama ya?" Ujar Dara sedikit mengatur nafas.

"Kagak, gue juga baru nyampe."

"Ooh, bagus deh." Balas Dara manggut-manggut.

"Yaudah kita mau nonton apa nih?"

"Yang pasti bukan film horor, Mik."

Mika terkekeh. "Iya-iya tau, yaudah beli makanan dulu deh sambil mikir."

"Oke, yuk."

Dara. Gadis ini memang paling penakut diantara keempat sahabat se-genk nya (Farin, Mika, Amy dan Sindy). Sudah dua tahun lebih Dara tidak lagi menonton film yang berbau horor. Daripada harus selalu ditemenin Maminya ke kamar mandi atau ke dapur karena terbayang-bayang hantu dalam film, Dara memutuskan untuk berhenti menonton. Dara memilih untuk menghapus semua file film horor di laptop yang jumlahnya puluhan. Yap! Dara memang penggemar film-film horor sebelumnya.

Setelah selesai membeli makanan dan menemukan film yang pas untuk ditonton. Dara dan Mika bergegas membeli tiket.

Hampir setengah jam menunggu. Tibalah giliran film pilihan mereka diputar. Dara dan Mika begitu antusias. Karena film tersebut ber-genre komedi, tentu ada beberapa suara tawa yang memenuhi ruangan. Dara dan Mika, keduanya seakan tak peduli keadaan sekitar yang sedari tadi memperhatikan mereka dengan tatapan sinis akibat tawa keras yang terlalu mengganggu.

Satu jam lebih mereka larut dalam kebahagiaan, sejenak melupakan masalah, seperti harapan Dara sebelumnya.

"Anjirr ya Ra! Lemak gue pasti udah kebakar sebagian k'rna ketawa mulu, sampe laper gue,"

"Halah, bilang aja mau makann," Ujar Dara meneloyor pipi Mika.

Mika nyengir. "Tau aja Lo, yaudah makan yuk. Tapi Ra, Kak Reno kan dua Minggu lagi ultah, jadi gue harus hemat-hemat biar bisa beli kado. Lo bayarin minum gue, ya?"

Mendung Jangan Pergi Where stories live. Discover now