Part - 33

1.4K 153 21
                                    

Kurang dari tiga puluh menit, Chanyeol telah tiba dikantor detektif Kim. Seperti janjinya tempo hari, mereka akan membahas barang mencurigakan apa saja yang telah ditemukan oleh detektif berkulit pucat tersebut dikediaman Park Chanyeol.

Detektif Kim datang dan duduk dihadapan Chanyeol, lalu menyerahkan surat tanpa nama tersebut.

"Waktu aku membuka laci dikamar istrimu, aku menemukan surat ini yang terselip dibuku hariannya. Aku bersumpah tidak membaca apapun selain mengambil surat mencurigakan ini."

Chanyeol belum menyentuh surat itu. Ia masih bertahan memangku dagu sembari menatap lipatan kertas putih dihadapannya. Ia sadar, semakin ia menggali masalah ini maka teka-teki yang harus ia hadapi semakin sulit. Dia yang semula berpikir telah mendapatkan kepercayaan Yerin, ternyata harus menelan ketidak jujuran dari istri tercintanya tersebut. Chanyeol pikir masih banyak hal lain yang Yerin sembunyikan darinya.

"Aku percaya padamu, detektif Kim."

Dan Chanyeol masih berpikir ulang, haruskah ia mencurigai istrinya sendiri. "Selain surat, apa kau ada menemukan barang mencurigakan lainnya?"

Segera setelah menyeruput kopinya, detektif Kim menggeleng. "Sejauh ini tidak ada yang mencurigakan selain surat tanpa nama itu."

Pria tersebut tampak berpikir. "Apa kau mencurigai seseorang?" Lanjutnya.

Chanyeol menggeleng lantas dengan keyakinan hati yang kuat, membuka surat tersebut perlahan.

To my beloved Jung Yerin.

Jangan terkejut, karena aku tidak berniat mengejutkanmu.
Surat ini datang bersama ungkapan isi hatiku terhadapmu.

Aku menyukaimu.

Begitu banyak rasa sukaku hingga membuatku sulit mengendalikan diri untuk memilikimu.

Tertanda.
Aku pengagum rahasiamu.

Chanyeol amat terkejut setelah membaca surat tersebut, tapi tidak sampai membuatnya hilang kendali. Cukup lama ia bergeming memandang surat cinta tanpa nama tersebut, sampai akhirnya ia sampai dititik dimana semuanya bisa terhubung.

Ada seseorang yang ia yakini sebagai dalang dibalik surat ini.

"Sebenarnya baru-baru ini aku mencurigai seseorang." Ujar Chanyeol tiba-tiba.

Detektif Kim mengangguk seraya menatap Chanyeol yakin. "Kalau begitu kau bisa membawa tulisan tangannya padaku. Kita akan mencocokannya."

###

Aku masih bertanya-tanya, sepertinya ada yang berubah dari tatanan barang-barang diapartemen ini. Maksudku, setelah kembali dari hotel aku menemukan kejanggalan diantara perabot rumah yang tertata rapi. Semuanya tertata rapi tapi tidak pada tempatnya.

Aku masih ingat betul kalau vas bunganya ku letakkan dipinggir bingkai foto kecil dimeja dekat rak sepatu, tapi sekarang vas itu berpindah tempat dimeja ruang tengah. Sedikit aneh bukan, bahkan aku masih ingat terakhir kali akan meninggalkan apartemen ini.

Berusaha mengabaikan itu, pikiranku beralih pada jadwal kuliah yang masih tiga minggu lagi. Tidak ada persiapan kecuali persiapan untuk menghadapi masa orientasi yang melelahkan.

Sore ini ku putuskan untuk bersantai didepan tv sembari menunggu kepulangan Chanyeol dari rumah temannya. Entah apa saja yang dia lakukan bersama teman-temannya hingga sore begini belum pulang.

Terdengar suara pintu yang dibuka.

Tidak salah lagi, itu pasti Chanyeol. Tidak ada yang tahu passcode apartemen kami kecuali ibu dan Chanyeol. Tidak mungkin kalau itu ibu, karena beliau sudah kembali ke Jepang dua minggu yang lalu.

Suspicious StrangerDonde viven las historias. Descúbrelo ahora