Part - 24

1.8K 188 45
                                    

"TIDAK. Aku menentangnya. Aku menentang pernikahan ini." Yerin merasakan panas yang mencuat dikedua sudut matanya. Pandangannya berkabut seiring hatinya yang terasa tercabik.

Dia tidak mengerti kenapa hidupnya berubah kacau balau seperti ini. Dia putus asa, tak tahu lagi apa yang harus dia katakan untuk meyakinkan kedua orangtuanya.

Tatapannya beralih pada Chanyeol yang masih bergeming, tak punya keinginan untuk mengatakan sesuatu.

"Chanyeol-ah katakan sesuatu. Bukankah kau juga tidak menginginkan pernikahan ini?"

Chanyeol menunduk dan terdiam. Aneh sekali, dia juga tidak menginginkan pernikahan konyol ini, bukan. Kenapa dia berubah seperti ini. Tidak seperti biasa, raut pemuda itu sulit sekali ditebak.

"Aku menginginkannya. Kita tidak bisa terus-terusan seperti ini. Bagaimana kalau kau hamil?"

What? Ha-hamil?

Oh jelas saja, Park Chanyeol memang salah makan pagi tadi.

Sedang Yerin masih syok mendengar penuturan tolol Chanyeol. Bibirnya tidak mengatup dengan benar, hampir-hampir rahangnya mau jatuh kalau saja anggota tubuhnya itu tidak terpasang otomatis.

"Kau gila, apa yang kau katakan?"

Nyonya Jung meringis. Ada sesuatu yang dia takutkan, "Apa kalian memakai pengaman saat melakukannya?" Tanyanya terdengar tanpa basa-basi.

"Bu,"

Luapan emosi Yerin semakin tak terkendali. Pipinya nyaris basah oleh air mata.

"Terakhir kami melakukannya ketika menginap diapartemen Bo Gum hyeong, bi. Waktu itu kami terburu-buru, jadi aku tidak yakin memakainya atau tidak." Jawab Chanyeol tanpa mengindahkan Yerin disampingnya yang sudah terisak hebat. Meski begitu hatinya masih mengatakan ribuan maaf untuk gadis itu. Lagipula dia melakukan semua ini juga demi kebaikan Jung Yerin.

"M-memakai apa?" Napas Yerin tercekat. Chanyeol sudah betulan gila batin gadis itu.

Sebentar kemudian, tatapan Chanyeol sepenuhnya beralih pada Yerin. Dia menatap gadis itu lekat-lekat. "Dengarkan aku hmm, lebih baik kita berterus terang. Aku tidak ingin menutupi hubungan diantara kita lagi."

Yerin tercengang bagaimana mungkin Chanyeol bisa merencanakan hal sekotor ini. Setahunya, Park Chanyeol juga menentang pernikahan ini. Kenapa sekarang dia tiba-tiba berubah dan malah membuat hal segila ini.

Diamnya Yerin bukan berarti dia menyetujui perkataan Chanyeol. Yerin lelah, dia sudah lelah dengan semua omong kosong ini. Tidak berguna dan percuma saja jika terus mengatakan penyangkalan sedang dia tak punya bukti apapun. Jelas ayah dan ibu akan lebih percaya pada Chanyeol, karena memang sejak awal mereka yang menginginkan ini. Tapi Chanyeol, tega-teganya dia menjebaknya seperti ini.

Setelah keadaan agak tenang, tuan Jung memutuskan untuk menarik kesimpulan.

"Jujur ayah sangat terkejut mendengar ini. Ayah tidak tahu jika hubungan kalian sudah sampai sejauh ini."

Pria paruh baya tersebut menarik napas dalam dan membuat keputusan tak kalah mencengangkan dari pernyataan Park Chanyeol.

"Satu minggu dari sekarang kalian akan menikah." Ucapnya lalu melangkah pergi.

Bersama dengan perginya tuan Jung, Yerin menyeret Chanyeol untuk mengikuti langkahnya.

Setelah dirasanya cukup aman untuk bicara dan menyadarkan pemuda tidak waras itu dia menghentakkan tautan mereka kasar.

"Kenapa kau lakukan ini?"

Wajah Yerin memanas, kalau saja bisa diukur mungkin panasnya melebihi lava gunung berapi. Darahnya sudah mendidih sejak Chanyeol mengatakan yang tidak-tidak tentang mereka.

Suspicious StrangerWo Geschichten leben. Entdecke jetzt