Part - 11

1.7K 213 23
                                    

Pagi ini suasana sekolah tampak berbeda dari biasanya. Tentu saja, campfire yang menjadi impian seluruh siswa ketika musim panas tiba akan digelar hari ini. Semua siswa beserta guru dan staf telah berkumpul dilapangan sekolah, terkecuali satu makhluk yang semalam telah dipermalukan oleh Park Chanyeol didepan pemuda tampan bernama Oh Sehun. 

Tak jauh dari kerumunan yang notabene-nya siswa unggulan, Yerin tampak bersembunyi dibawah pohon besar ditepi lapangan. Matanya terus bergerak gelisah melihat sekitar memastikan bahwa tak ada yang menyadari presensinya.

Dia sudah berdiri disana selama lebih dari dua puluh menit. Dan yah, si sinting Park Chanyeol belum juga menampakkan batang hidungnya.

Yerin mendesah gusar, beberapa hari ini kesialan selalu saja mampir padanya. Padahal selama ini dia sudah berusaha jadi anak baik.

Gadis itu berjongkok gelisah. Kenapa pula seragam olahraganya harus tertukar dengan milik Park Chanyeol. Sial.

Yerin tak punya pilihan selain menukarnya. Seragam olahraga itu sangat penting, tentu saja. Kang saem akan langsung memulangkan siswanya yang tidak taat peraturan.

Setelah sekian lama menunggu dalam rasa bosan yang hampir mencekik leher, Yerin dapat melihat Chanyeol yang tampak berjalan santai dari dalam sekolah.

Aishh, memangnya apa yang dia lakukan didalam sekolah saat semua orang tengah berkumpul dihalaman. Mau mencuri, huh. Yerin tidak dapat mengenyahkan pikiran-pikiran buruk dalam kepalanya. Habisnya Chanyeol menyebalkan.

"Chanyeol-ah!" Serunya setengah berbisik.

Pemuda itu tersentak. Linglung untuk beberapa saat, namun kembali melangkah. Toh gadis idiot itu sudah biasa bertindak aneh, batin Chanyeol.

"Ya! Kemari sebentar." Bisiknya lagi hingga benar-benar menghentikan kaki Chanyeol.

Pemuda itu mengangkat dagu seolah mengatakan 'apa?'.

Yerin melempar tatapan jengah. Dengan amat hati-hati dia menyeret Chanyeol ikut bersamanya.

"Dowajwo." Berontaknya kesal. (Lepas)

Genggaman Yerin terlepas dalam sekali sentakan. Gadis itu meringis namun ada yang lebih penting daripada rasa sakitnya saat ini.

"Dengarkan aku dulu, oke. Seragam olahraga kita tertukar." Tukasnya, lantas menurunkan ransel dari punggung dan mengeluarkan seragam olahraga Chanyeol.

"Dasar tidak becus." Ujar Chanyeol selagi membongkar isi ransel miliknya. "Kan sudah ku bilang, jangan mencuci baju kita bersamaan."

"Bisa tidak sih, sekali saja tidak ceroboh. Menyusahkan, tahu."

Iya iya terus saja tumpahkan kekesalanmu padaku.

Sementara realitanya Yerin lebih suka kalau mengucapkan kalimat itu dalam hati. Karena lebih penting baginya untuk mendapatkan seragam itu, lalu segera menyingkir secepat yang ia bisa ketimbang meladeni kemarahan Chanyeol yang akan membuat kepala makin berdenyut.

Toh sebenarnya bukan sepenuhnya salah Yerin. Chanyeol bisa saja mencuci pakaiannya sendiri. Tetapi apa daya Yerin yang hanya diperlakukan bagai seorang babu oleh Park Chanyeol.

Disisi lain, Kyungsoo yang tengah bercengrama dengan teman-teman sekelas tak sengaja mendapati interaksi dua orang yang tak asing dimatanya.

WOW, Kyungsoo baru saja mendapatkan pemandangan yang tidak biasa.

Sebelah alisnya berjinggit, sorot matanya tajam memperhatikan dua orang yang ia kenal sedang menukar sebuah barang lalu memasukkan barang tersebut kedalam tas masing-masing.

Suspicious StrangerKde žijí příběhy. Začni objevovat