Part - 6

2K 228 22
                                    

Seusai Jang ssaem sekalu wali kelas 2-3 keluar, tingkat kegaduhan kelas meningkat drastis. Hampir semua orang tengah mengoarkan rencana camping musim panas yang akan hadir selepas minggu kedua bulan ini. Acara yang selalu dinantikan sepanjang tahun tersebut begitu menyedot perhatian.

Tapi bagi Yerin hal itu tidak lebih menarik daripada apa yang ia pikirkan saat ini. Atensi gadis itu masih fokus pada kejadian sebelum berangkat sekolah. Masih jelas terekam dalam memorinya, Chanyeol sangat marah sampai tidak peduli dengan keberadannya —yang notabene-nya adalah pemilik rumah.

"Yer!"

Yerin terkesiap begitu tertangkap basah telah melamun tidak jelas.

Gadis itu memberenggut sebal. "Kyung! Jangan lakukan itu lagi. Aku tidak mau mati muda."

Kyungsoo terkekeh pelan dan memilih duduk dibangku seberang. Makin hari, gadis itu semakin menggemaskan saja, batin Kyungsoo bersorak.

"Pulang sekolah temani aku ke toko buku, ya."

"Beli buku lagi?"

Yerin mendengus samar. Dia tidak habis pikir kalau pemuda didepannya ini gemar mengoleksi buku-buku bertulisan padat. Mau jadi pustakawan.

"Persiapan semester depan."

Yerin tidak bisa membayangkan kalau dirinya berada diposisi Kyungsoo. Dia akan dikelilingi buku berisi rumus-rumus yang membuat pening kepala.

Gadis itu mengangguk enggan. Meski ia malas, tapi kalau Kyungsoo yang meminta maka ia akan berpikir dua kali untuk menolak ajakan pemuda itu.

Eksistensi Kyungsoo begitu berpengaruh dalam kehidupan Jung Yerin.

###

"Katakan apa tujuanmu?"

Chanyeol melipat kedua tangannya didada serta punggung bersandar pada badan kursi. Dia menatap ketus kearah sosok cantik didepannya itu dengan pandangan menghakimi.

Sedang Hyeri tampak baik-baik saja. Seolah mengabaikan sikap Chanyeol yang tiba-tiba berubah dingin.

"Kemarin kau pergi ke kafe paman. Kenapa tidak menemuiku?" Pandangan yang begitu innocent itu membuat kuduk Chanyeol meremang. Dia tidak mengira bahwa gadis itu begitu pandai menyembunyikan kebusukan. Terlalu buruk bahkan hanya dipandang sebagai sesama manusia. Kenapa dia. Kenapa Hyeri menghianati dirinya. Apa selama ini Chanyeol tidak cukup memberi kasih sayang kepadanya, atau malah Hyeri Cuma pura-pura mencintainya dan setelah ia pergi gadis itu melilih berpaling darinya. Tapi Chanyeol tidak mau ambil pusing, jika Hyeri telah bosan padanya, maka ia juga harus siap meninggalkan gadis itu.

Chanyeol tersenyum sinis. Daripada melihat ekspresi Kim Hyeri macam pony yang lucu, dia lebih mirip seperti serigala berbulu domba. Kim Hyeri-nya yang dulu memang telah lenyap dan tergantikan dengan iblis wanita didepannya itu.

"Kemarin aku hanya tersesat lalu kembali pulang." Tukas Chanyeol enteng. Baginya ini lelucon. Hubungannya dengan Hyeri tidak lebih dari lelucon komedi opera sabun. Ya, itulah yang Chanyeol pikirkan saat ini.

"Chanyeol-ah, wae geure?" (Ada apa) Dahi Hyeri berkerut banyak, menyadari sikap Chanyeol berubah dalam sekejap tanpa ia sadari.

Rasa-rasanya Park Chanyeol sudah habis kesabaran. Tanpa sadar tangan besarnya memukul meja hingga beberapa saat mengundang perhatian pengunjung lain. "Kalian bermain dibelakangku, masih tanya ada apa?"

Emosinya meledak. "Kau pikir aku bodoh. Kau pikir aku boneka yang bisa kau mainkan sesuka hati. Baekhyun itu sahabatku, kau sadar tidak?"

Mendadak Hyeri terisak, tidak menyangka jika pemuda yang biasanya bersikap manis padanya itu sekaran memperlakukannya dengan buruk. Membentaknya dihadapan semua orang. Mulai berpikir apakah ia terlihat seburuk itu dimata Park Chanyeol.

Suspicious StrangerWhere stories live. Discover now