Part - 19

1.5K 179 42
                                    

Sejujurnya Chanyeol tidak mengerti definisi 'seperti apa aku bagimu' yang baru saja Yerin lontarkan. Dia tidak bodoh, kalau bodoh mungkin dia tidak akan menjadi runner up dikelas unggulan.

Tetapi apa yang baru saja gadis itu pertanyakan serius membuatnya bingung. Selama ini tidak ada seorang yang lebih berarti dalam hidupnya selain Kim Hyeri, tentu saja sebelum gadis itu memilih untuk mencoba menduakannya. Jadi baginya Jung Yerin itu apa.

"Keu—"

"Sudahlah, lupakan. Tanpa perlu kau jawab pun aku sudah tahu jawabannya. Kau membenciku, bukan."

Chanyeol meneguk ludahnya kalut. Bagaimanapun yang dikatakan Yerin tidak salah tetapi juga tidak sepenuhnya benar. Selama ini Jung Yerin memang sangat memenuhi definisi menyebalkan, mulutnya itu berisik menyerupai kaleng robeng dan sikapnya juga idiot nyaris seperti karakter Charlie Champlin. Tapi sejauh ini selama mereka bersama, kalau dipikir-pikir ulang, Yerin tidak seburuk itu. Setidaknya dia bisa menghibur Chanyeol saat dia dirundung masalah. Jadi Yerin itu seperti apa baginya,

"Ah sudahlah, aku mau masuk. Kau juga harus masuk, diluar dingin,"

"khalkae."

Awalnya Chanyeol memang berniat meminta maaf tetapi setelah dihadapkan dengan pertanyaan yang sebenarnya tidak sulit untuk dijawab tersebut, dia memilih untuk melarikan diri.

Jangan bilang Park Chanyeol itu pengecut. Tetapi kenyataannya memang begitu, kan.

Yerin tertawa sinis ketika melihat punggung Chanyeol yang terlihat semakin menjauh.

###

Malam ini kami datang ke restoran mewah. Aku tidak tahu kenapa Chanyeol rela menghabiskan banyak uang untuk membuat reservasi disini. Dia juga memintaku mengenakan pakaian mewah yang katanya dia dapat dari butik bibinya. Selain itu sebelum kemari dia juga mengajakku mampir ke salon. Saat aku bertanya kenapa kami melakukan semua ini, dia hanya bilang ingin mengejutkan seseorang.

Setelah sampai pelayan mengantar kami ke meja yang Chanyeol pesan. Aku tidak cukup tahu apa pelayan ini benar atau tidak, tetapi meja besar dengan empat kursi tersebut telah terisi oleh dua orang. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih.

Dengan harap-harap cemas aku mengikuti Chanyeol dari belakang.

"Kalian sudah datang? Hyeri..., Baekhyun-ah," kata Chanyeol ringan. Tetapi kurasa suaranya tidak baik-baik saja.

Namun hal yang lebih memgejutkanku adalah tentang dua sosok didepanku, jadi mereka adalah kekasih dan sahabat Chanyeol. T-tapi bagaimana bisa,

Kemudian pemuda berdagu runcing yang tengah duduk disebelah Hyeri tersebut berdiri untuk menjabat tangan Chanyeol. Tetapi tanpa diduga dengan angkuhnya Chanyeol menolak.

Dia lebih memilih menarik tanganku dan mensejajarkan tubuh kami. "Kenalkan, dia pacarku, Jung Yerin."

"Selama ini kami berbagi tempat tinggal."

"Geurom, anja." (Duduk). Kata Hyeri tanpa melihat kami. Kurasa dia memang tidak peduli dengan apapun yang berhubungan dengan Chanyeol.

"Mau pesan apa, Baekhyun-ah?"

Aku menyadari jika suasana semakin canggung saat Hyeri bercengkrama dengan Baekhyun tanpa memedulikan aku dan Chanyeol yang ada dihadapan mereka. Oh, aku ingin membunuh mereka saja saat Hyeri berusaha memanasi Chanyeol dengan mencium pipi Baekhyun beberapa kali.

Tiba-tiba Chanyeol membanting buku menunya, pipinya memerah. Kumohon jangan lakukan sesuatu yang memalukan disini.

"Kalian mau pamer kemesraan, hah?"

Suspicious StrangerDär berättelser lever. Upptäck nu