"Aku tau eomma, dia dulu temanku di sekolah menengah pertama."

"Ohh.. jadi kalian sudah saling mengenal sejak dulu? Kau temannya? Aku kira Taehyung dulu tidak memiliki teman sama sekali."

"...kau memang gadis baik, kau mau menerima putraku apa adanya. Bahkan dulu anak teman eomma saat di perkenalkan dengan Taehyung saja enggan" Ny.Kim tersenyum tipis mengingat masa itu.

"Jinjja? Menurutku berteman dengan siapapun tidak masalah. Asalkan saling menjaga pertemanan itu sudah cukup" sergah Hae ra.

"Tapi sayangnya hanya kau dan Suga yang berpikiran seperti itu. Aku sangat berterima kasih pada kalian.."

"...tapi tunggu. Berteman? Apa kalian hanya berteman? Bukannya menjalin hubungan kekasih?"

Hae ra yang tadinya sedang merenungi setiap ucapan Ny.Kim kini gantian terkejut.

"Hah?" Bodohnya Hae ra malah berkata seperti itu.

Ny.Kim melihat Hae ra dan Taehyung bergantian.

"Kim Taehyung! Apa kalian hanya berteman? Kenapa tidak menjalin hubungan?" Ketus Ny.Kim.

Taehyung masih asik dengan gamenya.
"Dia yang terus mengalihkan pembicaraan jika aku berbicara ke arah situ,"

Hae ra semakin membulatkan matanya. Matilah kau Yoon Hae ra. Kau harus menjawab apa di depan Ny.Kim? Kau tidak mau membuatnya kecewa kan?

Dasar Kim Taehyung itu!!!! Kenapa dia memojokkanku??

"Apa benar yang diucapkan putraku?" Tanya Ny.Kim masih tidak percaya.

"Bukan begitu eomma, aku tidak tau jika Taehyung serius dengan perkataannya. Aku kira dia hanya mengerjaiku,"

Taehyung yang mendengar itu seketika berhenti. Dia menatap Hae ra. Ponselnya dia letakkan di atas sofa yang didudukinya. Kemudian dia berdiri. Mendekati Hae ra yang duduk disamping ibunya.

"Geurae. Kalau begitu sekarang saja. Aku akan membuktikannya."

"...Yoon Hae ra. Aku menyukaimu. Ah aniyo. Aku mencintaimu. Maukah kau menjadi kekasihku?"

BOOM

Akhirnya saat-saat seperti ini terjadi juga. Ya, Taehyung menembak Hae ra didepan Suga, Seulbi dan terlebih lagi..ibunya. Melihat perlakuan Taehyung yang secara tiba-tiba, semuanya tanpa terkecuali menatap Taehyung tak percaya. Suga sampai meletakkan ponselnya, Seulbi mengangakan mulutnya, Ny.Park membulatkan matanya dan yang lebih parah Hae ra. Seperti tersengat aliran listrik. Bulu kuduknya berdiri. Darahnya naik ke ubun-ubun. Perutnya geli seperti ada ribuan kupu-kupu yang menggelitiknya. Jangan tanyakan lagi detak jantungnya. Sudah pasti berdetak sangat hebat, jika saja jantung Hae ra punya kaki. Pasti sudah meloncat keluar dari tempatnya.

Bagus Kim Taehyung. Kau mengatakan ini di tempat dan situasi yang tepat. Kau pasti tidak akan bisa menolakku Hae ra.
Batin Taehyung.

Karena tidak kunjung mendapat jawaban, Taehyung mengguncang tubuh Hae ra.

"Kenapa diam? Jawablah, aku ingin mendengarnya langsung darimu. Dan..aku tidak akan memberimu waktu 3 hari seperti di drama-drama. Karena yang kau alami sekarang ini realistis." Tegas Taehyung.

"Terimalah nak, putraku berani mengucapkan ini di depan eommanya sendiri. Itu artinya dia benar-benar tulus denganmu" Ny.Kim memberikan senyum. Dia kelihatan sangat mendukung mereka.

Hae ra menatap Ny.Kim. Dia diam karena menyiapkan dirinya, memikirkan segala konsekuensi yang akan terjadi jika dia berpacaran dengan Taehyung. Dia ingat jika Yerim sudah dua kali mengatakan 'terserah' tentang hubungan mereka. Suga sunbae juga pasti sudah ada untuk Yerim. Baiklah. Keputusannya sudah bulat.

White Wishes [Taehyung BTS] ✔Where stories live. Discover now