"Hm," Jawab Taehyung dengan mengembalikan lagi kotak P3K ke lemari kecil.

"Kenapa bisa tau kalau ada luka di lututku?" Mata Hae ra terus saja mengawasi Taehyung, Taehyung bergerak kesana kesini pun dia masih mengawasinya.

"Kau itu bagaiamana sih? Luka di kedua lututmu tadi sudah mengganggu penglihatanku, belum lagi ditambah jalanmu yang pelan. Jelas tadi kau berjalan ke arah ke UKS kan?" Taehyung duduk kembali di tempatnya tadi.

"Jelas sekali ya kalau aku sedang terluka?" Jawab Hae ra dengan wajah muram.

Taehyung diam sebentar, mengamati Hae ra lekat-lekat.

"Kau secara tidak langsung itu curhat ya? Hahaha..terluka? terluka fisik dan hati maksudmu?" Kekeh Taehyung.

"Tae! Bisa tidak kau jangan membuatku kesal?!"

"Ani! Kau cantik kalau sedang kesal," jawab Taehyung santai dengan senyum ciri khasnya itu.

Santai bagi Taehyung untuk mengucapkan, tapi tidak bagi Hae ra yang mendengarnya. Sudah terlihat jelas rona merah yang ada di kedua pipinya. Taehyung yang menyadari itu langsung tersenyum lebar.

"Tidak usah tersipu, lihatlah pipimu sudah semerah tomat" ledek Taehyung dengan mencolek-colek pipi Hae ra.

Hae ra menepis tangan Taehyung.
"Apa sih?! Siapa yang tersipu? Aku hanya....hanya...sedang kepanasan saja. Hah...kenapa hawanya mendadak panas begini??" Tangan Hae ra sudah di kipas-kipaskan di depan wajahnya.

Taehyung yang melihat Hae ra salah tingkah itu sudah tersenyum jail.

"Ck! Berhenti berawajah seperti itu, kau gila" Hae ra hendak berdiri dan berjalan cepat, tapi dia lupa kalau memiliki luka. Alhasil dia terduduk kembali di tempatnya.

"Ya! Luka di lututmu itu masih basah, jangan sok! Kau akan merusak hasil karyaku nantinya," ketus Taehyung.

Hae ra yang mendengar itu langsung menatap tajam Taehyung.

Tiba-tiba saja bel tanda masuk berbunyi.

"Ah aku lupa kalau ini masih pagi, aishh..."

Hae ra menatap Taehyung. Yang ditatap pun balik menatap dengan wajah bodohnya.

"Apa?"

"Ck. Kau tidak dengar kalau bel sudah berbunyi. Ayo masuk kelas," ajak Hae ra.

"Kita bolos jam pertama saja, aku malas mengikuti pelajaran hari ini." Jawab santai Taehyung, kemudian dia merebahkan diri di atas kasur UKS.

"Dasar sinting! Yasudah kalau bolos, bolos saja sendiri. Aku mau masuk, byee!"

Saat sudah mencapai gagang pintu, Taehyung membalik tubuh Hae ra. Hae ra tertekan di pintu, badannya terhimpit antara Taehyung dan pintu UKS. Hae ra mengerjap-ngerjapkan matanya, menatap manik Taehyung yang hitam pekat itu. Entah untuk keberapa kalinya Hae ra terpana. Terpana dengan wajah tampan Taehyung.

"Yakin kau tidak mau bolos?"

"Y-yakin. Memang kenapa?" Hae ra gugup, Taehyung semakin mendekatkan wajahnya.

"Apa kau mau melanjutkan kegiatan kita yang tertunda saat di rumahku kemarin?" Tanya Taehyung dengan smirknya.

Hae ra tidak bodoh untuk menyadari apa maksud Taehyung.

"Kau mengancamku Tae?" Tanya Hae ra dengan berani. Dia mencoba membuat dirinya setenang mungkin. Dia tidak boleh ciut, tidak boleh takut. Toh dia yakin Taehyung tidak akan melakukannya. Iya kan?

White Wishes [Taehyung BTS] ✔Where stories live. Discover now