Nathalie mengangguk mengerti. "tentu saja aku masih ingat." lalu gadis itu berdiri dengan bantuan Harry.

Beberapa menit mengemudi, Harry menghentikan mobilnya dipinggiran danau. Nathalie yang tadinya terlihat lemah kini mulai bersemangat. "Feel better?" tukas Harry lembut. Ia meraih sebelah tangan Nathalie dan mengelusnya perlahan. Yang ditanya pun mengangguk senang, Harry langsung bergegas membukakan pintu untuknya. "Thanks Hazza." bisik Nathalie pelan.

"Naiklah ke punggungku." pinta Harry, dalam hitungan detik gadis itu sudah naik ke punggung Harry. Tanpa diminta pun Harry langsung menggunakan kekuatan vampirenya untuk membawa Nathalie ke rumah pohon.

"I miss Liam so bad. Bagaimana itu bisa terjadi? Satu tahun ia pergi, dan bagaimana bisa kalian mengurus semuanya? Terutama soal urusan sekolahnya. Aku masih bingung Hazz, sungguh!" Nathalie mengedikkan bahu dengan bingung sambil menghembuskan napasnya perlahan.

"Kami sudah sering melakukan hal itu Nath. Sepertinya kau harus membaca banyak artikel tentang vampir." canda Harry, lelaki itu terkekeh melihat Nathalie yang memajukan bibirnya beberapa centi.

"Hazz, aku serius.." bisik Nathalie lemah.

Harry pun menatap Nathalie dengan penuh penyesalan. Ia tau dirinya salah, candaan itu tak seharusnya ia lontarkan sekarang. Tapi apa boleh buat, Harry memang tak punya jawaban pasti soal itu.

"Sudahlah—jangan pikirkan hal itu lagi jika itu hanya membuatmu sakit." Harry mengelus pundak Nathalie dengan lembut. Setelah itu ia melepaskannya dengan sebelah tangannya meraih gitar yang selalu ia tinggal disini.

Jemari lelaki itu mulai memetik senar gitarnya. Memainkan beberapa melodi yang asing di telinga Nathalie. Gadis itu menatap kearah Harry dengan intens, mencoba menyelaraskan indra pendengarannya dengan pemikirannya yang selalu dipenuhi oleh Liam yang tak kunjung kembali. Nathalie sangat takut jika akhirnya Liam justru pergi meninggalkannya, terlebih karena janji Liam yang akan mengirimkan surat ketika ada waktu luang.

"I'm broken, do you hear me

I'm blinded, cause you are everything I see

I'm dancing, alone

I'm praying, that your heart will just turn around

And there's a walk up to your door

My eye turns to face the floor

Cause I can't look you in the eyes and say

When you open his arms

And holds you close tonight

It just won't feel right, cause I can love you more than this,

When he lays you down, I'm not just dying inside

It just don't feel right, cause I can love you more than this

Can love you more than this,"

Nathalie tertegun mendengarkan nyanyian Harry barusan. Apa maksudnya? Apakah lelaki itu menginginkan dirinya? Apakah Harry mencintainya? Hal bodoh itu mulai berkecamuk dalam pikirannya.

"I love you Nathalie, with all my heart." bisik Harry pelan. Ia lalu mendekatkan bibirnya tepat kearah bibir tipis Nathalie. Gadis itu tak bisa mengelak karena sejujurnya ia rindu ciuman manis dari bibir lelaki yang ia cintai. Tapi nyatanya ia tak kunjung kembali 'kan?

Dan bibir Harry yang dingin dan keras bagaikan batu pualam pun melumat lembut bibir Nathalie. Ia memainan lidahnya dalam mulut Nathalie yang kini balik membalas ciuman itu.

"God.." desisnya perlahan sembari melepaskan tautan bibir mereka.

Harry menatap Nathalie sambil memberi pandangan ada-apa-Nathalie?

"Aku bodoh! Kenapa aku melakukan ini? Huh." lambat laun air mata Nathalie menyembul dari kedua kelopak matanya. "maafkan aku Liam." desisnya.

"Maafkan aku Nathalie.. Aku hanya ingin—menenangkan hatimu. Sungguh!" lengan Harry langsung menarik tubuh Nathalie dalam pelukannya. Seperti yang sidah terjadi sebelumnya, meskipun vampir bersuhu tubuh dingin tapi pelukannya tergolong hangat.

"Bisakah kau melupakan Liam dan berpaling kepadaku? I can love you more than his." ujar Harry pelan.

Nathalie bergeming di tempat. Ia tak dapat mengatakan apa-apa. Tenggorokannya tercekat seakan suara yang akan ia keluarkan tiba-tiba hilang. Udara penuh oksigen yang harusnya menyesaki paru-parunya pun tak dapat ia hirup. Hidupnya seakan terhenti detik itu juga. Antara iya atau tidak--Nathalie tak bisa mengelak bahwa dirinya memang merindukan Liam tapi disisi lain ia mulai merasa nyaman dengan sosok Harry yang selalu menemaninya kemana pun ia inginkan.

"Harry—I just.." kata-katanya belum terselesaikan, Nathalie ingin memantapkan hati pada siapa sebenarnya ia akan berlabuh. Gadis itu sungguh bingung dengan dilema yang bergejolak dalam hatinya.

"Don't say 'I do', Nathalie!" seseorang berseru dengan suaranya yang lantang. Hal itu berhasil membuat Nathalie mengurungkan niatnya dan berpaling menoleh ke sumber suara.

* * * * *

Wait!!! Siapa coba yang menghentikan Nathalie? Yang bisa nebak dengan benar, di next chapter bakal aku dedicated buat penebak paling tepat dan tercepat :D

So, masih penasaran sama next chapter 'kan?? :D

~Big Hug, Mrs. Payne

Bloodstains (1D's Vampire Story) ✅Where stories live. Discover now