Chapter 24

3.2K 224 2
                                    

~Author's POV~


Nathalie menatap kearah jendela depannya sembari terus memainkan ponsel dalam genggamannya. Gadis itu baru saja menyantap sarapan pagi bersama keluarganya.

"Lihat Mom, Nathalie sedang menunggu kekasihnya. Ia sangat manis." goda Katrina, ia langsung berlalu menuju kamarnya.

"Pengalaman pertamamu kan? Aku harap Liam mencintaimu dengan setulus hati, dan tentunya akan melindungimu." Mom menyahut. Perempuan itu mengintip lewat ekor matanya.

"Mom, tolong jangan menggodaku." Nathalie menyembunyikan senyum tipisnya.

Suara klakson terdengar. Liam sudah menunggu Nathalie disamping mobilnya. Dengan kaca mata hitam yang bertengger menutupi matanya, Liam tampak sangat mengagumkan.

"Semuanya, aku berangkat!" tanpa basa-basi Nathalie melangkahkan kakinya menuju halaman. Mom hanya menggeleng heran.

"Hati-hati sayang!" teriak Mom.

Nathalie tersenyum lebar tak kala Liam memandangnya dengan seringai lebar. "Miss you!" tukasnya ketika gadis itu telah jatuh dalam pelukan kekasihnya.

"Miss you too Sweetheart. Begitu besarnya rasa rindumu padaku? Maaf soal kemarin." Liam menampakkan kekecewaannya.

"Kau sudah memakannya kan?" Nathalie mengingat soal cupcake yang dititipkannya pada Harry.

"Sangat lezat Sweetheart. Thanks." Liam mengecup pipi Nathalie lembut.

"Kemana saja kau kemarin?" tanyanya penasaran.

"Aku sudah bilang, ada urusan di London. Wait, kau curiga jika aku berselingkuh?" ujar Liam sarkastik.

"Aku tidak semudah itu menuduhmu. Huh--" Nathalie langsung cemberut. Liam langsung meraih pinggang Nathalie dan membuat gadis itu terduduk di bangku samping kemudi.

"Aku tau kau menaruh kepercayaan padaku." bisik Liam lirih. Nathalie tersenyum kecil.


Semua mata tertuju pada Liam dan Nathalie. Kemesraan yang mereka perlihatkan membuat setiap orang bingung. Nathalie satu-satunya gadis yang dapat meluluhkan hati Liam. Bertahun-tahun di High School, baru sekali ini Liam tampak mesra dengan seorang gadis, apalagi gadis itu Nathalie—seorang yang tak populer.

"Kau melihat tatapan mereka?" Nathalie mengintip lewat ekor matanya.

"Tatapan iri maksudmu? Sudahlah Sweetheart—jangan dihiraukan."

"Sejujurnya aku merasa tak nyaman." tukas Nathalie. Ia menghentikan langkahnya lalu melepas pelukan Liam dari pundaknya dengan perlahan.

"Kau sekarang milikku. Tak ada yang bisa menyakitimu. Kau ingat? Tak ada." Liam menekankan nada suara di kalimat terakhir. Nathalie melangkahkan kakinya menuju loker saat Liam berusaha menghentikannya.

"Aku tak yakin semuanya akan berjalan baik." ujar Nathalie penuh penyesalan. Liam meraih pundak kekasihnya dan seketika membuatnya tersandar pada dada bidangnya.

"Percayalah padaku." Liam menangkup pipi Nathalie dengan kedua tangannya. Gadis itu tersenyum tipis lalu kembali merapikan lokernya.

Liam sempat melihat bayang Harry berkelebat, ia langsung ingat soal cupcake yang ia terima kemarin. Bukankah Harry yang memberikannya?

"Kau bertemu Harry kemarin?"

Nathalie menganggukkan kepalanya sembari menutup pintu lokernya kembali. "ia kemarin kerumahku."

"untuk apa?" Liam memutar bola matanya menatap kearah Nathalie.

"Oh dude—tanyakan saja pada sahabatmu itu." Nathalie menyerigai licik. Liam memalingkan pandangannya, berusaha menerka apa yang ada dipikiran gadisnya.

Bloodstains (1D's Vampire Story) ✅Où les histoires vivent. Découvrez maintenant