Chapter 28

3K 214 0
                                    

Nathalie mengikuti kearah mana Perrie dan Sarah pergi. Perrie dan Sarah terlebih dulu masuk dalam mobil sementara Nathalie masih menunggunya di halaman. Mata gadis itu langsung terpaku ketika melihat ceceran darah di sekitar tangga. Berhubung Perrie dan Sarah tak mengetahuinya, ia langsung mendekat kearah ceceran darah itu dan mengusapkan jemarinya.

"Bloodstains?" lirihnya dalam hati.

Ia membau bercak darah tersebut dan menyadari bahwa itu benar-benar noda darah dan bukan dari benda lainnya. Nathalie yakin dengan bau anyirnya.

"C'mon Nathalie!" tukas Perrie yang langsung membuat Nathalie mengusapkan noda darah itu sembarangan sebelum akhirnya naik ke mobil.

"Bagaimana soal flat milik anak lelaki itu?" tanya Perrie penasaran.

"Mengesankan. Bahkan sepertinya bangunan yang mereka sebut 'flat' itu lebih mewah dari apartemen." mereka semua terkekeh bersamaan.

"Para anak lelaki itu tidak seperti yang kau lihat Nath. Justru mereka sebenarnya tak peduli dengan kebersihan." tambah Sarah. Untuk pertama kalinya ia mendengar Sarah berbicara dengannya, nada bicaranya terdengar ramah.

"Sebelumnya, apa kau mau menemani kami pergi membeli baju? Aku tak memaksa, kalau kau tak mau.  Aku dan Sarah bisa mengantarmu pulang."

Nathalie menggelengkan kepalanya secara reflek. "Tidak! Aku tak akan menolaknya." tukas Nathalie bersemangat. Baru kali ini ia akhirnya dapat melihat senyum Sarah yang merekah dari bibirnya.

"Oh baiklah—aku minta maaf atas sikapku yang selalu menghindar darimu Nath. Kau tau, mungkin aku masih butuh penyesuaian dengan anggota baru." Nathalie mendengar Sarah terkekeh pelan ketika mengatakannya. Hal itu cukup membuat gadis itu senang.

"It's okey Sarah. Don't worry." sahutnya.

Sampai pada sebuah butik yang tak jauh dari rumahnya, Nathalie dan kedua gadis itu tengah berjalan menuju butik. Mobil yang mereka kendarai terparkir beberapa meter dari butik. Kebetulan jalanan sekitar sini penuh dengan sesak.

Nathalie tak kalah terkejutnya ketika melihat Perrie dengan sigapnya menolong seorang perempuan tua yang hendak menyebrang. Tubuhnya nyaris membentur mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi itu. Sejenak, jantung Nathalie seakan sempat berhenti melihat kejadian itu.

"Bukankah Perrie baru saja berjalan beriringan tepat disampingku? Dan hanya dalam waktu sekian detik gadis itu menghilang dan berhasil menyelamatkan seorang perempuan itu dari kecelakaan? Impossible—" gumam Nathalie dalam hati. Ia langsung menatap Sarah yang kala itu ikut membuka mulutnya terkejut.

"Ayo kita kesana!" tangan Sarah yang dingin berhasil menyentuh tangan Nathalie. Lagi-lagi gadis itu menemukan anggota kelompoknya yang bertubuh dingin. "Jangan-jangan mereka benar." tanya Nathalie dalam hati. Ia masih berpikir keras, mencoba menepis anggapan bahwa mereka semua vampir.

Atau bisa dibilang ia menjalin hubungan dengan sekelompok vampir dan punya hubungan 'khusus' dengan salah satunya. Hubungan yang mungkin saja terlarang?

"Pezz!" Sarah berlari menghampiri Perrie yang telah berdiri didekat butik. Gadis itu menyentuh tangan sahabatnya lalu mengusap pundak Perrie perlahan. "It's alright Girl, don't worry." bisiknya pelan.

Sarah ganti menatap mata Nathalie yang sontak membuat gadis itu langsung terkejut. "Perrie, apa kau butuh sesuatu? Biar aku ambilkan." tukas Nathalie bingung.

"hey! Apa-apaan kalian ini? Aku baik-baik saja." Perrie langsung tersenyum dan segera melangkahkan kakinya kedalam butik disusul Sarah dan Nathalie di belakangnya.

Bloodstains (1D's Vampire Story) ✅Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz