Chapter 16

5.5K 274 4
                                    

~Nathalie Pavin's POV~

Dan ketika cahaya mentari itu masuk lewat celah jendela kamarku, aku akhirnya tersadar bahwa semuanya bukan mimpi.

Aku, Liam dan sahabatnya, Chris, soal pertemuan di mini market, dan soal penculikan—itu nyata.

Bagai bumerang yang selalu mengejarku dalam hidup. Jujur aku takut. Takut karena aku mulai menerima sesuatu yang dulunya aku benci dan membenci sesuatu yang dulunya aku terima dengan senang hati. Tidak, aku salahaku jatuh dalam pilihan yang rumit.

**

Aku menatap sekeliling ruang kelas Sejarah dan menemukan banyak tatapan kaget dan aneh padaku. Aku menundukan kepala dan memilih duduk di bangku paling depan. Jika aku duduk di belakang, aku akan merasa seperti siswa baru yang tak dikenal. Meskipun rasanya sama saja.

"Benarkah Chris menculikmu dan membawamu ke sebuah rumah?" tanya Hillary, gadis dengan rambut brunette dan postur tubuhnya bak model Victoria's Secret.

Aku memberikan pandangan sedikit mengintip kearahya, tak berani benar-benar menatapnya. "Chris melakukan itu dan cukup membuatku terkejut. Tapi—ya, Chris melakukan itu padaku. Ia menculikku." tukasku lirih pada kalimat terakhir yang aku ucapkan.

"Kami terkejut dengan berita itu. Terlebih jika Chris yang melakukannya. Tapi apakah kau tau bahwa Chris sekarang seperti orang gila? Maksudku, ia terlihat bingung dan tak sadar saat melakukan penculikan seperti yang kau bicarakan."

"Tapi itulah buktinya, mobil yang ia gunakan dan segalanya milik Chris. Ia yang melakukan itu Hillary." sahutku.

"Baiklah—maafkan aku Nath. Semoga kau bisa sabar menghadapinya." Hillary sempat meraih pundakku yang sontak membuatku mendongakkan kepala.

Hillary tersenyum kearahku dan aku hanya bisa membalasnya dengan senyum masam yang aku punya. Aku tak bisa berbuat apa-apa karena nyatanya aku masih tertekan dengan kejadian itu.

"Aku menemukanmu! Akhirnya, terima kasih Tuhan." Justin menghampiriku dan berdiri tepat di depan mejaku. Ia tersenyum puas, seperti baru saja menemukan sesuatu yang langka.

Aku memberi pandangan apa-yang-terjadi-padamu-dude?

Justin langsung meraih sebuah kursi dan duduk tepat disampingku. Ia membenarkan posisi duduknya agar lebih nyaman kemudian menatapku tajam, penuh pertanyaan.

"Jelaskan padaku soal Chris, aku tak puas dengan jawaban Viola tadi." bisiknya pelan.

Apa yang mereka inginkan? Jujur saja aku muak, sepertinya hanya pikiran tentang Chris yang ada di otak mereka.

"Sahabatmu itu tiba-tiba menculikku dan membawaku ke sebuah rumah tua yang tak berpenghuni. Jaraknya dekat dengan hutan di utara kota."

"Aku minta maaf sebelumnya. Chris memang menyukaimu Nath, sejak kau dan ia dekat. Chris sering menceritakan kekagumannya pada sosokmu." Justin mulai mendekat, jarak diantara kami makin sempit.

"Tapi aku tak tau apa yang ada dalam pikirannya. Ia berubah di hari itu, ia jadi lebih pendiam dan aku bisa melihat tatapan yang berbeda dari matanya. Sangat berbeda, bukan Chris yang seperti biasanya. Dan bahkan aku bertemu dengannya sebelum kabar kau diculik itu muncul." sambungnya lagi. Justin lalu mengeluarkan beberapa buku dalam tasnya.

"Semua orang bisa berubah Just—berubah lebih jauh karena satu hal. Aku juga tak tau maksud dibalik kejadian ini. Tapi aku sadar untuk lebih berhati-hati dalam memilih teman." aku menatap sosok Justin dengan tatapan meyakinkan disana.

Bloodstains (1D's Vampire Story) ✅Where stories live. Discover now