Chapter 8

4.6K 278 3
                                    

~Perrie Edward's POV~

"Dendam terkadang membuat seseorang lupa darimana ia berasal. Hanya untuk melawan takdir yang telah di gariskan, mereka menghalalkan segala cara. Termasuk membuat manusia tak berdosa itu menjadi makhluk kejam dan liar."


--FLASHBACK ON--

"Aku menyadari bahwasanya tak semua orang bisa mendapatkan lelaki setampan, sekaya, dan terhormat sepertimu. Mungkin hanya dalam mimpi." aku bergumam pelan menatap langit senja kota Milan yang cukup cerah. Dari jendela kamar aku bisa mengamati para pejalan kaki yang berlalu-lalang dari atas sini.

"Perrie!" tiba-tiba muncul seseorang, aku tak tau bagaimana caranya ia bisa sampai disini. Tapi yang membuatku makin terkejut adalah—ia Caleb, seseorang yang sedari tadi menjadi objek lamunanku.

"C-caleb?" aku menatapnya dengan ekspresi yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

"Jangan tanya darimana aku bisa ada disini. Tolong ikut dan bantu aku." ucapnya pelan. Ia setengah menarikku dan tiba-tiba menyuruhku untuk naik ke punggungnya—ini bukan mimpi kan?

Caleb—seorang lelaki yang selalu membuat hariku lebih indah ketika aku menatapnya. Lelaki yang sangat populer dan punya segalanya. Kenapa tiba-tiba ia datang padaku?

Aku berpegangan erat pada tubuhnya yang tegap. Caleb tampak luar biasa jika dipandang dari dekat. Tapi ada yang aneh dalam dirinya, ia menggendongku dengan kekuatan yang berbeda dari manusia lain. Ia sangat cepat--lebih cepat dari kecepatan beruang yang sedang mencari mangsa. Aku mulai ketakutan, apakah ia sedang kerasukan setan?

Kini Caleb menghentikan langkahnya tepat disebuah rumah yang sangat megah. Mungkin ini kediamannya?

"Jangan diam disitu. Aku ingin berbicara denganmu." Caleb menarikku menuju kedalam rumah. Aku masih terperanga dengan kekuatannya yang membawaku secepat kilat ke tempat ini.

Caleb terduduk di sofa pada ruang tamu rumah ini. Ia menyuruhku duduk disebelahnya. "Well—mungkin kau bingung kenapa aku membawamu kemari." ucapnya sembari menatapku.

"Kenapa kau tiba-tiba membawaku? Ada sesuatu yang penting? Jujur saja, kau sangat aneh Cal." aku tak berani menatap matanya.

"Aku mencintaimu Perrie." bisiknya pelan tepat ditelingaku. Aku menatapnya, jantungku berdetak lebih cepat dan seakan ingin keluar dari tempatnya. "Kau?" tukasku kebingungan.

Caleb mengangguk yakin. "Bersediakah kau jadi kekasihku seutuhnya?" ungkapnya. Telingaku benar-benar menangkap suara itu dengan jelas. Aku tak salah, Caleb benar-benar mengatakannya padaku.

"Aku tak tau apa yang terjadi. Tapi, aku memang mencintaimu Cal. Dan aku bersedia menjadi kekasihmu." lelaki itu menatapku bahagia. Caleb langsung memelukku erat.

Saat mata kami bertemu, aku dapat melihat mata kehijauan miliknya. Sangat meneduhkan. Tiba-tiba ia menempelkan bibirnya pada bibirku, kemudian ia melumatnya pelan. Bibirnya dingin dan saat itu tangannya memegang pinggangku sementara tanganku berada di belakang tengkuknya. Aku merasakan dingin disekujur tubuhnya. Tapi aku tak menghiraukannya, yang jelas sekarang aku milik Caleb—lelaki yang selama ini aku idamkan.

"Perrie, aku ingin kau selalu bersamaku Sayang. Aku ingin kau selalu bersamaku." bisiknya lirih. 

"Aku milikmu Cal. Aku bersedia untuk selalu bersamamu." aku merasakan ia menyapukan bibirnya pada leherku. Bibir yang sangat dingin. Tanpa aku sadari, Caleb menancapkan taring panjangnya pada leherku. Aku tak taHu apa maksudnya, tapi semakin lama tubuhku meronta merasakan panas.

Bloodstains (1D's Vampire Story) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang