Chapter 4

6.9K 373 5
                                    

~Harry Styles's POV~

"Calm dude, I know you can." tukasku saat akan berlalu meninggalkannya. Aku melihat tatapannya yang lurus kearah Nathalie.

Permasalahan ini terasa cukup rumit. Mereka yang notabene kelompok kami tak mendukung hubungan Liam bahkan tak menyetujui mereka. Hal itu pasti akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan kelompok kami.

Dua perempuan itu bersama kami selama hampir 50 tahun. Mereka baru bergabung tetapi tidak tinggal satu flat bersama kami. Wajar jika mereka tak mengerti soal Danielle secara terperinci, bahkan Niall sendiri juga tak mengetahui Danielle secara langsung. . Lelaki itu hanya mendengarkan cerita dari Liam.

Zayn dan Niall, mereka sangat beruntung karena punya kekasih yang pengertian dan sebangsa dengan kami. Perrie dan Sarah bergabung dengan kami dalam waktu yang bersamaan. Awalnya aku tau bahwa Perrie langsung jatuh cinta pada Zayn sementara Sarah pernah mengharapkanku untuk menjadi kekasihnya. Tapi aku tak bisa, aku tak mencintainya. Oleh sebab itu ia akhirnya memilih Niall.

Well—kembali ke pembahasan sebelumnya. Jika aku boleh memberitahukan ini pada setiap orang, sejujurnya aku juga menyukai Nathalie. Entahlah, apakah ini juga bisa dibilang cinta? For God's sake, aku membenci vampire ability yang aku punya. Aku dan Liam, kami punya vampire ability yang berhubungan. Liam dengan kemampuannya untuk mengendalikan pikiran orang lain dan aku membaca pikiran. Bisa jadi kami menyukai seorang yang sama. Nathalie, gadis itu punya kelebihan dimana aku tak dapat membaca pikirannya sama sekali. Naluri vampire milikku seakan berkata 'ia berbeda, ia punya kelebihan. Kau pantas mencintainya'. Pasti itu hal yang sama dirasakan oleh Liam saat ini.

Aku ingin memilikinya, tapi Liam yang lebih dulu mendekati gadis itu. Sudah berkali-kali aku menjalin hubungan dengan banyak manusia. Punya hubungan dengan seorang 'gadis' bangsa vampire itu sangat membosankan. Mereka tak akan pernah tua, kecantikan mereka akan tetap dan tak akan berubah. Mereka hanya raga dengan jiwa liar, sama halnya denganku. Sementara jika menjalin hubungan dengan 'gadis' bangsa manusia itu lebih beragam. Mereka mudah tunduk dengan harta dan ketampanan yang aku miliki. Mereka bisa berubah setiap tahunnya dan aku suka dengan perubahan itu. Mereka punya raga dan jiwa yang masih murni, mereka punya perasaan yang jauh berbeda dari 'gadis' bangsa vampire yang selalu berpikiran liar dan selalu egois dalam mengambil keputusan. Wellaku tau meskipun tak semua 'gadis' bangsa vampire seperti itu.

Harusnya, aku yang mendapatkan Nathalie terlebih dahulu. Tapi semuanya terlambat.

"Haz!" seru Louis mengejutkanku.

"Lou?" sahutku jengkel. Louis mengepalkan tangannya kearahku lantas menatap seorang gadis yang lewat. Katy, sepertinya Louis sedang memberikan gambaran penglihatannya pada gadis itu.

"Stop it Dude! Kenapa kau selalu memainkan penglihatan gadis itu?" aku mengayunkan tangan ke udara untuk mengganggu konsentrasinya.

"Katy itu cantik, baik, pintar dan yang terpenting ia sexy!" Louis mengerlingkan mata genit sedangkan aku melemparkan tatapan jijik kearahnya.

"Katy tak tertarik dengan kelompok kita lagi setelah Liam mengacuhkannya."

Louis melirik kearah Katy sekilas lalu kembali menatapku. "Liam lagi? Oh, kenapa hari ini ia membuat masalah di kelompok kita?"

"Liam tak bersalah, kita butuh waktu untuk menerima semuanya Lou."

Ia menarik tanganku dan menyeretku bersembunyi diantara loker-loker itu. "What's wrong dude?" aku berdecak kesal karena ia dengan sengaja melakukannya.

"Stttt.." Louis menempelkan telunjuknya dibibir. Tak lama kemudian muncul sosok Caroline, gadis manis yang amat-sangat tergila-gila padaku. Gadis itu bisa tiba-tiba berteriak ketika bertemu denganku. She's so annoying. . .

Bloodstains (1D's Vampire Story) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang