Adivan 35

11K 276 9
                                    

"Ananda Divan Reyno bin Firman Aryawicaksono, aku nikahkan dan kawinkan dengan putri kandungku Adina Rayna dengan mas kawinnya berupa seperangkat alat sholat dan uang sejumlah lima belas juta rupiah dibayar tunai, " sambil menjabat tangan Divan, Rayhan, ayah Adina bersuara lantang.

"Saya terima nikah dan kawinnya Adina Rayna binti Rayhan Kusuma dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

"Bagaimana, sah? " ucap Penghulu sambil mengedarkan pandangannya kesemua.

"Sah.. " ucap mereka serempak.

"Alhamdulillah..."

Divan memasangkan cincin di jari lentik Adina begitupun sebaliknya. Kemudian Divan mengecup kening Adina, Adina pun menitikkan air mata. Ia terharu, dimana sekarang ia sudah menjadi seorang istri dan akan lepas dari kedua orangtuanya.

Adina berlari menuju orangtuanya, ia memeluk erat keduanya. Jujur, Farah masih berat untuk melepas putrinya itu namun ia mau tak mau harus bisa.Kini putrinya sudah dimiliki oleh seorang suami.

Tiba - tiba Divan dibelakang tubuh Adina, Adina menggeser tubuhnya agar Divan bisa bersungkeman dengan kedua orangtuanya.

"Mah, Pah. Saya akan menjaga dan melindungi permata kalian. Saya berjanji tidak akan membuat Adina bersedih. "janji Divan dihadapan Rayhan dan Farah.

Mereka mengangguk, percaya akan janji Divan. Kemudian ia bangkit dan membawa Adina untuk berdansa.

Ya, pernikahan mereka diadakan disebuah gedung mewah bernuansa merah muda, kesukaan Adina.

Mereka berdansa dengan pasangan masing - masing. Sepasang pengantin baru itu berdansa layaknya di film kartun disney, so sweet.

Rayya sedari tadi hanya diam terpaku dengan pernikahan temannya itu. Ia berdecak kagum sambil membayangkan dirinyalah yang menikah.

Reynaldi terkekeh melihat wajah Rayya yang terlihat sedang berpikir. Akhirnya ia menghampiri kekasihnya itu.

"Kamu gak mau dansa? "Tanya Rey.

Rayya mau menggeleng. "Aku gak bisa dansa. " jawab Rayya menunduk malu.

Rey meraih tangan Rayya lembut dan membawanya ke tengah - tengah untuk menikmat dansa. Ia mengalungkan kedua tangan Rayya ke lehernya dan kedua tangannya melingkar dipinggang Rayya. Mendadak kaku tubuh wanita itu, nafasnya terasa berhenti saat diperlakukan seperti itu.

"Santai aja kali, Rayy." bisik Rey tepat ditelinga Rayya.

Disisi lain, Divan menggiring Adina ke atas panggung. Ia mau mengambil microphone yang bertengger digagang microphone dan mengetuk pelan.

"Perhatian kepada semua hadirin yang telah hadir diacara pernikahan kami, sebelumnya kami ucapkan terima kasih.. "suara bariton Divan menggema.

"Disini, saya ingin menyanyikan sebuah lagu khusus untuk wanita spesial kedua setelah Mama."lanjut Divan.

Intro musik tersebut mulai mengalun. Divan menggenggam tangan Adina sambil menautkan jemarinya dengan jemari istrinya.

"Ku tuliskan kenangan tentang
caraku menemukan dirimu...
Tentang apa yang membuatku mudah
berikan hatiku padamu.." suara bariton Divan membuat semua yang berada disini terpukau.

"Takkan habis sejuta lagu
untuk menceritakan cantikmu..
kan teramat panjang puisi
tuk menyuratkan cinta ini.."lanjut Divan sambil tersenyum dengan Adina yang membuat Adina menjadi salah tingkah.

"Telah habis sudah cinta ini
tak lagi tersisa untuk dunia
kan telah ku habiskan
sisa cintaku hanya untukmu..."

Adina menitikan air matanya. Ia terharu diperlakukan dengan Divan yang menurutnya sangat romantis.

Adina Dan DivanWhere stories live. Discover now