"Well—" belum sampai Zayn menjelaskan, suara gesekan ban mobil dengan kerikil-kerikil itu sontak membuat Zayn menghentikan perkataannya. "dude--aku sudah katakan padamu untuk tidak memberitahukan hal ini pada yang lain 'kan?" Zayn memutar bola matanya menatap Louis dengan sedikit rasa jengkel disana.

"I'm sorry Zayn. Aku hanya tak ingin melihat Perrie panik nantinya." saat itu juga Zayn langsung bangkit dan berdiri dengan tegak. "Apa yang terjadi padamu, Babe?" Perrie berlari kearah Zayn lalu lelaki itu menangkap tubuh mungil kekasihnya dan mendekapnya dalam pelukan erat.

"Tak apa Love. Aku hanya pusing tiba-tiba. Louis terlalu berlebihan." Zayn menatap kearah Louis sekilas sambil memulas senyum tipis di bibirnya. Perrie akhirnya menjadi lebih tenang dari sebelumnya.

**

Malam menjelang, tapi saat itu Liam tak kunjung pulang. Zayn yang sedari tadi menunggu kedatangan lelaki itu berusaha untuk tak terlihat cemas. Pembicaraannya dengan Liam akan menjadi lebih serius lagi ditambah dengan penjelasan dari Sarah.

Semenjak kejadian siang tadi, Perrie selalu berada bersamanya sementara kesempatan untuk membicarakan seputar penglihatannya bersama Sarah belum bisa terwujud. Zayn dilanda kegelisahan.

"We need to talk." Sarah telah berdiri tegap disamping Zayn. Pandangannya lurus kedepan.

"Bagaimana kau bisa ada disini?" tanya Zayn heran.

"Jangan banyak bicara! Perrie dan yang lain sedang jauh dari kita. Lebih baik kita membicarakan hal itu sekarang." Zayn sempat berpikir untuk beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk mengerti.

Sarah berjalan menyusuri jalan setapak menuju hutan yang paling dalam. Mungkin ini akan jadi satu-satunya tempat paling aman untuk membicarakan hal itu.

"Davichi dan para pengikut setianya tengah menginginkan Liam. Kau pasti melihat sama persis denganku." Zayn tak sedikit pun memalingkan pandangannya dari gadis berambut panjang yang terurai dihadapannya itu.

"Dan bukan hanya soal Davichi Clan. Aku melihat Harry juga Nathalie." Sarah perlahan memalingkan wajahnya menatap Zayn.

"Maksudmu Harry akan mendapatkan Nathalie?"

Sarah hanya mengangguk, sejurus kemudian ia menambahkan, "Harry punya ambisi. Ada kalanya Nathalie jatuh ke pelukan Harry dengan satu alasan—entah apa. Yang jelas, aku rasa ini erat hubungannya dengan Davichi Clan. Kalau menurutmu Zayn?"

"Sama sepertimu. Oh ya, bisa tolong jelaskan apa saja yang telah kau lihat di mimpimu?" Sarah mengangguk lalu menceritakan potongan-potongan gambar dalam mimpinya. Setelah menceritakan semuanya, mereka semua sama-sama berpikir tentang jalan ceritanya kedepan.

"Intinya Davichi Clan akan bertindak. . . Mereka menginginkan Liam 'kembali' sementara itu datang Harry sebagai pengurang rasa rindu Nathalie pada kekasihnya selama ia menjalankan tugas." jelas Zayn lebih meyakinkan

"Kenapa kita tak mencoba membicarakan ini pada yang lain? Huh—"

"Jika kau memberitahukan hal ini pada orang lain, sama halnya kau menimbulkan perpecahan lebih awal. Biarkan semuanya berjalan dengan sendirinya." tegas Zayn dengan bijak.

Sarah sedikit menjauh dari Zayn. Matanya terus menerawang kearah hutan. "Tapi aku takut akan satu hal."

"Apa?" desis Zayn penasaran.

"Bagaimana jika ini semua akan berakhir menyedihkan dan memisahkan kita semua? Aku tak ingin hal itu terjadi." nada suaranya meninggi disusul dengan suara benturan dari tangan gadis itu yang memukul batang pohon besar sampai roboh. Ia tengah dilanda kegelisahan.

Bloodstains (1D's Vampire Story) ✅Where stories live. Discover now