Part 28 [Happy but not true]

2.2K 102 0
                                    

Mengertilah genks, saya tuh udah ngetik berulang kali tiap part, karena apa?! Karena error dan ilang!. Ya allah, apa coba salah saya, oh ya. Coba kalau ada typo di comment aja ya, biar saya bisa langsung ganti & kalau ada kata kata yg kurang, comment aja!. Kalian masih bisa ngedumel?! Sedangkan saya mencak2, kalian keterlaluan, astaga...

~oke happy reading~

***

Kalian masih ingat skors itu kan? Ya, karena itu sudah berlaku, maka hari ini Aji uring uringan dan memutuskan menunggu Mira pulang, dan sekarang di sinilah Aji, di rumah Mira sambil bermalas malasan dan memakan snacknya. Astaga, bisa bisa kalau Mira pulang, ia langsung marah marah bak nyonya besar sedang kehilangan barang berharganya. Tetapi bukan Aji kalau ia tak kapok dan tidak mengulanginya lagi. Setuju?!

"Assalamualaikum... Spadaaaaaa biikkk!!!" kata Mira sambil membuka pintu dan masuk ke rumah.

Mata Mira membelalak kaget mendapati Aji sedang tengkurap karena kekenyangan di ruang tamu, ah iya Mira lupa kalau tadi motor Aji di depan.

"Astagfirullah Aji, setan woi, beresin semuanya, woyy!"

Aji membalikkan badan. "Wei mbak bro, udah pulang?"

"Udeh, eh beresin semuanya! Enak aja lo mau main pergi!"

Aji menyengir tanpa dosa. "Peace Nam... Jalan yuk? Gue suntuk nungguin lo lama banget"

"Ye, siapa suruh nungguin gue, curut. Yaudeh gue ganti baju dulu, beresin tuh sampah lo!"

"Gue ikut donggg..." kata Aji sambil mengedipkan matanya.

"Gue gampar lo ya! Berani masuk kamar gue!"

"Yeileh bercanda woi, sayangku..."

Setelah siap semuanya, Aji membenarkan helm Mira yang miring, ketika melihat wajah gadis itu, senyumnya mengembang. Wajah Mira imut, pipinya bulat, dan helaian rambutnya jatuh menutupi matanya. Astaga, ini lama - lama Aji gila sendiri.

"Pipi lo minta dicubit tuh, heran gue... Ngga bosen bosen punya pipi gembul kayak gitu..."

Mira menghentakkan kakinya kesal. "Heran deh gue sama lo, semenjak gue ngga ada di sisi lo, lama - lama lo makin gila."

"Gue gila karena elo kampret..."

Oh ternyata sisi lain Aji seperti ini. Batin Mira berbicara.

"Gue gila karena ngga ada lo, cuman di elo gue kayak gini. Gue sayang sama lo, inget itu!..." lanjutnya lagi.

"Aji ih najisun deh lo! Cepet!"

Ketika saling berdebat pun, mereka masih sempat romantis romantisan. Mira heran, semakin lama, Aji semakin gila. Lihat saja sekarang ini, Aji membawanya ke tempat penjualan hewan peliharaan, ya Allah, boleh ngga sih? Bungkusin Aji buat di lempar ke kawah ijen?.

"Aku mau beli marmut, yang kemarin itu Nam.."

Mira menggelengkan kepalanya. "Ya Allah Aji, lo beneran? Buat siapa? Lo udah ngga jantan lagi ya?! Astagaaa, apa salah gue ya Allah..."

"Heh, gue masih jantan tau ngga. Lagian, tuh marmut buat ponakan aku, sayang. Ya kali aku beli marmut, masih imutan juga kamu kali, dari pada marmut semok itu..."

Life or Love? [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang